
kehamilan
Trimester 2 Berapa Minggu? Pahami Perkembangan Janin dan Bahaya yang Perlu Diwaspadai
HaiBunda
Minggu, 07 Jul 2024 07:50 WIB

Daftar Isi
Trimester 2 dimulai pada minggu ke-14 hingga ke-27 kehamilan. Di trimester 2 ini, keluhan biasanya sudah mulai berkurang dan Bunda sudah lebih santai menjalani kehamilan.
Dilansir Mayo Clinic, trimester kedua kehamilan sering kali membawa perasaan nyaman. Rasa mual yang paling parah biasanya sudah hilang, namun di saat bersamaan janin belum terlalu besar untuk membuat Bunda merasa tidak nyaman.
Meski begitu, Bunda tetap perlu waspada terhadap perubahan yang terjadi di trimester ini. Ada beberapa tanda bahaya yang bisa memengaruhi perkembangan janin, hingga kondisi tubuh ibu hamil.
Perubahan yang dialami ibu hamil di trimester 2
Ada beberapa perubahan atau keluhan yang dapat terjadi di trimester kedua, yakni;
- Baby bump dan payudara mulai membesar
- Kontraksi palsu atau Braxton Hicks yang ringan
- Perubahan kulit, seperti melasma di wajah atau linea nigra di perut
- Hidung sering tersumbat atau mengalami mimisan
- Gusi menjadi lebih sensitif dan mudah mengalami pendarahan ringan
- Kepala pusing bila terlalu lama melakukan aktivitas
- Kaki kram yang sering terjadi di malam hari
- Keputihan dengan tekstur cairan yang lengket dan berwarna bening atau putih
- Nafsu makan meningkat
- Varises dapat muncul di kaki
- Konstipasi dapat berlanjut dari trimester 1
- Carpal tunnel syndrome (CTS)Â atau mati rasa dan kesumutan yang terjadi di tangan
- Nyeri punggung bawah dan panggul
Perkembangan janin trimester 2
Melansir dari laman John Hopkins Medicine, berikut tahap perkembangan yang terjadi pada janin di trimester 2:
- Pada akhir trimester kedua, panjang janin sekitar 33 hingga 40 sentimeter (cm). Sementara itu, berat janin sekitar 907 gram (g) hingga 1,3 kilogram (kg).
- Janin mulai aktif menendang, bergerak, dan bisa memutar badannya ke kiri dan kanan.
- Telinga janin sudah mulai terbentuk dan sudah bisa mendengar suara di akhir trimester kedua.
- Kelopak mara mulai terbuka, sementara alis dan bulu mata juga mulai terlihat.
- Vernix caseosa atau lapisan pelindung kulit bayi sudah mulai terbentuk.
- Janin mulai mengembangkan refleks, seperti menelan dan menghisap.
- Janin sudah mulai merespons rangsangan tertentu.
- Plasenta mulai berkembang sempurna.
- Dari minggu ke-20 hingga akhir kehamilan, otak janin mulai berkembang pesat. Bagian otak yang mengontrol gerakan motorik sudah terbentuk sempurna
- Kuku jari tangan dan kaki janin telah tumbuh, sementara jari dan kaki juga telah terpisah sepenuhnya.
- Sidik jari di tangan dan kaki janin telah terbentuk.
- Kulit janin juga sudah mulai ditutupi oleh lanugo, yakni rambut halus yang menempel pada janin. Lanugo berfungsi mengatur suhu dan meregulasi hormon.
- Tulang janin sudah mulai mengeras.
- Sistem pencernaan mulai berfungsi, sementara sistem saraf mulai berkembang.
- Organ paru-paru sudah terbentuk sempurna.
![]() |
Komplikasi di trimester kedua yang perlu diwaspadai
Meski trimester 2 menjadi momen ternyaman selama kehamilan, Bunda tetap perlu waspada terhadap komplikasi yang mungkin terjadi. Berikut komplikasi dan bahaya di trimester 2 yang perlu diwaspadai:
1. Perdarahan
Perdarahan adalah hal yang perlu diwaspadai di trimester 1, 2, dan 3. Khusus di trimester 2, perdarahan mungkin jarang terjadi, tetapi ini bisa menjadi tanda peringatan adanya kondisi serius pada janin.
Perdarahan di trimester kedua dapat disebabkan karena beberapa faktor, seperti septum rahim, incompetent cervix, penyakit autoimun, dan kelainan kromosom. Meski jarang terjadi, komplikasi seperti persalinan dini dan masalah plasenta juga dapat terjadi di trimester kedua.
2. Persalinan prematur
Persalinan yang terjadi sebelum minggu ke-38 kehamilan dianggap sebagai persalinan prematur. Berbagai kondisi dapat menyebabkan persalinan prematur, seperti infeksi kandung kemih, diabetes, dan penyakit ginjal.
Risiko persalinan prematur juga dapat meningkat bila Bunda pernah melahirkan prematur sebelumnya, pernah hamil kembar, atau jumlah air ketuban berlebih.
3. Preeklamsia
Bunda didiagnosis preeklamsia bila mengalami tekanan darah tinggi, proteinuria (protein dalam urine yang tinggi), dan bengkak. Preeklamsia dapat memengaruhi setiap sistem dalam tubuh, termasuk plasenta.
"Meskipun preeklamsia biasanya terjadi pada trimester ketiga pada kehamilan pertama kali, beberapa orang mengalami preeklamsia pada trimester kedua," kata Praktisi Kesehatan Holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., dilansir Healthline.
4. Ketuban pecah dini
Pecahnya selaput ketuban selama persalinan adalah hal yang normal. Tetapi, ketuban pecah sebelum waktunya perlu diwaspadai, Bunda.
Ketuban pecah dini bisa menyebabkan persalinan prematur. Bayi yang lahir antara minggu ke 24 dan 28 kehamilan mempunyai risiko terbesar terkena masalah kesehatan jangka panjang yang serius, terutama penyakit paru-paru.
"Penyebab pasti ketuban pecah dini tidak selalu jelas. Namun dalam banyak kasus, sumber masalahnya adalah infeksi pada selaput ketuban," ujar Wilson.
5. Inkompetensi serviks (insufisiensi serviks)
Leher rahim atau serviks adalah jaringan yang menghubungkan vagina dan rahim. Terkadang, leher rahim tidak mampu menahan tekanan rahim yang semakin membesar selama kehamilan.
Peningkatan tekanan tersebut dapat melemahkan leher rahim dan menyebabkannya terbuka sebelum bulan kesembilan. Kondisi ini dikenal sebagai inkompetensi serviks. Meski kondisi ini jarang terjadi, namun dapat menyebabkan komplikasi serius. Pembukaan dan penipisan leher rahim pada akhirnya bisa menyebabkan pecahnya ketuban memicu persalinan prematur.
Ibu hamil cenderung lebih berisiko mengalami inkompetensi serviks bila mereka pernah mengalami trauma serviks, seperti robekan saat melahirkan atau menjalani operasi lain pada serviks.
Kapan perlu ke dokter?
Bila Bunda mengalami keluhan yang tak wajar saat hamil, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter ya. Berikut beberapa keluhan yang perlu diwaspadai dan sebaiknya segera diperiksa ke dokter bila terjadi di trimester 2:
- Kram parah atau sakit perut
- Demam lebih dari 38 derajat Celsius
- Perdarahan atau keluar cairan tidak wajar dari vagina
- Pembengkakan yang tiba-tiba atau ekstrem
- Keputihan yang berbau dan membuat vagina gatal
- Buang air kecil yang menyakitkan
- Sakit kepala yang parah dan terus-menerus
- Muntah darah
- Sesak napas
- Palpitasi jantung
- Penglihatan kabur
Demikian serba-serbi kehamilan di trimester 2. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
5 Efek Suara Bising pada Bunda Hamil, Bisa Bikin Bayi Stres Lho

Kehamilan
16 Ciri Perkembangan Janin 5 Bulan yang Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
Perkembangan Janin 4 Bulan yang Perlu Bunda Ketahui

Kehamilan
Kebiasaan Ibu Hamil Marah Berlebihan, Pengaruhi Emosi Anak di Masa Depan

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda