Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Penyakit Kelamin Jengger Ayam pada Ibu Hamil Berbahaya? Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi

Humidatun Nisa'   |   HaiBunda

Minggu, 16 Apr 2023 15:55 WIB

Sakit pinggang ibu hamil
Apakah Penyakit Kelamin Jengger Ayam pada Ibu Hamil Berbahaya? Penyebab, Gejala & Cara Mengatasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Love portrait and love the world

Saat hamil, kesehatan Bunda menjadi lebih rentan terganggu karena imunitas tubuh yang sedang menurun. Termasuk pula kesehatan pada alat kelamin. Terdapat salah satu penyakit kelamin yang bisa saja terjadi pada Bunda hamil, yakni jengger ayam. 

Jengger ayam atau kutil kelamin ini disebabkan oleh infeksi virus HPV (human papilloma virus). Bila lokasinya tumbuh pada kelamin Bunda hamil, maka hal itu ditularkan melalui hubungan seks yang Bunda hamil lakukan.

Yuk ketahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala dan cara mengatasi jengger ayam yang mungkin terjadi pada vagina Bunda hamil. 

Penyakit kelamin jengger ayam

Merujuk ulasan Healthline, jengger ayam pada kelamin adalah kutil kelamin atau dalam istilah medis disebut kondiloma akuminata. Berbentuk benjolan berwarna merah muda lembut atau daging di sekitar area genital.

Kutil kelamin ini termasuk Infeksi Menular Seksual (IMS) yang biasanya muncul sebagai pertumbuhan berdaging di jaringan alat kelamin pria dan wanita, meski banyak orang tidak pernah mengalami gejala apa pun.

Biasanya, kutil kelamin tidak akan memengaruhi kehamilan. Namun, ada beberapa kasus di mana komplikasi bisa muncul. Jika Bunda hamil memiliki infeksi kutil kelamin aktif selama kehamilan, kutil dapat tumbuh lebih besar dari biasanya. 

Bagi sebagian wanita, ini bisa membuat buang air kecil terasa menyakitkan. Kutil besar juga dapat menyebabkan perdarahan saat melahirkan. Terkadang, kutil di dinding vagina bisa membuat vagina sulit meregang cukup banyak saat melahirkan. 

Penyebab jengger ayam

Kutil kelamin disebabkan oleh strain tertentu dari virus papilloma manusia (HPV). HPV adalah yang paling umum dari semua IMS. Tidak semua infeksi HPV menyebabkan kutil kelamin. Beberapa jenis menyebabkan kutil, sementara yang lain dapat menyebabkan kanker pada pria dan wanita.

Penyakit kelamin satu ini paling sering dialami oleh wanita yang aktif secara seksual, biasanya pada usia 15 sampai 30 tahun. Hal yang harus diwaspadai, jengger ayam dapat menular dengan cepat, melalui hubungan seksual. 

Jengger ayam dapat ditularkan dari ibu ke anak saat proses persalinan. Selain itu, wanita yang mengidap kelainan imun karena konsumsi obat maupun mereka dengan kekebalan tubuh yang rentan seperti pengidap HIV, juga memiliki risiko yang sama tingginya untuk mengidap maupun tertular penyakit ini. 

Sementara ulasan lain oleh Healthdirect menjelaskan, kutil kelamin disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Bunda hamil dapat tertular virus HPV melalui kontak kulit ke kulit selama hubungan seks vaginal atau oral, atau dengan berbagi mainan seks.

Ada sekitar 40 jenis HPV yang dapat menginfeksi daerah genital dan anus. Beberapa jenis dapat menyebabkan kutil, yang paling umum adalah HPV tipe 6 dan 11. 

Jenis HPV lainnya berhubungan dengan kanker, seperti kanker serviks dan kanker dubur. Jenis HPV yang menyebabkan kutil kelamin tidak mungkin menyebabkan kanker.

Kutil kelamin sangat menular, dan sekitar 2 dari setiap 3 orang yang berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi kutil kelamin akan tertular virus tersebut. 

Kutil biasanya akan muncul dalam waktu 3 bulan setelah kontak. Jika Bunda memiliki HPV tetapi tidak ada gejala, Bunda masih bisa menularkannya ke orang lain. Kebanyakan orang yang memiliki HPV tidak memiliki kutil, sehingga mereka tidak tahu bahwa mereka terinfeksi.

Jika Bunda hamil memiliki satu jenis HPV, Bunda masih dapat terinfeksi oleh jenis lainnya.

LazadaLazada/ Foto: Lazada

Gejala yang timbul

Perlu diketahui pula bahwa kutil kelamin biasanya tidak menimbulkan rasa sakit, tetapi bisa terasa gatal. Mereka bisa bergelombang, datar atau muncul dalam kelompok.

Pada mereka yang mengalaminya, disertai gejala berikut:

  • Terdapat perbedaan dalam aliran urine 
  • Keluar darah dalam urine
  • BAB disertai darah 
  • Timbul rasa sakit atau pendarahan saat berhubungan seks

Cara pencegahan

Cara mencegah kutil kelamin bisa melalui vaksin HPV yang dapat melindungi dari HPV tipe 6 dan 11, di mana sebagian besar menyebabkan kutil kelamin. Ini juga melindungi Bunda dari sebagian besar jenis HPV yang menyebabkan kanker. Namun, vaksin tersebut tidak melindungi dari semua jenis HPV.

Jika Bunda berusia 25 hingga 74 tahun, pernah aktif secara seksual, disarankan untuk menjalani tes skrining serviks setiap 5 tahun. Tes skrining serviks mendeteksi HPV dan telah menggantikan Pap smear.

Mengobati penyakit jengger ayam

Kutil kelamin dapat hilang tanpa pengobatan. Namun, jika menyakitkan, tidak sedap dipandang, gatal atau tidak nyaman, sebaiknya segera mencari pertolongan medis untuk diobati.

Pengobatan tidak menghilangkan virus itu sendiri, hanya kutilnya saja. Sistem kekebalan tubuh Bunda biasanya akan membersihkan virus dalam 1 hingga 2 tahun. Namun, pada beberapa orang virus mungkin tidak hilang.

Pilihan pengobatan meliputi:

  • Cryotherapy atau membekukan kutil dengan nitrogen cair
  • Perawatan laser
  • Krim untuk memicu sistem kekebalan tubuh untuk melawan virus HPV
  • Operasi
  • Pengobatan kutil jenis lain tidak cocok untuk kutil kelamin. Temui dokter untuk mendiskusikan pilihan pengobatan.

Sebaiknya jangan melakukan waxing atau mencukur di area yang terdapat kutil kelamin, karena hal ini dapat menyebabkan kutil menyebar.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu hamil lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga informasi mengenai kapan sebaiknya berhubungan intim usai melahirkan dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda