
kehamilan
Pentingnya Memastikan LILA Bumil Normal, Cegah Malnutrisi hingga Penyakit turunan
HaiBunda
Sabtu, 05 Nov 2022 18:30 WIB

Kehamilan tak hanya membuat berat badan Bunda hamil melonjak. Pada beberapa orang, kehamilan justru menyebabkan risiko malnutrisi yang lebih tinggi karena kebutuhan nutrisi yang meningkat dan menyebabkan defisiensi mikronutrien dan makronutrien.
Itu sebabnya, selama hamil sangat penting memenuhi asupan gizi dalam menu sehari-hari. Malnutrisi selama kehamilan tidak hanya merugikan kesehatan Bunda, tetapi juga mempengaruhi kesehatan janin dan bayi baru lahir.
Dikutip dari jurnal Maternal Child Nutrition tahun 2020, malnutrisi ibu hamil dapat terlihat dalam indikator antropometri seperti lingkar lengan atas (LILA) atau dalam tes biokimia, yang menunjukkan, misalnya, anemia atau defisiensi mikronutrien tertentu.
LILA telah semakin banyak digunakan untuk menilai status gizi orang dewasa, terutama wanita hamil, karena bermanfaat untuk menjadi ukuran sederhana yang dapat dilakukan baik di fasilitas dan pengaturan berbasis masyarakat, membutuhkan peralatan dan pelatihan minimal, dibandingkan dengan indeks massa tubuh (IMT).
Apa itu LILA
LILA merupakan akronim dari Lingkar Lengan Atas. Perlu untuk Bunda ketahui, pengukuran LILA memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit sehingga pengurangan LILA menunjukkan pengurangan masa otot atau jaringan lemak atau keduanya yang dapat digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK (Kurang Energi Kronis) pada ibu hamil.
Cara mengukur LILA ibu hamil
Pengukuran LILA biasanya dilakukan oleh tenaga kesehatan. Cara pengukuran LILA adalah sebagai berikut:
- Tekuk lengan kiri, temukan dan tandai dengan pena, tulang olecranon dan acromium.
- Tandai titik tengah di antara dua tanda ini.
- Dengan lengan tergantung lurus ke bawah, bungkus pita LILA di sekitar lengan pada tanda titik tengah.
- Ukur ke 1 mm terdekat.
Ukuran LILA Normal untuk Ibu Hamil
Menurut Kemenkes RI ukuran LILA normal yaitu ≥23,5 cm. Apabila lingkar lengan atas lebih dari 23,5 cm berarti wanita itu tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap mempertahankan keadaan tersebut. Ibu hamil dikatakan mengalami masalah gizi Kurang Energi Kronis (KEK) jika LILA-nya lebih kecil dari 23,5 cm.
Ambang batas lingkar lengan atas (LILA) pada wanita usia subur (WUS) dengan risiko kekurangan energi kronik adalah 23,5 cm, yang diukur dengan menggunakan pita ukur (metlin). Apabila lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm artinya wanita tersebut mempunyai risiko KEK, Bunda.
Alasan Pengukuran Lingkar Lengan Saat Hamil Penting
Seperti Bunda ketahui, masalah kesehatan dan gizi di Indonesia pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) menjadi fokus perhatian karena tidak hanya berdampak pada angka kesakitan dan kematian pada ibu dan anak, melainkan juga memberikan konsekuensi kualitas hidup individu yang bersifat permanen sampai usia dewasa.
Dilansir Jurnal Gizi Klinik Indonesia 2020, berat badan lahir rendah merupakan dampak buruk jangka panjang dari wanita usia subur dan ibu hamil yang mengalami kekurangan energi kronis (KEK) akibat asupan energi dan protein yang tidak mencukupi.
Para peneliti merekomendasikan penggunaan LILA sebagai skrining status gizi pada wanita hamil, selain karena lebih praktis dalam penggunaannya bila dibandingkan dengan pengukuran antropometri lain, tetapi juga karena kemampuannya dalam memprediksi berbagai kondisi setelah kehamilan.
Ada beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan apabila LILA ibu hamil kurang atau tidak normal. Baca di halaman berikutnya.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Simak berat badan janin ideal dalam video di bawah ini:
BAHAYA LILA DI BAWAH STANDAR BAGI IBU HAMIL
Ilustrasi lingkar lengan ibu hamil/ Foto: iStockphoto
Ada beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan apabila LILA ibu hamil kurang atau tidak normal. Berikut bahayanya:
1. Komplikasi persalinan
KEK memiliki dampak berbahaya mengakibatkan kesulitan pada proses bersalin. Kekurangan energi mengakibatkan komplikasi persalinan baik ibu maupun janin. Pada ibu hamil akan mempengaruhi kontraksi sehingga akan menghambat kemajuan persalinan.
2. Pendarahan postpartum
Selain meningkatkan insiden persalinan dengan tindakan. LILA yang kurang juga meningkatkan risiko pendarahan postpartum. Ini karena ibu hamil bisa mengalami anemia, kekurangan darah.
3. Pengaruhi pertumbuhan janin
Pada janin, akan mempengaruhi pertumbuhan janin terhambat (IUGR). LILA yang kurang juga dapat berisiko membuat janin memiliki cacat bawaan, dan berat badan lahir rendah atau BBLR, Bunda. Risiko lainnya akibat LILA yang kurang pada janin adalah ibu hamil bisa mengalami keguguran atau janin lahir mati.
4. Preeklampsia
Ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis (KEK) bisa berisiko mengalami preeklampsia. Preeklampsia adalah peningkatan tekanan darah yang terjadi ketika usia di atas 20 minggu. Selain tekanan darah tinggi, preeklampsia ditandai dengan protein di urine.
5. Menurunkan KEK pada anak
Risiko KEK lainnya dapat menurunkan KEK pada anak serta mengganggu tumbuh kembangnya seperti gangguan otak dan metabolisme yang menyebabkan penyakit menular di usia dewasa. Sebuah studi menunjukkan bahwa ibu hamil dengan KEK memiliki risiko empat kali lebih besar melahirkan bayi dengan BBLR. Yang mana, ini dapat memengaruhi tumbuh kembangnya kelak.
Cara Menambah Lingkar Lengan dan Berat Badan Ideal Ibu Hamil
Ada beberapa cara untuk mencapai kehamilan yang sehat. Yang tentunya, lingkar lengan dan berat badan Bunda menjadi ideal selama kehamilan. Berikut caranya yang dibagikan childbirth dan postpartum educator Robin Elise Weiss, PhD, MPH dikutip dari Very Well Family:
1. Menambah kalori dengan sehat
Cobalah membawa beberapa makanan cemilan sehat. Pilih yang kaya kalori tanpa perlu persiapan. Misalnya, buah kering, fruit bar. Atau bisa juga yogurt atau keju dengan buah. "Buah membuat camilan yang sempurna. Kemas pisang atau jeruk dan pasangkan dengan almond atau segenggam kacang lainnya untuk meningkatkan protein," tutur Weiss.
2. Minuman berkalori
Jika Bunda mengalami kesulitan makan atau kesulitan mendapatkan kalori di siang hari karena mual, pertimbangkan apa yang Bunda minum sebagai cara tambahan untuk meningkatkan kalori. Faktanya, diketahui bahwa minuman berkalori tinggi meningkatkan berat badan. Cara mudah untuk melakukannya adalah dengan menukar air dengan susu atau jus.
3. Jangan tinggalkan makanan sehat
Kita mungkin berpikir harus fokus makan makanan yang digoreng, diproses, dan berlemak tinggi untuk menambah berat badan. Namun, meskipun boleh sesekali makan manis dan makanan berlemak tinggi, penelitian menunjukkan bahwa individu hamil dengan berat badan rendah lebih mungkin untuk mencapai berat kehamilan optimal dengan mengikuti diet sehat, seperti dalam banyak sayuran, buah-buahan, daging tanpa lemak, dan biji-bijian.
4. Tambahkan suplemen
Coba tambahkan bubuk protein ke makanan untuk kalori ekstra yang dapat ditambahkan ke milkshake. Jika suplemen bubuk bukan pilihan Bunda, ada banyak suplemen dibuat khusus untuk kehamilan. Tinggal pilih mana yang cocok untuk Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Cara Mengukur LILA Normal Ibu Hamil untuk Mengetahui Kecukupan Gizinya

Kehamilan
Alasan Wanita Harus Cek Lingkar Lengan Atas & HB Sebelum Nikah untuk Persiapan Hamil

Kehamilan
Penyebab & Cara Mengatasi Tekanan Darah Rendah pada Ibu Hamil

Kehamilan
Benarkah Preeklamsia Saat Hamil Berisiko Membuat Bunda Stroke?


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda