HaiBunda

KEHAMILAN

Dampak Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Ibu Hamil dan Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 26 Jul 2024 15:46 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Mengalami Kekurangan Energi Kronis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn
Jakarta -

Memenuhi kebutuhan nutrisi menjadi kunci kehamilan sehat. Selama hamil, Bunda perlu memenuhi kebutuhan nutrisi seperti makronutrien, yakni kalori dan protein, untuk mencegah komplikasi.

Kekurangan kalori dan protein ini dikenal juga dengan istilah kekurangan energi kronis (KEK). Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Ilham Utama Surya, Sp.OG, KEK dapat disebabkan karena kekurangan nutrisi hingga adanya penyakit kronik yang diidap seorang perempuan.

"Kehamilan dengan KEK adalah kondisi ibu hamil kekurangan kalori dan protein dalam jangka waktu lama akibat asupan nutrisi yang kurang, usia ibu hamil yang terlalu muda, atau faktor medis, misalnya adanya penyakit kronik," kata Ilham dalam rilis yang diterima HaiBunda belum lama ini.


KEK termasuk malnutrisi gizi kurang. Kondisi ini juga merupakan salah satu penyebab anemia pada ibu hamil, Bunda.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, sebanyak 17,3 persen ibu hamil di usia subur 15-49 tahun mengalami KEK. Perlu diketahui, KEK tak hanya berdampak pada ibu hamil, tapi juga janin dalam kandungan.

Dampak kekurangan energi kronis pada ibu hamil dan janin

Berikut dampak kekurangan energi kronis pada ibu hamil dan janin yang perlu Bunda ketahui:

  1. Meningkatkan risiko komplikasi kehamilan seperti preeklamsia dan ketuban pecah dini
  2. Pertumbuhan janin terhambat
  3. Kelahiran prematur
  4. Berat badan lahir rendah (BBLR)
  5. Kelainan bawaan
  6. Keguguran
  7. Perdarahan postpartum

Perempuan yang mengalami KEK saat hamil juga berisiko mengalami masalah dalam produksi ASI (suplai ASI tidak adekuat). Sementara pada bayi yang lahir dari ibu mengalami KEK berisiko mengalami perkembangan kognitif yang terhambat.

Gejala kekurangan energi kronis

Kekurangan energi kronis yang terjadi selama hamil dapat menimbulkan gejala, yakni:

  • Rasa lelah terus-menerus
  • Kulit tampak pucat
  • Berat badan berkurang
  • Indeks Massa Tubuh (IMT) <18,5 atau kategori kurus
  • Lingkar lengan atas <23,5 cm
Ilustrasi gejala kekurangan energi kronis/ Foto: Getty Images/iStockphoto/ronnachaipark

Pengukuran lingkar lengan atas untuk periksa kekurangan energi kronis

Pemeriksaan KEK pada ibu hamil diketahui dengan pengukuran Lingkar Lengan Atas (LiLA). Lokasi pengukuran ini berada di lengan non-dominan pertengahan antara acromion dengan siku.

Melansir dari laman Ayo Sehat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), pengukuran LILA hanya dilakukan satu kali pada trimester pertama untuk mengetahui status gizi ibu hamil. Apabila hasilnya tidak sesuai standar, maka ibu hamil berpotensi mengalami KEK.

Ambang batas LILA untuk perempuan pada ibu hamil adalah ≥ 23,5 cm. Jika hasilnya lebih dari 23,5 cm, maka Bunda masuk kelompok tidak berisiko dan dianjurkan untuk tetap mempertahankan keadaan tersebut. Tetapi, apabila hasil pengukuran kurang dari 23,5 cm, maka ibu hamil tersebut mengalami KEK.

Pengukuran LILA dapat memberikan gambaran tentang keadaan jaringan otot dan lapisan lemak di bawah kulit. Hasil pengukuran dapat menunjukkan adanya pengurangan massa otot atau jaringan lemak atau keduanya, yang dapat digunakan sebagai parameter untuk melihat risiko KEK pada ibu hamil.

Ulasan di jurnal Maternal Child Nutrition tahun 2020 menjelaskan bahwa malnutrisi pada ibu hamil dapat terlihat dalam indikator antropometri seperti LILA atau dalam tes biokimia, yang menunjukkan, misalnya, anemia atau defisiensi mikronutrien tertentu.

Penanganan kekurangan energi kronis saat hamil

Kekurangan energi kronis saat hamil dapat ditangani dulu oleh bidan di fasilitas kesehatan tingkat pertama. Penanganan dapat dilakukan dengan pemberian makanan tambahan untuk pemulihan gizi ibu hamil. Pemberian makanan ini termasuk asupan nutrisi mengandung makronutrien, seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang diberikan setiap hari sampai target kenaikan berat badan terpenuhi.

Target kenaikan berat badan ibu hamil dengan KEK adalah 12 hingga 18 kilogram (kg) selama kehamilan. Berikut rekomendasi kenaikan berat badan ibu hamil setiap trimester kehamilan:

  • Trimester 1: 1,5 hingga 2 kg
  • Trimester 2: 4,5 hingga 6,5 kg
  • Trimester 3: 6,5 hingga 9,5 kg

Demikian serba-serbi kekurangan energi kronis (KEK) selama hamil yang perlu Bunda ketahui dan waspadai. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Bahaya Kekurangan Nutrisi selama Kehamilan bagi Janin & Ibu Hamil

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Keseruan Wendy Cagur dan Keluarga Liburan di Korea Selatan, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Parenting Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Menyusui Amrikh Palupi

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ini Alasan Kenapa Bunda Tak Boleh Paksa Si Kecil Memeluk Saudaranya

Khayru Putra Gunawan Sudrajat Kerap Dibully saat Kecil, Kini Sudah Kuliah di Australia

Sunat Anak Laki-Laki: Usia yang Tepat, Estimasi Biaya, Manfaat, Risiko & Perawatannya

Kenali Ciri Stadium Awal Kanker Payudara dari Kulit Tubuh, Termasuk Tampak seperti Jeruk

Seberapa Besar Peluang Hamil Anak Kembar dari 1 Embrio Melalui IVF? Simak Kata Ahli

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK