HaiBunda

KEHAMILAN

Hamil 40 Minggu, Ketahui Perkembangan Janin dan Waktu Terbaik Melahirkan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 28 Jun 2024 16:05 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil 40 Minggu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tanaban chuenchay
Jakarta -

Hamil 40 minggu sama saja Bunda sudah 10 mengandung janin. Di usia kehamilan ini, bayi sudah berkembang sepenuhnya dan siap untuk dilahirkan.

Hamil 40 minggu disebut juga full term pregnancy atau telah mencapai tanggal jatuh tempo. Persalinan di usia kehamilan ini bisa memiliki risiko dan penting untuk diwaspadai, Bunda.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Sheryl A. Ross, MD, meminta ibu hamil 40 minggu lebih waspada dan sering melakukan pemeriksaan ke dokter. Selain untuk meminimalkan risiko, pemeriksaan juga bertujuan untuk memantau kondisi janin.


"Diharapkan untuk melakukan kunjungan (ke dokter) bila kehamilan melewati 40 minggu," ujarnya, dilansir Parents.

Dokter biasanya akan melakukan USG lanjutan untuk menentukan ukuran, posisi, laju pernapasan, detak jantung, dan gerakan bayi. USG juga dapat mengukur berapa banyak cairan ketuban yang mengelilingi bayi. Cairan ketuban yang tidak mencukupi dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan komplikasi persalinan.

Hasil pemeriksaan USG dapat digunakan untuk mempersiapkan perawatan tambahan bila bayi lahir. Selain itu, USG juga bisa menentukan tindakan persalinan yang terbaik.

"Jika berat janin lebih dari 3,6 dan 5,8 kilogram (kg), ibu hamil mungkin akan mengalami kesulitan mengejan selama persalinan, dan penggunaan forcep atau vacuum mungkin diperlukan," ujar Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, Carri R. Warshak, MD.

Perkembangan janin usia 40 minggu

Memasuki usia kehamilan 40 minggu, bayi berukuran buah semangka dengan berat rata-rata 3,1 sampai 4,5 kg. Sementara itu, panjang rata-ratanya sekitar 20 inci atau 50 sentimeter (cm). Demikian seperti dikutip dari The Bump dan Flo Health.

Di usia kehamilan ini, gerakan bayi menjadi sedikit lebih lambat karena tubuhnya sudah jauh lebih besar, sementara ruang di dalam rahim menjadi semakin berkurang. Gerakan bayi masih bisa dirasakan oleh Bunda, tetapi tidak sekuat sebelumnya.

Pada usia kehamilan 40 minggu, banyak organ janin yang juga sudah berkembang sempurna. Misalnya, sistem pencernaan, jantung, dan paru-paru bayi telah berkembang sepenuhnya dan menjadi matang.

Perkembangan lainnya adalah lapisan rambut halus atau lanugo bayi sudah hampir hilang di minggu ke-40. Lanugo sebelumnya menutupi tubuh bayi yang berfungsi untuk melindungi dan menjaganya tetap hangat di dalam rahim.

Ilustrasi Ibu Hamil 40 Minggu/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Keluhan Bunda hamil 40 minggu

Memasuki akhir kehamilan, berbagai keluhan masih akan Bunda rasakan. Berikut keluhan-keluan ibu hamil 40 minggu:

1. Sulit tidur

Kesulitan tidur adalah salah satu keluhan yang sering dialami ibu hamil 40 minggu. Kesulitan tidur dapat disebabkan karena perubahan kadar hormon, sering buang air kecil di malam hari, stres jelang melahirkan, nyeri punggung, kaki, dan panggul.

2. Kram kaki

Kram kaki bisa terasa lebih sakit karena Bunda menopang perut yang semakin besar di usia 40 minggu. Keluhan bisa terasa dari panggul saat bayi mulai turun ke jalan lahir.

3. Kelelahan

Hamil 40 minggu atau 10 bulan sudah pasti membuat tubuh Bunda mudah lelah. Kondisi dapat diperparah karena tubuh jarang digerakkan akibat beban di perut yang bertambah.

4. Kontraksi

Pada minggu ke-40, Bunda mungkin sudah terbiasa dengan kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Tetapi alih-alih kontraksi palsu, Bunda perlu waspada dengan kontraksi yang sebenarnya. Berbeda dengan Braxton Hicks, kontraksi sebenarnya lebih menyakitkan dan intens.

Lama waktu untuk melahirkan saat hamil 40 minggu

Perlu diketahui ya, melahirkan sebelum atau sesudah Hari Perkiraan Lahir (HPL) merupakan hal yang lumrah. Diperkirakan hanya sebagian kecil bayi yang benar-benar lahir pada HPL-nya, Bunda.

Meski begitu, Bunda tetap perlu waspada bila tak kunjung merasakan tanda-tanda melahirkan saat hamil 40 minggu. Setelah usia 39 sampai 40 minggu, pilihan terbaik terkadang adalah melahirkan lebih cepat daripada menunggu lebih lama.

Penelitian dari Stanford Medicine Children's Health menunjukkan bahwa bayi baru lahir yang dirawat di unit perawatan intensif neonatal atau Neonatal Intensive Care Unit (NICU) sedikit meningkat pada yang terlambat lahir.

Meski jarang terjadi, kasus bayi lahir mati menjadi lebih umum terjadi seiring dengan perkembangan kehamilan yang melewati tanggal perkiraan lahir. Demikian isi penelitian yang dipublikasikan di tahun 2012 di Obstetrics & Gynecology.

Di usia kehamilan 40 minggu, dokter biasanya akan menunggu munculnya tanda-tanda persalinan. Tetapi, jika persalinan tidak dimulai secara spontan, maka Bunda mungkin akan diinduksi antara minggu ke-41 hingga ke-42.

"Jika serviks mulai membesar, kemungkinan besar induksi akan berhasil dilakukan," kata Warshak.

Tindakan induksi yang diambil oleh dokter akan bergantung pada beberapa hal, yakni kesehatan Bunda, status serviks, dan kesejahteraan bayi sebagaimana ditentukan oleh prosedur non-invasif yang disebut fetal non-stress testing.

Proses persalinan normal atau pervaginam yang lama bisa membuat bayi stres. Bila hal tersebut terjadi, dokter mungkin akan memberikan pilihan untuk melahirkan melalui operasi caesar.

"Bahkan bila serviks sudah mencapai 8 cm dan proses persalinan berlangsung, kami akan melakukan operasi caesar bila bayi yang terlambat lahir tidak dapat menoleransi persalinan dengan baik," ujar Warshak.

Tanda melahirkan yang perlu diketahui

Pada minggu ke-40, penting juga bagi Bunda mengetahui beberapa tanda melahirkan yang paling umum selain kontraksi. Berikut beberapa tandanya:

  • Air ketuban pecah
  • Merasa bayi turun di dalam rahim
  • Keputihan yang meningkat
  • Sering buang air besar dan kecil
  • Nesting atau munculnya naluri keibuan
  • Kram perut atau merasakan tekanan di panggul

Persiapan melahirkan di usia kehamilan 40 minggu

Bila sudah hamil 40 minggu tapi tanda melahirkan tak kunjung muncul, Bunda dapat melakukan beberapa hal untuk menginduksi persalinan secara alami. Berikut tipsnya:

  1. Jalan-jalan untuk membantu janin turun ke jalan lahir, sehingga serviks dilatasi atau melebar.
  2. Berhubungan seks dapat dilakukan bila dokter mengizinkan untuk menginduksi persalinan.
  3. Melakukan akupunktur untuk meningkatkan pematangan serviks, sehingga mempercepat pembukaan persalinan.
  4. Stimulasi puting untuk merangsang produksi hormon oksitosin yang menyebabkan rahim berkontraksi.
  5. Cobalah untuk bersantai dan tidak terlalu stres agar tubuh lebih rileks dan induksi alami bisa terjadi.

Hal yang perlu diwaspadai saat hamil 40 minggu

Jika masih belum merasakan tanda-tanda persalinan apa pun, maka Bunda perlu segera periksa ke dokter. Penanganan segera juga perlu dilakukan bila mengalami kondisi-kondisi berikut ini:

  • Kram parah
  • Perdarahan vagina
  • Perubahan keputihan yang abnormal
  • Demam, pusing, atau pingsan
  • Muntah yang parah
  • Sakit kepala parah atau penglihatan kabur
  • Penurunan jumlah gerakan bayi
  • Cairan ketuban pecah

Demikian perkembangan janin pada kehamilan 40 minggu dan proses persalinan yang direkomendasikan. Semoga informasi ini bermanfaat ya!

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mengenal Teknik Rebozo yang Bisa Mengurangi Rasa Nyeri & Memberi Rasa Nyaman saat Persalinan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa

Mom's Life Amira Salsabila

Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban

Kehamilan Amrikh Palupi

20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur

Mom's Life Amira Salsabila

Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keringat Berlebih di Malam Hari Bisa Jadi Gejala Kanker, Ini Penjelasannya!

5 Artis Resmi Cerai di 2025, Terbaru Acha Septriasa

20 Resep Kue Simpel untuk Berbagai Acara, Cubit hingga Lumpur

Ungkapan Hati Aurelie Moeramans saat Hamil Pertama Kali, Merasakan Keajaiban

Bayi Sering Kaget & Kejang saat Tidur, Tanda Bahayakah? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK