KEHAMILAN
Risiko Sakit Batu Ginjal Meningkat saat Hamil, Kenali Gejala Awal dan Penyebabnya
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 09 Aug 2024 19:15 WIBBatu ginjal merupakan salah satu penyakit yang bisa menimbulkan rasa nyeri yang hebat di area perut. Penyakit batu ginjal dapat terjadi pada siapa saja, tak terkecuali ibu hamil, Bunda.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), penyakit batu ginjal atau istilah medisnya adalah nefrolitiasis, merupakan materi padat dan keras yang menyerupai batu pada ginjal. Batu tersebut berasal dari garam dan mineral di dalam ginjal.
Batu ginjal terjadi karena limbah yang berada di dalam darah membentuk kristal dan menumpuk di bagian ginjal. Asam oksalat dan kalsium merupakan dua zat kimia yang dapat membentuk batu dan menyumbat saluran ginjal.
Munculnya batu ginjal mungkin tidak disadari oleh beberapa orang. Batu ginjal yang ukurannya kecil dapat keluar melalui saluran kemih bersama urine tanpa menimbulkan gejala.
Sementara itu, batu ginjal yang besar dapat terperangkap di ureter (saluran yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih), sehingga menyebabkan gejala. Demikian seperti melansir dari Cleveland Clinic.
Kebanyakan batu ginjal akan keluar dari tubuh melalui urine, tetapi bisa sangat menyakitkan saat keluar. Bunda mungkin memerlukan prosedur untuk memecah atau mengeluarkan batu ginjal bila tidak dapat keluar dengan sendirinya atau menyebabkan penyumbatan.
Batu ginjal pada ibu hamil
Risiko terjadinya batu ginjal dapat meningkat selama kehamilan, Bunda. Sebuah studi observasional dari Mayo Clinic menemukan bahwa kehamilan dapat meningkatkan risiko batu ginjal simtomatik (dengan keluhan) untuk pertama kalinya. Studi ini meninjau catatan medis hampir 3.000 pasien perempuan dari tahun 1984 hingga 2012.
Risiko batu ginjal saat hamil mencapai puncaknya mendekati persalinan dan kemudian membaik satu tahun setelah persalinan. Risiko ini juga dapat berlanjut hingga lebih dari satu tahun setelah melahirkan.
Secara khusus, studi yang diterbitkan di American Journal of Kidney Diseases tahun 2021 ini meneliti 945 perempuan yang pertama kali mengalami batu ginjal simtomatik dan 1.890 subjek kontrol perempuan sesuai usianya.
Tujuan studi adalah untuk menentukan apakah risiko batu ginjal simtomatik pertama kali meningkat selama kehamilan dan apakah risiko tersebut bervariasi pada periode waktu yang berbeda sebelum, selama, dan setelah kehamilan.
"Kami menduga risiko terbentuknya batu ginjal akan tinggi selama kehamilan, tetapi kami terkejut karena risikonya tetap tinggi hingga satu tahun setelah melahirkan," kata dokter spesialis saraf atau nefrologis di Mayo Clinic dan penulis utama studi, Andrew Rule, M.D.
"Risiko terbentuknya batu ginjal juga tetap sedikit meningkat satu tahun setelah melahirkan. Temuan ini menyiratkan bahwa meskipun sebagian besar batu ginjal yang terbentuk selama kehamilan terdeteksi sejak dini dengan meninggalkan nyeri, beberapa mungkin tetap stabil di ginjal tanpa terdeteksi untuk waktu yang lama, sebelum akhirnya keluar dan menyebabkan saluran terasa nyeri," sambungnya, dilansir laman Mayo Clinic News Network.
Batu ginjal simtomatik merupakan diagnosis rawat inap non-obstetrik yang paling umum terjadi pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan bahwa batu ginjal simtomatik terjadi pada 1 dari 250 hingga 1.500 kehamilan, dan paling sering terjadi pada trimester kedua dan ketiga.
Penyebab batu ginjal saat hamil
Menurut dokter spesialis saraf Charat Thongprayoon, M.D., ada beberapa penyebab batu ginjal saat hamil, Bunda. Selama hamil, kompresi ureter dan relaksasi ureter bisa mengakibatkan peningkatan hormon progesteron yang membuat urine menjadi statis dalam tubuh.
Selain itu, kekurangan cairan dan peningkatan ekskresi kalsium urine dan peningkatan pH urine selama kehamilan juga dapat menyebabkan pembentukan batu kalsium fosfat.
"Selama kehamilan, batu ginjal dapat menyebabkan komplikasi serius, dan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling prenatal mengenai batu ginjal mungkin diperlukan, terutama bagi perempuan dengan faktor risiko, seperti obesitas," ujar Thongprayoon.
Selain obesitas, Dikutip dari Orlando Health, ada dua hal yang juga dapat menjadi faktor risiko batu ginjal saat hamil, yakni:
Meningkatnya kadar vitamin D, yang meningkatkan kalsium urine. Kelebihan kalsium meningkatkan risiko batu ginjal.
Meningkatnya kadar magnesium dan sitrat, yang dapat mengembangkan pembentukan batu ginjal.
Gejala batu ginjal saat hamil
Melansir dari laman Advanced Gynecology, ada beberapa gejala batu ginjal yang dapat dialami Bunda selama hamil, yaitu:
1. Nyeri saat buang air kecil
Nyeri ini sering kali tajam dan dapat membuat Bunda sulit menahan buang air kecil.
2. Mual dan/atau muntah
Ketidaknyamanan akibat batu ginjal, serta penumpukan urine di ginjal, dapat membuat ibu hamil merasa mual.
3. Ditemukan darah dalam urine
Terjadinya hematuria (darah dalam urine) selama kehamilan dapat sangat mengkhawatirkan, dan sering kali dianggap perdarahan. Perlu diketahui, urine berdarah yang disebabkan oleh batu ginjal bukanlah masalah kesehatan yang serius.
4. Nyeri punggung atau perut yang tajam
Gejala ini mungkin merupakan tanda dari retensi urine (urine tertahan) selama kehamilan, yang disebabkan oleh penyumbatan batu ginjal di salah satu atau kedua ginjal..
Nyeri dapat dirasakan di perut bagian atas hingga ke punggung, dan sering kali menyebar ke selangkangan atau perut bagian bawah.
Diagnosis batu ginjal saat hamil
Pemeriksaan ultrasonografi (USG) ginjal biasanya digunakan untuk mendeteksi batu ginjal pada ibu hamil. USG dilakukan untuk memeriksa penumpukan cairan atau pembengkakan ginjal dan untuk memastikan ginjal masih dapat mengeluarkan urine ke kandung kemih, Bunda.
Namun, USG ginjal juga tidak sepenuhnya akurat. Posisi janin yang berada di atas ureter bisa membuat USG sulit mendeteksi penumpukan cairan. Apalagi, USG ini tidak dapat memeriksa sebagian besar ureter, di mana menjadi lokasi paling sering batu ginjal ditemukan dan menyebabkan nyeri.
Penanganan batu ginjal saat hamil
Jika pengobatan diperlukan, maka pilihan penanganan konservatif dapat digunakan untuk mencegah komplikasi pada kehamilan. Misalnya, dokter tidak akan menyarankan operasi pengangkatan batu ginjal selama trimester pertama atau ketiga karena dapat meningkatkan risiko keguguran dan kelahiran prematur. Jika operasi diperlukan, biasanya dilakukan selama trimester kedua melalui uretra.
Prosedur pengangkatan batu ginjal lebih sulit dilakukan pada ibu hamil karena penggunaan sinar-X terbatas. Alat USG sebenarnya dapat digunakan sebagai gantinya, tapi tidak cukup akurat untuk membantu. Selain itu, anastesi selama kehamilan memiliki beberapa risiko bagi ibu dan janinnya.
Rekomendasi untuk operasi selama kehamilan biasanya akan ditentukan oleh tingkat keparahan dan urgensi situasi. Begitu pun dengan pilihan obat yang diberikan untuk meredakan nyeri.
Meski tidak nyaman dan menyakitkan, batu ginjal dapat diobati, Bunda. Setidaknya, hampir 80 persen batu ginjal pada ibu hamil keluar dengan sendirinya.
Demikian penjelasan tentang batu ginjal pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Bahaya Kekurangan Nutrisi selama Kehamilan bagi Janin & Ibu Hamil
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Jenis Makanan Kaya Asam Folat untuk Ibu Hamil, Cegah Bayi Lahir Cacat
Tentang Trimester Kehamilan yang Bunda Perlu Tahu
Tips Penting agar Ibu Hamil yang WFO Terhindar dari COVID-19
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2
TERPOPULER
Cerita Pasien Alzheimer Termuda Berusia 19 Tahun, Ini Gejala yang Dialami
Momen Kebersamaan Zaskia Gotik Bareng Putri Sambung, Ini 5 Potretnya
Keseruan Artis Indonesia Nonton Konser BLACKPINK di Korea, Nagita Slavina hingga Hanggini
Penggunaan Kata Izin atau Ijin, Mana yang Baku & Tepat Sesuai Aturan?
Teknologi AI Bantu Pasangan Hamil Setelah 18 Th Menanti, Temukan 3 Sperma Tersembunyi
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Kapas Wajah yang Bagus untuk Bersihkan Makeup
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
11 Kalimat Inspiratif dari Quotes Drama Korea Our Unwritten Seoul
Penggunaan Kata Izin atau Ijin, Mana yang Baku & Tepat Sesuai Aturan?
Keseruan Artis Indonesia Nonton Konser BLACKPINK di Korea, Nagita Slavina hingga Hanggini
Cerita Pasien Alzheimer Termuda Berusia 19 Tahun, Ini Gejala yang Dialami
BCL dan Noah Rayakan Ultah Ayah Ashraf Sinclair bersama Keluarga di Jakarta, Ini Potret Hangatnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Limbad Diteriaki Petugas Imigrasi Gegara Penampilan, Begini Aturan Masuk Arab Saudi
-
Beautynesia
5 Zodiak yang Paling Gampang Bad Mood, Perasaannya Secepat Awan Mendung!
-
Female Daily
Nespresso Hadirkan Nostalgia Muslim Panas Ala 90-an melalui Instalasi Coffee Cart!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Serasi Andrew Garfield 'Go Public' Bareng Monica Barbaro di Wimbledon
-
Mommies Daily
15+ Rekomendasi Book Cafe yang Nyaman di Jabodetabek