HaiBunda

KEHAMILAN

Begini Cara Kantong Ketuban Dipecahkan bila Bunda Jalani Operasi Caesar

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Senin, 26 Aug 2024 20:20 WIB
Begini Cara Kantung Ketuban Dipecahkan bila Bunda Jalani Operasi Caesar/Foto: Getty Images/mustafagull
Jakarta -

Ketika Bunda melahirkan melalui proses pervaginam, salah satu tanda utama yang menunjukkan persalinan sudah dekat adalah pecahnya kantong ketuban. Air ketuban yang mengalir keluar menandakan bahwa tubuh sudah bersiap untuk melahirkan Si Kecil. 

Namun, bagaimana jika Bunda memilih atau harus menjalani operasi caesar? Apakah kantong ketuban tetap pecah seperti pada persalinan normal, atau ada prosedur khusus yang dilakukan oleh dokter?

Apakah kantong ketuban dipecahkan saat operasi caesar?

Saat Bunda menjalani operasi caesar, kantong ketuban tetap menjadi bagian penting dari proses persalinan. Berbeda dengan persalinan pervaginam dengan kantong ketuban bisa pecah secara alami atau dipecahkan oleh dokter atau bidan sebelum kepala bayi keluar, pada operasi caesar, kantong ketuban akan dipecahkan oleh dokter bedah setelah sayatan pada rahim dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengeluarkan bayi secara aman dan terkendali.


Prosedur ini dilakukan dengan sangat hati-hati agar cairan ketuban tidak terlalu banyak mengalir keluar sekaligus. Cairan ketuban yang mengelilingi bayi berfungsi untuk melindunginya dari benturan dan infeksi selama di dalam rahim. Oleh karena itu, meski Bunda menjalani operasi caesar, pecahnya kantung ketuban tetap menjadi bagian penting dalam proses melahirkan yang harus dilakukan oleh dokter.

“Yang paling rutin, dilakukan adalah AROM (pecah ketuban buatan) tepat sebelum melahirkan bayi di sebagian besar persalinan caesar," kata Zuri Hemphill Bryant, dokter kandungan di Atlanta, dilansir dari Romper.

Setelah kantong ketuban dipecahkan, dokter akan segera mengeluarkan bayi dari rahim. Proses ini dilakukan dengan cepat untuk memastikan bayi segera keluar dan mulai bernapas dengan baik di luar rahim. Hal ini berbeda dengan persalinan pervaginam dengan ada waktu antara pecahnya ketuban dan kelahiran bayi.

Cara dokter menangani cairan ketuban di saat operasi

Pada saat operasi caesar, dokter memiliki cara khusus untuk menangani cairan ketuban agar tidak menyebabkan komplikasi selama prosedur. Setelah kantung ketuban dipecahkan, cairan ketuban akan dibiarkan mengalir keluar secara terkendali. Dokter bedah biasanya akan menyedot cairan ketuban yang berlebih menggunakan alat khusus untuk menjaga agar area bedah tetap bersih dan aman selama bayi dikeluarkan.

Cairan ketuban yang mengalir keluar tidak hanya membantu dalam mempermudah keluarnya bayi dari rahim, tetapi juga membantu melindungi bayi dari tekanan atau trauma selama proses pengeluaran. Ini adalah alasan mengapa dokter bedah sangat berhati-hati dalam menangani cairan ketuban selama operasi caesar.

Selain itu, dokter juga akan memantau jumlah cairan ketuban yang keluar selama operasi. Jika terlalu banyak cairan yang keluar sekaligus, ada risiko terjadinya tekanan yang dapat mempengaruhi kondisi ibu dan bayi. Oleh karena itu, dokter akan terus memantau situasi dan memastikan agar semuanya berjalan dengan aman.

Apakah air ketuban yang pecah bisa berdampak pada kesehatan bayi?

Ketuban yang pecah selama operasi caesar biasanya tidak menimbulkan risiko besar bagi kesehatan bayi. Justru, prosedur ini membantu memudahkan proses kelahiran dan memastikan bayi bisa keluar dari rahim dengan aman. Namun, ada beberapa kondisi yang bisa memengaruhi kesehatan bayi jika pecahnya ketuban terjadi lebih awal atau jika cairan ketuban terlalu sedikit.

Jika ketuban pecah sebelum waktunya, baik itu sebelum operasi caesar atau sebelum persalinan pervaginam dimulai, hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi baik bagi ibu maupun bayi. Melansir dari Healthline, air ketuban berfungsi sebagai penghalang yang melindungi bayi dari bakteri di luar rahim, sehingga jika ketuban pecah terlalu cepat, risiko terjadinya infeksi bisa meningkat.

Selain itu, jumlah cairan ketuban yang terlalu sedikit (oligohidramnion) juga dapat memengaruhi kesehatan bayi, karena cairan ketuban membantu dalam perkembangan paru-paru bayi serta memberikan bantalan untuk tubuhnya. Oleh karena itu, dokter akan selalu memastikan jumlah cairan ketuban cukup sebelum dan selama proses operasi caesar berlangsung.

Apa yang terjadi jika ketuban sudah pecah sebelum operasi?

Jika ketuban Bunda sudah pecah sebelum operasi caesar dilakukan, dokter akan segera memantau kondisi Bunda dan bayi dengan lebih ketat. Pecahnya ketuban sebelum operasi bisa menjadi tanda bahwa proses persalinan sudah dimulai, meskipun Bunda akan menjalani operasi caesar. Dokter akan mempertimbangkan tingkat urgensi untuk segera melakukan operasi caesar guna menghindari komplikasi lebih lanjut.

Dalam beberapa kasus, jika ketuban sudah pecah tetapi Bunda belum siap untuk operasi caesar, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi. Hal ini sangat penting, mengingat air ketuban yang pecah membuka jalan bagi bakteri untuk masuk ke dalam rahim. Pemberian antibiotik akan membantu melindungi Bunda dan bayi dari risiko infeksi yang bisa terjadi.

Jika ketuban pecah jauh sebelum waktu yang direncanakan untuk operasi caesar, dokter akan mempertimbangkan kondisi Bunda dan bayi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Dalam beberapa kasus, Bunda mungkin perlu menjalani operasi caesar lebih awal dari yang direncanakan untuk memastikan keselamatan bayi.

Proses pecahnya kantung ketuban saat Bunda menjalani operasi caesar dilakukan dengan sangat hati-hati oleh dokter untuk memastikan keselamatan Bunda dan bayi. Meski berbeda dengan persalinan pervaginam, prosedur ini tetap menjadi bagian penting dalam proses kelahiran melalui operasi caesar. 

Melalui penanganan yang tepat, risiko yang mungkin timbul dapat diminimalkan, sehingga Bunda dan bayi bisa melewati proses persalinan dengan aman dan nyaman. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips untuk Mempercepat Kontraksi Asli, Persalinan Jadi Lancar Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall

Mom's Life

Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut

Parenting Nadhifa Fitrina

Potret Fay Nabila, Mantan Dancer Cilik yang Kini Tengah Jalani LDR dengan Suami

Mom's Life Amira Salsabila

17 Tahun Menikah, Intip 5 Potret Oka Antara Tetap Mesra dengan Sang Istri

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Sekolah Beri Hadiah Rp2,2 M untuk Murid yang Diterima di Kampus Top, Tuai Kecaman

7 Penyebab Keluar Flek Cokelat Sebelum Haid dan Cara Mengatasinya

Anak 3 Tahun Bisa Kalahkan AI dalam Kecerdasan Visual, Bikin Para Peneliti Terkejut

Ketahui 5 Penyebab Bumil Meninggal Setelah Operasi Caesar & Cara Mencegahnya

Kisah Cinta Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara, Awalnya Minta Foto saat Ketemu di Mall

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK