Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ketahui Batas Usia Kehamilan yang Masih Boleh Naik Pesawat Menurut Dokter

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 26 Aug 2024 16:44 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil Mudik
Ilustrasi Ibu Hamil Naik Pesawat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Ibu hamil yang ingin bepergian ke luar negeri perlu memahami batas usia kehamilan naik pesawat. Ada beberapa aturan dari maskapai penerbangan terkait batas usia ini, Bunda.

Selain dari maskapai, banyak dokter menyarankan ibu hamil tidak naik pesawat di usia kehamilan lebih dari 36 minggu. Selain khawatir menimbulkan ketidaknyamanan, banyak dokter khawatir dengan kemungkinan terjadinya kontraksi saat di pesawat.

Batas usia kehamilan naik pesawat

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, mengatakan bahwa syarat utama ibu hamil bepergian jalur udara adalah usia kehamilan tak lebih dari 34 minggu. Secara khusus, ibu hamil juga sebaiknya tidak berada di pesawat lebih dari empat jam.

"Kalau pesawat itu tidak lebih dari empat jam dan di usia kehamilan kurang dari 34 minggu. Naik pesawat tidak ada efek ke janin, yang ditakutkan terjadi kontraksi. Ini kan juga sudah ada batasan usia ibu hamil boleh naik pesawat dari maskapai." kata Adila kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

Sementara menurut ulasan American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sebagian besar maskapai penerbangan komersial memperbolehkan ibu hamil untuk naik pesawat hingga usia kehamilan 36 minggu. Beberapa maskapai membatasi ibu hamil untuk melakukan penerbangan internasional di awal kehamilan, dan beberapa lainnya mengharuskan ibu hamil menyertakan surat dari dokter.

Ya, selain batas usia kehamilan naik pesawat, ada pula batas minimal usia kehamilan ibu hamil direkomendasikan untuk terbang. ACOG menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk bepergian adalah di pertengahan kehamilan, atau sekitar usia 14 hingga 28 minggu.

Di minggu-minggu tersebut, energi Bunda telah kembali, morning sickness sudah membaik atau hilang, dan Bunda masih dapat bergerak dengan mudah. Setelah usia kehamilan 28 minggu, Bunda mungkin akan lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu lama.

Risiko ibu hamil naik pesawat

Naik pesawat memang aman selama kehamilan. Namun, kondisi lingkungan di dalam pesawat dapat memicu beberapa risiko yang perlu Bunda pahami.

Menurut ACOG, kondisi lingkungan dalam pesawat, seperti perubahan tekanan kabin, kelembapan yang rendah, ditambah dengan perubahan fisiologis kehamilan, dapat menimbulkan perubahan pada kondisi ibu hamil, seperti peningkatan denyut jantung dan tekanan darah, serta penurunan kapasitas aerobik yang signifikan.

Selain itu, imobilisasi perjalanan udara selama berjam-jam (duduk lama) dan kelembapan kabin yang rendah, juga bisa berisiko menyebabkan edema atau bengkak di area kaki dan terjadinya trombotik vena, atau bekuan darah di kaki.

Risiko lainnya adalah trauma akibat turbulensi udara hebat yang munculnya tidak dapat diprediksi. Kondisi ini sering kali membuat ibu hamil mesti menggunakan sabuk pengaman dalam waktu lama, yang pada akhirnya menimbulkan ketidaknyamanan.

Ibu Hamil di PesawatIbu Hamil di Pesawat/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Liderina

Kondisi ibu hamil tidak dianjurkan naik pesawat

Tidak semua ibu hamil yang memenuhi syarat usia kehamilan diperbolehkan naik pesawat. Perjalanan udara tidak dianjurkan bila Bunda memiliki kondisi medis yang dapat diperburuk oleh penerbangan atau yang memerlukan perawatan darurat.

Melansir dari beberapa sumber, berikut beberapa kondisi ibu hamil yang tidak dianjurkan naik pesawat:

  • Memiliki riwayat keguguran
  • Riwayat perdarahan vagina selama kehamilan
  • Pernah atau sedang mengalami anemia berat
  • Tekanan darah tinggi
  • Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik
  • Riwayat preeklamsia dan diabetes gestasional
  • Riwayat masalah pembekuan darah
  • Berisiko mengalami persalinan prematur
  • Mengalami masalah plasenta, seperti plasenta previa atau solusio plasenta
  • Serviks yang tidak kompeten (incompetent cervix)
  • Iritabilitas uterus (UI), yakni kondisi yang menyebabkan Bunda sering kontraksi
  • Mengalami mual dan muntah parah atau diare
  • Hamil kembar atau lebih dari satu janin

Sebelum memesan tiket pesawat, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Pastikan mendapatkan persetujuan dari dokter untuk naik pesawat, serta meminta saran untuk melakukan perjalanan yang aman dan nyaman.

Selain itu, hubungi juga maskapai penerbangan untuk mengetahui batas usia kehamilan yang boleh naik pesawat.

Panduan ibu hamil naik pesawat

Bila sudah mendapatkan persetujuan dari dokter atau dinyatakan aman naik, pesawat, langkah selanjutnya adalah mempersiapkan diri. Berikut beberapa panduan untuk ibu hamil yang ingin melakukan perjalanan udara:

1. Pilih tempat duduk yang strategis

Sebelum naik pesawat, usahakan untuk check in lebih awal. Bunda juga disarankan untuk duduk di dekat jalan atau lorong kabin ya.

ACOG menyarankan ibu hamil memesan kursi di dekat lorong agar mudah untuk berdiri, melakukan peregangan, serta berjalan ke toilet. Melakukan aktivitas gerak selama di pesawat dapat membantu sirkulasi darah berjalan lancar, serta mengurangi risiko pembengkakan dan pembekuan darah.

2. Tetap terhidrasi

Selama di pesawat, usahakan untuk banyak minum agar terhindar dari dehidrasi ya. Dehidrasi dapat terjadi karena kelembapan udara di pesawat yang cukup rendah.

"Perjalanan udara memiliki efek dehidrasi pada tubuh karena sangat sedikit uap air dalam sirkulasi udara kabin. Ketika tubuh mengalami dehidrasi, darah akan mengental sehingga meningkatkan risiko pembekuan darah. Karena kehamilan sudah merupakan kondisi di mana darah mengental, dehidrasi akan semakin meningkatkan risiko pembekuan darah selama kehamilan," ujar ujar dokter kandungan Sherry Ross, MD, dilansir The Bump.

3. Bawa camilan sehat

Jangan lupa makan atau konsumsi camilan sehat selama naik pesawat ya, Bunda. Beberapa pilihan camilan yang dapat dibawa ini seperti protein bar, kacang-kacangan, kerupuk gandum utuh, buah, yogurt, selai kacang, dan granola bar.

Sementara itu, makanan yang perlu dihindari selama naik pesawat adalah makanan ringan dan minuman yang menghasilkan gas, karena dapat membuat perut tak nyaman.

Demikian penjelasan mengenai batas usia kehamilan naik pesawat, serta tips melakukan perjalanan udara yang aman dan nyaman. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda