Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

10 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil saat Batuk

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 22 May 2024 14:00 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Batuk
Makanan yang harus dipantang ibu hamil saat batuk/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi

Kekebalan tubuh Bunda selama kehamilan akan menurun, ini dapat membuatnya rentan terinfeksi, batuk, serta alergi. Ada sejumlah makanan yang harus ibu hamil hindari saat batuk. 

The American College of Obstetricians and Gynecologists menuliskan sistem kekebalan ibu hamil yang cenderung berubah membuat ibu hamil lebih mudah terkena pilek atau batuk selama kehamilannya. Bahkan, penyakit tersebut mungkin akan bertahan lebih lama.

Melansir Bebodywise, kadar estrogen selama kehamilan yang meningkat juga membuat ibu hamil lebih rentan mengalami batuk. 

Penyebab batuk saat hamil

Ibu hamil begitu rentan tertular penyakit yang dialami orang-orang di sekitarnya, seperti batuk. Batuk bisa menjadi gejala dari kondisi kesehatan Bunda selama kehamilan, seperti:

  1. Common cold atau penyakit saluran pernapasan atas ringan. Penyakit ini bisa disebabkan banyak virus dan ibu hamil tertular karena perubahan imunogenik selama kehamilan
  2. Influenza atau flu. Jangan anggap sepele influenza. Ibu hamil yang tertular influena bsa parah  dan berbahaya bagi bayi yang sedang berkembang.
  3. Batuk rejan (atau pertusis). Kondisi ini serius karena dapat menyebabkan efek buruk pada bayi yang belum lahir. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) merekomendasikan agar setiap ibu hamil mendapatkan vaksin Tdap selama trimester ketiga untuk melindungi bayinya.
  4. Rinitis kehamilan (atau rinitis hormonal). Bunda yang mengalami rhinitis kehamilan mengalami gejala yang meliputi hidung tersumbat dan pilek, bersin , dan post-nasal drip, yang dapat menyebabkan batuk.
  5. Infeksi virus SARS-CoV-2. Virus ini masih ada Bunda. Salah satu gejalanya batuk, untuk mengetahuinya perlu dilakukan tes, baik antigen atau PCR.
  6. Refluks gastroesofagus (acid reflux). Ibu hamil mungkin akan merasakan pahit di mulut ketika mengalami reflus gastroesofagus. Ini karena gerakan mundur dari makanan dan isi perut yang asam ke dalam pipa makanan serta tenggorokan. Ibu hamil dapat mengalaminya karena tekanan ekstra-abdomen selama kehamilan atau karena aktivitas fisik yang lebih rendah dan pola makan yang tidak tepat. Menurut penelitian, sekitar dua pertiga ibu hamil mengalami gangguan pencernaan dan refluks asam. Refluks asam juga menjadi penyebab batuk paling umum pada kehamilan, yakni menyumbang hampir 77 persen penyebabnya
  7. 7. Asma bronkial. Asma bronkial merupakan penyakit kronis paling umum yang mempersulit hampir 5-8 persen kehamilan. Dalam penelitian ditemukan bahwa perubahan hormonal dan fisik sebagai penyebab asma bronkial selama kehamilan. Kondisi ini menyumbang 12 persen sebagai penyebab batuk paling umum dalam kehamilan, bahkan menempati posisi kedua.
  8. Bronkitis. Kekebalan ibu hamil menurun yang membuatnya mudah terkena infeksi pernapasan, seperti pilek dan bronkitis.  Ini berkontribusi pada 7 persen dari semua penyebab batuk pada kehamilan.

Apakah batuk saat hamil menyakiti bayi?

Ibu hamil mungkin merasa lelah ketika batuk. Namun, batuk-batuk atau gejala flu lainnya biasanya tidak berbahaya bagi janin. Namun, langkah terpenting menghindari tertular pilek atau batuk selama kehamilan dan mengobatinya begitu terkena.

Kecia Gaither, M.D., direktur layanan perinatal di Bronx's NYC Health + Hospitals/Lincoln, yang memiliki sertifikasi ganda di OB/GYN dan Maternal Fetal Obat-obatan, menjelaskan bahwa batuk sebenarnya tidak memengaruhi janin. 

"Bayi terbungkus dalam rahim yang dikelilingi oleh cairan ketuban, sehingga proses batuk saja tidak memengaruhi janin,” kata Gaither kepada Romper. 

Obat batuk yang aman untuk ibu hamil

Berikut beberapa obat yang aman untuk mengatasi batuk pada ibu hamil:

  • Asetaminofen (parasetamol). Obat jenis ini dapat meredakan demam, batuk, dan pilek.

  • Penekan batuk, ini termasuk dekstrometorfan dengan dosis maksimal 120mg per hari, membantu mengobati batuk kering pada kehamilan. 

  • Permen pelega tenggorokan anestesi dapat meredakan sakit tenggorokan atau iritasi, yang menyebabkan batuk.

  • Dekongestan dapat berbahaya pada bayi jika digunakan secara berlebihan. Konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya. 

  • Obat bebas antihistamin seperti cetirizine relatif aman dan membantu meredakan gejala flu. Namun, mereka mungkin menyebabkan kantuk.

10 Makanan yang harus dihindari saat batuk

Sejumlah makanan bisa membuat batuk yang Bunda alami semakin parah atau tidak sembuh-sembuh. Bunda yang sedang berjuang melawan batuk, sebaiknya menghindari beberapa makanan dan minuman di bawah ini dilansir berbagai sumber:

1. Produk susu

Produk susu seperti susu, keju, dan es krim dapat meningkatkan produksi lendir, sehingga membuat batuk semakin terasa dan tidak nyaman. Pilihlah alternatif bebas laktosa atau pertimbangkan teh herbal untuk efek menenangkan.

2. Camilan manis

Makanan dan minuman manis dapat menekan sistem kekebalan tubuh dan memperburuk peradangan. Sehingga dapat mempersulit tubuh melawan penyebab batuk. Hindari permen, minuman manis, dan makanan penutup yang manis sampai batuk mereda.

3. Makanan gorengan dan berlemak

Makanan yang digoreng dan berlemak dapat memicu naiknya asam lambung, yang menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan memperburuk batuk. Hindari camilan berminyak, makanan cepat saji, dan makanan olahan, dan pilihlah makanan yang lebih ringan dan mudah dicerna seperti sup dan sayuran kukus.

4. Makanan pedas

Makanan pedas, seperti sambal dan saus pedas, dapat mengiritasi tenggorokan dan memperparah batuk. Jika Bunda menyukai makanan pedas, pertimbangkan untuk memilih versi yang lebih ringan atau kurangi sampai batuk membaik.

5. Buah jeruk

Jeruk memang mengandung Vitamin C yang penting untuk sistem kekebalan tubuh yang sehat. Namun, buah-buahan yang sangat asam seperti jeruk, lemon, dan grapefruit dapat memberikan efek keras pada sakit tenggorokan. Karena itu, pilihlah buah-buahan dengan tingkat keasaman lebih rendah, seperti pisang, melon, atau pir, untuk mendapatkan nutrisi yang Bunda perlukan.

6. Kafein dan alkohol

Kafein dan alkohol dapat membuat tubuh dehidrasi, membuat tenggorokan kering dan lebih rentan terhadap iritasi. Hindari kopi, minuman berenergi, dan minuman beralkohol sampai batuk Anda mereda, pilihlah air putih, teh herbal, atau jus buah alami.

7. Makanan cepat saji

Studi menemukan bahwa konsumsi makanan cepat saji meningkatkan risiko asma. Setiap penambahan porsi makanan cepat saji yang dikonsumsi per minggu, meningkatkan risiko asma sebesar 18 persen.

Banner 5 Kesalahan Pola Asuh

8. Telur

Berdasarkan penelitian, telur dapat meningkatkan produksi lendir dalam tubuh. Salah satu teori menyebut bahwa khasiat dalam telur dapat memicu produksi histamin yang menyebabkan produksi lendir berlebih.

9. Jagung

Beberapa peneliti meyakini bahwa jagung juga meningkatkan produksi lendir. Studi menemukan bahwa konsumsi jagung dapat meningkatkan produksi lendir bersamaan dengan lebih banyak bersin, hidung gatal, dan pilek.

10. Cokelat

Cokelat juga dapat menyebabkan menumpuknya lendir, terutama pada orang dengan riwayat GERD.

Demikian ulasan mengenai penyebab batuk pada ibu hamil dan makanan-makanan yang harus dipantang agar mereda. Beberapa di antaranya ada makanan cepat saji, gorengan, camilan manis, dan berbagai olahan susu. Semoga informasi ini membantu ibu hamil dalam mengatasi batuk yang dialaminya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda