Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

11 Ciri-ciri Janin Kuat dan Sehat sehingga Tak Mudah Alami Keguguran

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 25 Jun 2024 15:52 WIB

Ilustrasi Suami Istri Hamil
11 Ciri-ciri Janin Kuat dan Sehat sehingga Tak Mudah Alami Keguguran/Foto: iStockphoto/Getty Images/sorn340
Daftar Isi
Jakarta -

Kehamilan sehat berarti kondisi ibu dan janin di dalam kandungan dalam kondisi yang sehat dan kuat. Tapi, apakah kehamilan yang sehat juga berisiko keguguran? Untuk Bunda ketahui bahwa tidak ada yang tidak mungkin dalam menjalani kehamilan selama sembilan bulan.

Faktanya, keguguran adalah hal yang alami ketika janin tak lagi bisa bertahan atau kondisi pada ibu hamil. Jarang atau mungkin tidak pernah ada sebutan keguguran yang gagal. Ciri keguguran yang dapat diketahui tanpa USG adalah pendarahan yang banyak pada ibu hamil, sementara jika dipantau melalui USG, ciri perempuan yang sudah keguguran adalah tidak adanya detak jantung janin.

Terkait keguguran, apa yang dapat dilakukan ibu hamil untuk meminimalkan risikonya? Bagaimana ciri-ciri kandungan yang kuat? Pertanyaan tersebut akan dibahas dalam artikel kali ini, Bunda. Simak selengkapnya berikut ini!

11 Ciri-ciri janin kuat dan sehat

Salah satu fakto yang memungkinkan ibu hamil terhindar dari risiko keguguran adalah janin kuat dan sehat. Ada pun janin yang memiliki kondisi dimaksud punya ciri-ciri berikut ini:

1. Menambah berat badan secara sehat

Selama kehamilan, penambahan berat badan merupakan bagian alami dan penting dari proses seiring tubuh mengalami perubahan signifikan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, bertambahnya berat badan yang sehat memang bisa dianggap sebagai tanda positif kehamilan.

Dilansir Diva Women's Hospital, seiring bertambahnya usia kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormonal yang mendorong penumpukan simpanan lemak ekstra dan pertumbuhan plasenta serta cairan ketuban.

Dengan memantau dan mengelola penambahan berat badan dengan bimbingan dokter atau bidan, ibu hamil dapat memastikan kehamilan yang sehat dan berkembang bagi dirinya dan bayinya. 

2. Janin bergerak

Salah satu pencapaian paling menarik untuk dilacak selama kehamilan adalah gerakan janin. Setelah 20 minggu, janin yang tumbuh di dalam rahim mulai menunjukkan kehadirannya melalui gerakan lembut di perut.

Tendangan dan kepakan awal ini merupakan tanda menakjubkan dari perkembangan bayi dan terbentuknya ikatan antara ibu dan anak. Seiring berjalannya bulan, indera bayi mulai terbangun, dan pada bulan keenam, mereka mulai merespons suara, diikuti oleh cahaya dan rasa sakit pada bulan ketujuh.

3. Pertumbuhan janin yang tepat

Seiring waktu, pertumbuhan bayi yang luar biasa menjadi jelas. Biasanya, bayi tumbuh sekitar 5 cm setiap bulan, yang pada gilirannya berkontribusi terhadap penambahan berat badan ibu.

Selama pemeriksaan rutin, dokter akan menggunakan USG untuk memantau pertumbuhan bayi dengan cermat. Bayi cukup bulan diperkirakan akan mencapai panjang 48,5 - 50 cm dan berat sekitar 3 kilogram. Penting untuk diperhatikan bahwa pertumbuhan janin yang tidak memadai dapat mengganggu perkembangan kehamilan.

4. Detak jantung janin

Telah dibahas sedikit sebelumnya, salah satu ciri-ciri keguguran adalah absennya detak jantung janin. Dikutip dari laman resmi Super Health Chatswood Medical Centre, ukuran kehamilan sehat lainnya yang akan diukur secara konsisten pada pemeriksaan antenatal adalah detak jantung bayi, Bunda.

Detak jantung janin dapat terdengar sejak minggu kelima kehamilan dan berkisar antara 100 hingga 160 detak per menit. Dokter mungkin melakukan tes non-stres untuk mengevaluasi apakah bayi memiliki detak jantung yang sehat pada tahap akhir kehamilan.

5. Ibu hamil alami mual di pagi hari

Mengutip Parents, mual di pagi hari biasanya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan seringkali menjadi tanda awal kehamilan. Meskipun melawan rasa mual bisa sangat melemahkan, mual di pagi hari dianggap sebagai bagian dari kehamilan yang sehat.

Tidak diketahui penyebab pasti di balik rasa mual tersebut, namun kini para peneliti telah menemukan bahwa mual atau morning sickness disebabkan oleh hormon yang disebut Growth Differentiation Factor-15 (GDF-15).

Hormon ini biasanya berada di otak belakang. dan bertanggung jawab untuk memberi tahu kapan harus muntah. Namun, selama kehamilan, janin mulai membuat GDF-15 sendiri, dan ibu hamil mengalami kepekaan terhadapnya, yang kita kenal sebagai morning sickness. Penelitian yang sama juga menunjukkan bahwa morning sickness membuat janin berisiko lebih rendah mengalami cacat lahir.

6. Perut semakin besar

Dikutip dari BabyGaga, tanda bagus bahwa bayi sehat selama dalam kandungan adalah melihat benjolan bayi tumbuh dari minggu ke minggu. Sebab, jika perut yang semakin besar, berarti bayi juga ikut tumbuh. Sesuatu yang menunjukkan bahwa Si Kecil tumbuh baik selama masa kehamilan.

7. Payudara membesar dan nyeri

Hormon mempengaruhi setiap bagian tubuh selama kehamilan. Ini termasuk payudara. Oleh karena itu, jika kehamilan berjalan sebagaimana mestinya, payudara perempuan akan membesar dan nyeri saat mereka bersiap untuk memproduksi ASI untuk dikonsumsi bayi saat mereka dilahirkan.

Payudara yang membesar dan nyeri akan menjadi bagian dari kehamilan dari awal hingga akhir, menurut American Kehamilan Association. Selama bayi terus berkembang, produksi ASI juga akan meningkat. Menunjukkan bahwa bayi sehat dan tumbuh kuat selama kehamilan.

Infografis janin sehatJanin sehat/ Foto: Dwi Rachmi/ HaiBunda

8. Konstipasi

Salah satu gejala kehamilan sehat adalah sembelit. Namun mengingat sembelit dimulai sekitar bulan kedua hingga ketiga kehamilan, menurut What To Expect, hal ini dapat memberikan kenyamanan bagi perempuan karena mengetahui bahwa bayi terus tumbuh dan berkembang. Karena ini adalah hasil dari produksi progesteron ekstra di dalam tubuh untuk mempersiapkan persalinan sehingga memperlambat pencernaan.

Sembelit mungkin bukan tanda terbesar yang harus diperhatikan saat menentukan kesehatan bayi saat dalam kandungan. Namun jika hal ini terjadi, kemungkinan besar bayi akan baik-baik saja dan berkembang dengan baik selama bulan-bulan terakhir masa kehamilannya.

9. Ibu hamil merasa lelah

Tubuh ibu hamil bekerja keras untuk mendukung pertumbuhan bayi. Artinya, ibu hamil akan lebih mudah lelah dari biasanya. Tidur siang atau istirahat bila perlu di siang hari. Pastikan mendapatkan cukup zat besi saat hamil. Terlalu sedikit dapat menyebabkan anemia, yang membuat semakin lelah.

10. Organ janin berkembang sempurna

Tanda janin yang kuat dan sehat adalah mereka mengembangkan sistem pencernaan, termasuk usus dan ginjal. Mereka memiliki paru-paru dan organ utama lainnya, namun belum sepenuhnya berkembang. Kerangka lunak mulai tumbuh.

Bayi mulai terlihat seperti bayi, dengan lengan, kaki, jari tangan, dan kaki. Wajah mereka mendapat mata, telinga, hidung, dan mulut. Lidah dan tunas gigi tumbuh. Kelopak mata menutupi mata bayi, dan pada akhir trimester, mereka bahkan sudah memiliki kuku. Selain itu, alat kelamin juga mulai tumbuh.

11. Keputihan bertambah jelang persalinan

Keputihan selama kehamilan membantu mencegah terjadinya infeksi, menurut Healthline. Oleh karena itu, jika keputihan meningkat saat hamil, itu tandanya bayi terus tumbuh subur selama dalam kandungan.

Saat perjalanan kehamilan berakhir, keputihan akan lebih banyak dari sebelumnya. Hal ini karena bayi mendorong leher rahim saat mereka bersiap untuk dilahirkan, menurut publikasi tersebut, menunjukkan betapa kuat dan siapnya mereka untuk lahir ke dunia.

Tips agar janin dalam kandungan sehat dan sempurna

Supaya janin dalam kandungan sehat dan sempurna, penting untuk ibu hamil agar memperhatikan tips berikut ini:

1. Konsumsilah vitamin prenatal harian

Dianjurkan untuk memulai vitamin prenatal harian dengan 400 mcg asam folat sebelum Anda mulai mencoba untuk hamil sehingga risiko cacat tabung saraf atau malformasi otak dan tulang belakang dapat dikurangi. Vitamin prenatal juga harus dilanjutkan selama kehamilan dan juga diperpanjang hingga masa nifas.

2. Update imunisasi sebelum kehamilan

Sebelum mencoba untuk hamil, dokter memastikan ibu hamil mendapatkan vaksinasi terbaru, karena ada beberapa vaksinasi hidup seperti MMR (campak, gondok, rubella) dan varicella yang tidak diberikan saat hamil. Vaksinasi yang direkomendasikan termasuk Tdap, influenza, COVID-19 dan bahkan cacar monyet untuk membantu mengurangi risiko infeksi dan komplikasi. Tdap (tetanus-difteri-pertusis) biasanya diberikan antara 27 dan 36 minggu dan akan membantu melindungi bayi dari batuk rejan saat lahir.

3. Membangun pelayanan prenatal

Bagian penting dari kehamilan yang sehat adalah perawatan prenatal yang teratur. Meskipun sebagian besar kehamilan normal, sayangnya hingga 25 persen perempuan akan mengalami keguguran pada trimester pertama.

Perawatan prenatal yang rutin memungkinkan kita mengoordinasikan perawatan sehingga risiko berbahaya bagi ibu dan bayi dapat dikurangi. Hal ini mencakup pemeriksaan dan pengobatan infeksi yang dapat menyebabkan keguguran atau persalinan prematur.

Dokter menganjurkan untuk melakukan perawatan dini, terutama jika ibu hamil mengalami pendarahan vagina, karena kehamilan ektopik dapat mengancam jiwa.

4. Tetap aktif selama hamil

Olah raga selama kehamilan dianjurkan. Ini adalah bagian penting dari gaya hidup sehat dan memiliki banyak manfaat positif bagi kehamilan. Olahraga rutin terbukti mengurangi risiko diabetes gestasional dan persalinan caesar, serta mempersingkat waktu pemulihan pasca persalinan. Contoh olahraga yang aman antara lain jalan kaki, senam aerobik, menari, peregangan/yoga, dan bersepeda stasioner.

Jika sudah berolahraga dan mendapat izin dari dokter, kemungkinan besar aman untuk melanjutkan bentuk olahraga tersebut selama kehamilan dengan modifikasi yang sesuai. Jika tidak ikut berolahraga secara teratur, bicarakan dengan dokter tentang cara paling aman untuk mulai berolahraga.

5. Menambah berat badan yang sehat selama kehamilan

Pepatah makan untuk dua orang bukanlah pendekatan terbaik selama hamil, Bunda. Kebanyakan perempuan hanya membutuhkan sekitar 300 kalori ekstra per hari saat hamil. Oleh karena itu penting untuk menambah berat badan dengan cara yang sehat selama kehamilan.

Jenis makanan sehat yang direkomendasikan untuk ibu hamil

Makanan berikut bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin selama kehamilan:

  • Sayuran: wortel, ubi jalar, labu kuning, bayam, sayuran matang, tomat, dan paprika merah (untuk vitamin A dan potasium)
  • Buah-buahan: melon, melon, mangga, plum, pisang, aprikot, jeruk, dan jeruk bali merah atau merah muda (untuk potasium)
  • Produk susu: yogurt bebas lemak atau rendah lemak, susu skim atau 1%, susu kedelai (untuk kalsium, potasium, vitamin A dan D)
  • Biji-bijian: sereal siap saji/sereal matang (untuk zat besi dan asam folat)
  • Protein: buncis dan kacang polong; kacang-kacangan dan biji-bijian; daging sapi tanpa lemak, domba; salmon, trout, herring, sarden.

Cara mengetahui janin sehat tanpa USG 

Berikut cara mengetahui janin sehat tanpa USG, simak ciri-cirinya:

1. Menghitung tendangan janin

Cara mengetahui janin kuat dan sehat tanpa USG adalah dengan menghitung jumlah tendangan bayi. Kebanyakan orang hamil akan mulai merasakan bayinya menendang sekitar 20 minggu kehamilan. Perubahan pola gerakan terkadang bisa menandakan janin (bayi yang belum lahir) sedang mengalami stres. Mengetahui pola gerakan normal bayi dapat membantu ibu hamil merasakan ketika ada sesuatu yang tidak beres.

Dua cara utama untuk melacak tendangan bayi adalah:

  • Hitung jumlah tendangan yang dirasakan dalam periode satu jam.
  • Ukur jumlah waktu yang dibutuhkan bayi untuk menendang sebanyak 10 kali.

2. Pertambahan berat ibu hamil

Kemudian, cara untuk mengetahui janin sehat atau tidak dengan pertambahan berat badan Bunda. Berat badan yang bertambah dalam kisaran normal, dan ukuran perut yang makin membesar menandakan janin sehat.

3. Mengukur tinggi fundus

Dilansir Healthline, dapat dilakukan juga pengukuran tinggi fundus normal yang berfungsi untuk menentukan bayi sesuai usia kehamilannya. Harapannya bahwa setelah minggu ke-24 kehamilan, tinggi fundus untuk bayi yang tumbuh normal akan sesuai dengan jumlah minggu kehamilan.

Tinggi fundus normal sesuai kehamilan selalu diukur dalam satuan centimeter (cm). Untuk mengukur tinggi fundus, Bunda akan diminta berbaring telentang di atas tempat tidur. Biasanya beberapa bidan mempraktikkan ini untuk mengukur janin sebagai alternatif tidak menggunakan USG.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda