Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bolehkah Suami Menyembelih Hewan Kurban saat Istri Hamil?

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Jumat, 14 Jun 2024 19:35 WIB

Suami Istri Muslim
Bolehkah Suami Menyembelih Hewan Kurban saat Istri Hamil?/Foto: Getty Images/iStockphoto/ferlistockphoto
Daftar Isi

Ketika seorang istri sedang hamil, banyak mitos dan kepercayaan yang beredar di masyarakat yang bisa membuat Bunda merasa khawatir. Salah satunya adalah mitos bahwa suami tidak boleh menyembelih hewan kurban saat istrinya mengandung. 

Mitos ini menyebutkan bahwa menyakiti atau membunuh hewan selama kehamilan dapat berdampak buruk pada janin, bahkan menyebabkan bayi lahir dengan kondisi cacat. Namun, apakah mitos ini benar adanya?

Mitos suami tidak boleh menyembelih hewan kurban saat istri hamil

Di tengah masyarakat, ada sebuah mitos yang cukup dikenal yang menyatakan bahwa suami yang istrinya sedang hamil dilarang menyakiti, apalagi membunuh hewan. Konon, jika larangan ini dilanggar, bayi yang lahir akan cacat sesuai dengan kondisi hewan yang disakiti atau dibunuh. 

Selain itu, ada juga anjuran bagi orang tua untuk selalu berbuat baik agar bayi dalam kandungan lahir dengan sempurna.

Namun, faktanya mitos ini belum bisa dibuktikan secara medis. Hingga saat ini, tidak ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara tindakan suami yang menyembelih hewan kurban dan kondisi kesehatan bayi dalam kandungan. 

Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa Rasulullah SAW memang selalu menyarankan kita untuk berbuat baik kepada semua makhluk, termasuk hewan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Syaddad bin Aus radhiallahu ‘anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah mewajibkan berbuat baik kepada segala sesuatu. Apabila kalian membunuh, bunuhlah dengan cara yang baik. Apabila kalian menyembelih, sembelihlah dengan cara yang baik. Hendaknya kalian mengasah pisaunya dan mempercepat kematian hewan yang disembelih.” (HR. Muslim)

Dalam ajaran Islam, setiap tindakan terhadap hewan memiliki aturan dan etika yang harus dipatuhi. Membunuh binatang tanpa alasan yang dibenarkan syar’i tidak diperbolehkan, apalagi jika hewan tersebut disiksa. 

Misalnya, beberapa binatang yang boleh dibunuh seperti ular dan anjing gila, karena mereka dianggap berbahaya dan dapat mengancam keselamatan manusia.

Jadi, Bunda, meskipun mitos tersebut tidak memiliki dasar ilmiah, tetaplah penting bagi kita untuk selalu berbuat baik dan menyembelih hewan dengan cara yang baik dan benar, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah. 

Fakta suami tidak boleh menyembelih hewan kurban saat istri hamil

Dalam Islam, membunuh binatang tanpa alasan yang jelas dan syar’i tidak diperbolehkan, apalagi jika hewan tersebut disiksa. Beberapa binatang yang boleh dibunuh misalnya ular dan anjing gila karena mereka dianggap berbahaya.

Lalu, bagaimana dengan menyembelih hewan yang bisa dimakan seperti sapi, ayam, dan kambing? Menyembelih hewan-hewan tersebut diperbolehkan jika tujuannya untuk dikonsumsi. Dalam kitab ‘Aun al-Ma’bud Syarhu Sunani Abi Dawud, Rasulullah SAW melarang menyembelih hewan kecuali untuk dimakan.

“Sungguh, Rasulullah SAW telah melarang menyembelih hewan kecuali untuk dikonsumsi,” (Muhammad Samsul Haqq al-Azhim Abadi Abu Thayyib, Aun al-Ma’bud Syarhu Sunani Abi Dawud, Beirut-Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1415 H, juz 10, h. 252).

Dari penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa dalam ajaran Islam memang ada larangan membunuh atau menyembelih binatang tanpa alasan yang dibenarkan. 

Namun, ketika istri sedang hamil, tidak ada pantangan bagi suaminya untuk menyembelih hewan yang bisa dimakan jika tujuannya adalah untuk konsumsi.

Jadi, Bunda, jika suami ingin menyembelih hewan kurban saat Bunda hamil, hal tersebut diperbolehkan selama tujuannya adalah untuk dikonsumsi. Semoga informasi ini bisa membantu menjawab pertanyaan dan menghilangkan keraguan yang mungkin ada.

Apa yang perlu dilakukan ibu hamil saat Idul Adha?

Idul Adha adalah salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan dengan penuh kebahagiaan dan kesyukuran. 

Bagi Bunda yang sedang hamil, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk tetap merayakan Idul Adha dengan aman dan nyaman. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda ikuti:

1. Istirahat cukup

Perayaan Idul Adha seringkali melibatkan aktivitas fisik yang cukup banyak, seperti berkunjung ke rumah keluarga, memasak, dan mengikuti prosesi penyembelihan hewan kurban.

Bunda harus memastikan mendapatkan istirahat yang cukup sebelum dan sesudah melakukan aktivitas tersebut. Jangan ragu untuk beristirahat sejenak jika merasa lelah.

2. Jaga pola makan

Selama perayaan Idul Adha, banyak hidangan lezat yang disajikan, terutama daging kurban. Meskipun demikian, Bunda harus tetap menjaga pola makan yang seimbang.

Konsumsi daging dalam porsi yang wajar dan pastikan untuk makan sayur dan buah-buahan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Bunda dan bayi.

3. Hindari aktivitas berat

Jika Bunda biasanya terlibat dalam proses memasak dalam jumlah besar, sebaiknya kurangi aktivitas berat tersebut. Serahkan pekerjaan yang berat kepada anggota keluarga lainnya dan fokuslah pada kegiatan yang lebih ringan dan tidak melelahkan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, Bunda bisa merayakan Idul Adha dengan bahagia dan penuh berkah, sambil tetap menjaga kesehatan diri dan janin. Selamat merayakan Idul Adha, semoga Bunda dan keluarga selalu dalam lindungan Allah SWT.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda