Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal yang Perlu Bunda Waspadai

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 21 Jun 2024 21:45 WIB

A pregnant female of Asian decent, lays out on an exam table as a technician conducts her ultrasound.  She is dressed casually and has her belly exposed as she looks to the screen to see her baby.
Ketahui Perbedaan Hamil Kosong dan Hamil Normal yang Perlu Bunda Waspadai/Foto: Getty Images/FatCamera
Jakarta -

Salah satu tanda awal kehamilan saat USG adalah adanya kantong kehamilan. Namun, terkadang tidak terlihat kantong kehamilan ketika dokter melakukan USG. Yuk ketahui perbedaan hamil kosong dan hamil normal yang perlu Bunda waspadai.

kantong kehamilan atau kantong gestasional merupakan kantong yang membungkus bayi yang sedang berkembang. kantong itu berisi cairan ketuban dan dapat ditemukan di dalam rahim. Pada gambar USG, kantong kehamilan tersebut terlihat seperti lingkaran putih di sekitar bagian tengah yang bening.

Andrea Chisholm, MD FACOG, Dokter Spesialis Obstetri-Ginekologi, mengatakan bahwa kantong kehamilan terbentuk sekitar lima hingga tujuh minggu setelah periode menstruasi terakhir dalam siklus alami. Kantong kehamilan biasanya terlihat antara usia kehamilan 3 dan 5 minggu menggunakan USG transvaginal.

Setelah kantong kehamilan pertama kali terlihat, tanda positif kehamilan berikutnya adalah kantong kuning telur yang berkembang di dalamnya. 

Ketahui perbedaan hamil kosong dan hamil normal

"kantong kuning telur memberikan nutrisi bagi embrio yang sedang berkembang sampai plasenta mengambil alih. Ini merupakan indikator penting kesehatan kehamilan," ujar Chisholm dilansir Parents.

Pada beberapa kasus, kata Chisholm,  saat USG kantong kehamilan akan terdeteksi namun kantong kuning telur selanjutnya tidak ditemukan. Kantong kuning telur biasanya terlihat pada USG transvaginal antara usia kehamilan 5 1/2 dan 6 minggu.

Selain kantong kehamilan dan kantong kuning telur, kutub janin (tahap awal embrio) juga terlihat sekitar usia kehamilan 6 minggu. Ini tampak sebagai struktur linier atau berbentuk oval yang berdekatan dengan kantong kuning telur, berukuran sekitar 1 hingga 2 milimeter. 

Pada titik tersebut, tulang belum berbentuk apa pun, namun mulai terbentuk sekitar 7 hingga 8 minggu ketika tulang belakang mulai terbentuk.

Perbedaan hamil kosong dan hamil normal

Kehamilan kosong dan normal sama-sama mengalami gejala kehamilan pada umumnya. Pada test pack kehamilan kosong saja juga menunjukkan tanda garis dua positif. Kondisi ini yang membuat sejumlah perempuan tidak menyadari mengalami kehamilan kosong.

Meski keduanya hampir sama, tapi ada perbedaannya. Pada hamil kosong, saat di USG janin belum terlihat. Dengan kata lain, embrio gagal berkembang. Berbeda dengan kehamilan normal yang sudah terlihat janin pada usia kehamilan 7-8 minggu 

Hamil kosong atau blighted ovum dikenal dengan kehamilan anembryonic. Pada kehamilan kosong ini pada saat sel telur dibuahi di dalam rahim tidak dapat berkembang menjadi embrio. Di luar itu, plasenta serta kantong embrionik akan tetap terbentuk, namun isinya tetap kosong tanpa adanya jaringan yang menjadi calon janin.

Meskipun tidak ada embrio di dalamnya, plasenta masih tetap menghasilkan human chorionic gonadotropin (hCG).  Ini adalah hormon yang dirancang oleh tubuh untuk mendukung kehamilan.

kantong kuning telur, yang mengindikasikan kehamilan yang layak, biasanya terlihat di dalam kantong kehamilan pada usia kehamilan 35 hari. 

Faktor risiko kehamilan anembrionik antara lain:

  1. Pembelahan sel yang tidak normal.
  2. Kelainan kromosom pada sel telur yang telah dibuahi.
  3. Infeksi, penyakit autoimun, atau kelainan endokrin pada ibu hamil.

Apabila  dokter menemukan kantong kehamilan kosong pada USG, kemungkinan dokter akan memastikan bahwa kehamilan tidak dapat dilanjutkan—dengan kata lain, kehamilan tersebut tidak akan menghasilkan kelahiran bayi karena perkembangannya tidak normal.

"Tergantung pada ukuran kantong kehamilan, mungkin terlalu dini untuk menentukan bahwa kantong tersebut benar-benar "kosong". Dalam hal ini, dokter Anda akan meminta Anda kembali untuk melakukan USG ulang untuk memastikan diagnosis yang akurat (yang berarti menentukan apakah kehamilan tersebut layak atau tidak)," kata Chisholm.

Bagaimana cara mencegah hamil kosong? Dilansir laman Vinmec, kebanyakan kehamilan tanpa sel telur dan embrio tidak adai cara untuk mencegahnya. Namun kabar baiknya adalah sebagian besar perempuan yang telah memiliki sel telur masih bisa terus hamil.

Biasanya ini terjadi hanya sekali, namun Bunda tetap berisiko mengalami kehamilan kosong lagi. Jika Bunda mengalami masalah ini beberapa kali, pertimbangkan sejumlah tes berbeda untuk dievaluasi, termasuk:

  • Skrining genetik prenatal (PGS)
  • Analisis air mani untuk analisis kualitas sperma
  • Follicle-stimulating hormone (FSH)
  • Tes hormon anti-mullerian (AMH) untuk meningkatkan kualitas sel telur.

Setelah menghentikan kehamilan, dokter sering kali menganjurkan pasien menunggu sekitar 3 siklus menstruasi untuk bersiap menghadapi kehamilan berikutnya sebelum mencoba untuk hamil lagi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda