Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

7 Penyebab Plasenta Bayi Kecil atau Insufisiensi Plasenta Beserta Cara Mengatasinya

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Kamis, 06 Jun 2024 20:42 WIB

Ilustrasi Janin
7 Penyebab Plasenta Bayi Kecil atau Insufisiensi Plasenta Beserta Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Daftar Isi
Jakarta -

Memantau secara berkala kesehatan janin di dalam kandungan adalah hal yang sangat penting untuk memastikan janin tumbuh sehat dan normal di dalam kandungan. Dalam pemantau kesehatan, hal yang tak boleh terlewatkan adalah bagian plasenta bayi.

Alasannya karena plasenta adalah alat penting bagi Si Kecil untuk mendapatkan berbagai asupan nutrisi dan oksigen dari Bunda. Oleh karena itu, plasenta yang sehat sangat dibutuhkan selama kehamilan.

Akan tetapi, tak dapat dipungkiri bahwa terkadang terjadi masalah pada plasenta, misalnya plasenta bayi kecil atau insufisiensi plasenta. Kondisi ini bisa menjadi sangat mengkhawatirkan jika tidak diatasi dengan baik.

Mengenal plasenta bayi kecil atau insufisiensi plasenta

Melansir dari Clevel and Clinic, plasenta bayi kecil atau dalam bahasa medis disebut insufisiensi plasenta adalah kondisi ketika plasenta tidak berfungsi dengan maksimal selama kehamilan berlangsung. Plasenta yang seharusnya memasok darah, oksigen, dan nutrisi kepada Si Kecil gagal menjalankan tugasnya dan menyebabkan masalah pertumbuhan pada janin.

Janin dengan insufisiensi plasenta akan memiliki berat badan yang lebih kecil dibandingkan usianya. Dalam kondisi yang parah, insufisiensi plasenta juga bisa menyebabkan pertumbuhan organ janin menjadi terhambat, Bunda.

7 Penyebab plasenta bayi kecil atau insufisiensi plasenta

Hingga saat ini, belum betul-betul diketahui pasti apa penyebab pasti dari masalah insufisiensi plasenta pada janin. Namun, berdasarkan kasus-kasus yang terjadi biasanya insufisiensi plasenta disebabkan oleh beberapa hal. Berikut, 7 penyebab insufisiensi plasenta dilansir dari Very Well Health.

1. Abrupsi plasenta

Abrupsi plasenta adalah kondisi bila plasenta terlepas sebagian atau seluruhnya dari dinding rahim sebelum kelahiran. Ini dapat menyebabkan perdarahan hebat dan mengurangi atau menghentikan suplai oksigen dan nutrisi ke janin. Kondisi ini memerlukan penanganan medis segera untuk menyelamatkan ibu dan bayi.

2. Kelainan tali pusar

Tali pusar menghubungkan plasenta dengan janin dan bertanggung jawab untuk menyalurkan oksigen dan nutrisi. Kelainan pada tali pusat, seperti panjang tali pusat yang terlalu pendek atau terlalu panjang, dan insersi marginal atau kondisi saat tali pusar menempel di tepi plasenta dapat mengganggu aliran darah ke janin, menyebabkan insufisiensi plasenta.

3. Plasenta previa

Plasenta previa adalah kondisi bila plasenta menutupi sebagian atau seluruh jalan lahir. Ini dapat menyebabkan perdarahan dan menghalangi jalannya bayi saat persalinan. Plasenta previa juga dapat mengganggu aliran darah ke janin, yang mengakibatkan insufisiensi plasenta dan risiko komplikasi lainnya seperti kelahiran prematur, Bunda.

4. Tumor plasenta

Tumor pada plasenta, seperti mola hidatidosa atau choriocarcinoma dapat mengganggu fungsi normal plasenta. Tumor ini dapat menyebabkan pembentukan pembuluh darah abnormal dan merusak jaringan plasenta, sehingga mengurangi aliran darah dan nutrisi ke janin. 

5. Kerusakan atau cedera pada plasenta

Trauma fisik pada perut, seperti akibat kecelakaan atau jatuh, dapat menyebabkan kerusakan atau cedera pada plasenta. Kerusakan ini dapat mengganggu fungsi plasenta dan aliran darah ke janin, meningkatkan risiko insufisiensi plasenta dan komplikasi kehamilan lainnya.

6. Diabetes

Diabetes, baik yang sudah ada sebelum kehamilan maupun yang muncul selama kehamilan dapat mempengaruhi fungsi plasenta. Kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah plasenta dan meningkatkan risiko insufisiensi plasenta.

7. Penyakit jantung dan paru-paru pada ibu

Penyakit jantung dan paru-paru kronis pada ibu, seperti penyakit jantung bawaan, hipertensi pulmonal, atau penyakit paru obstruktif kronis, dapat mempengaruhi aliran darah dan oksigen. Gangguan aliran darah dan oksigen ini kemudian bisa menyebabkan insufisiensi plasenta dan berdampak buruk pada kehamilan.

Ilustrasi JaninIlustrasi Janin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/yucelyilmaz

Dampak insufisiensi plasenta dan bahaya plasenta kecil bagi bayi 

Dampak insufisiensi plasenta pada bayi bisa sangat serius, jika tak kunjung ditangani dengan baik. Oleh karena itu, selama kehamilan, pemeriksaan rutin sangat diperlukan ya, Bunda.

Salah satu dampak dari insufisiensi plasenta adalah kondisi yang disebut Intrauterine Growth Restriction atau disingkat IUGR. IUGR adalah kondisi ketika pertumbuhan janin lebih lambat dari yang seharusnya dan dapat mengakibatkan bayi lahir dengan berat badan rendah serta mengalami berbagai komplikasi kesehatan. 

“Bayi yang lahir setelah mengalami IUGR menunjukkan beberapa perkembangan yang agak tertunda di dalam otak dan memiliki volume otak yang lebih kecil dan bisa dilihat pada MRI. Selain itu, terlihat juga melihat masalah pada perkembangan jantung, pankreas, dan ginjal mereka,” tutur dokter spesialias kandungan, Kristen Palmer, dikutip dari kanal Youtube Translational Medicine Monash University

Hal ini karena ketika di dalam kandungan bayi tidak  menerima cukup oksigen dan nutrisi akibat masalah pada plasenta. IUGR bisa dideteksi sejak di dalam kandungan dengan cara melihat grafik pertumbuhan janin setiap bulannya.

Komplikasi insufisiensi plasenta

Insufisiensi plasenta sama sekali bukan hal bisa dianggap sepele karena bisa menyebabkan berbagai komplikasi pada janin. Jika sudah terjadi komplikasi, penanganan yang lebih intensif sangat diperlukan.

  • Hipoksia janin

Insufisiensi plasenta dapat menyebabkan hipoksia janin, yaitu kekurangan oksigen ke otak janin. Hipoksia dapat mengakibatkan kerusakan otak dan komplikasi lain seperti cerebral palsy, keterlambatan perkembangan, atau gangguan neurologis lainnya, Bunda.

  • Kadar bilirubin tinggi

Bayi yang lahir dengan insufisiensi plasenta mungkin memiliki kadar bilirubin yang tinggi dalam darah atau biasa disebut hiperbilirubinemia. Tingginya kadar bilirubin ini dapat menyebabkan kulit dan mata bayi menjadi kuning dan dalam kasus yang parah dapat menyebabkan kerusakan otak.

  • Hipoglikemia

Bayi yang lahir dari ibu dengan insufisiensi plasenta mungkin memiliki kadar gula darah rendah atau dalam bahasa medis disebut hipoglikemia. Hipoglikemia pada bayi dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kejang, kelemahan otot, dan kesulitan bernapas.

Cara mengatasi plasenta bayi kecil atau insufisiensi plasenta

Jika sudah terjadi sebetulnya tidak ada cara yang benar-benar efektif untuk mengatasi insufisiensi plasenta. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah mengelola masalah ini dengan sebaik-baiknya.

Dokter kandungan biasanya menyarankan ibu hamil dengan insufisiensi plasenta untuk lebih sering memeriksakan diri ke dokter kandungan. Jika ibu hamil normal memeriksakan diri sebulan sekali, Bunda dengan insufisiensi plasenta bisa memeriksakan diri dua kali dalam sebulan.

Penyebab insufisiensi plasenta juga pastinya dicari tau terlebih dahulu oleh dokter. Jika disebabkan oleh masalah kesehatan, misalnya diabetes maka perawatan untuk masalah diabetes sangat diperlukan.

Namun, perlu diketahui juga jika insufisiensi plasenta sudah sangat parah, dokter biasanya akan menyarankan untuk mempercepat waktu kelahiran. Hal ini bertujuan untuk mencegah risiko bayi meninggal saat lahir dan juga demi keselamatan Bunda.

Nah, itu dia berbagai hal tentang insufisiensi plasenta yang penting untuk diketahui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda