Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Perdarahan di Awal Kehamilan Berwarna Apa dan Apakah Normal Terjadi?

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 31 Aug 2024 17:40 WIB

Ilustrasi Sakit Perut
Ilustrasi Perdarahan di Awal Kehamilan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Phira Phonruewiangphing
Jakarta -

Perdarahan di awal kehamilan sering kali sulit dibedakan dengan darah haid. Banyak Bunda juga mengaitkannya dengan tanda keguguran di awal kehamilan.

Lantas, apakah normal terjadi perdarahan di awal kehamilan? Apa penyebabnya dan bagaimana membedakan dengan darah haid?

Simak penjelasan lengkap dari Bubun berikut ini ya!

Perdarahan di awal kehamilan

Perdarahan di awal kehamilan adalah salah satu tanda hamil yang sering disebut perdarahan implantasi. Bunda tidak perlu khawatir karena kondisi ini normal terjadi di awal kehamilan.

"Perdarahan di awal kehamilan sering terjadi. Dalam kebanyakan kasus, ini tidak berarti menandakan masalah serius," tulis American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), dikutip dari laman resminya.

Menurut ACOG, perdarahan implantasi tidak dialami semua ibu hamil. Ciri hamil ini terjadi pada setidaknya 15 hingga 25 dari 100 kehamilan.

Perdarahan implantasi tergolong perdarahan ringan. Namun, karena perdarahan implantasi ini dapat terjadi mendekati waktu haid, banyak Bunda sering kali sulit membedakannya.

Kenapa perdarahan implantasi terjadi di awal kehamilan?

Selama pembuahan, sperma membuahi sel telur untuk membentuk embrio. Nah, embrio yang sudah ada ini kemudian bergerak melalui tuba uterina dan memasuki rongga uterus.

Begitu berada di uterus, embrio menempel (implantasi) pada dinding uterus. Proses implantasi ini dapat merusak beberapa pembuluh darah di dinding uterus dan menyebabkan perdarahan ringan pada tahap awal kehamilan.

Secara detail, American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa menstruasi terjadi sekitar 10 hingga 14 hari setelah ovulasi atau ketika sel telur dilepaskan dan pembuahan terjadi). Beberapa perempuan kebanyakan percaya bahwa haid pertama akan datang lebih awal dari jadwal sebelumnya.

Padahal, darah yang keluar bisa saja merupakan perdarahan implantasi, yang umumnya terjadi dalam beberapa minggu sebelum siklus haid muncul. Misalnya, jika Bunda aktif secara seksual dan mengharapkan menstruasi di tanggal 25 Januari, maka Bunda mungkin akan mempertanyakan bercak yang muncul di tanggal 18 hingga 25 Januari. Nah, bercak ini kemungkinan adalah perdarahan implantasi.

"Sangat tidak umum perdarahan implantasi terjadi di sebelum waktu tersebut atau setelah haid yang diharapkan terlewat. Namun, bila seseorang mengalami ovulasi di awal masa subur dan proses implantasinya berlangsung cepat, perdarahan implantasi mungkin saja terjadi. Ini juga berlaku bagi perempuan yang mengalami ovulasi di akhir masa suburnya," tulis APA dalam laman resminya.

Warna perdarahan di awal kehamilan

Penting bagi Bunda untuk bisa membedakan warna darah pada perdarahan implantasi dan haid. Spesialis pengobatan dan perawatan intensif, Dr. Anna Klepchukova, mengatakan bahwa perdarahan implantasi dapat ditandai dengan keluarnya cairan atau bercak kecil berwarna cokelat saat membersihkan vagina ketika buang air kecil.

"Flek cokelat mungkin merupakan tanda perdarahan implantasi. Ini terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di lapisan rahim dan ini menimbulkan sedikit perdarahan," ujar Klepchukova, dilansir laman Flo.

Perdarahan implantasi tidak mengeluarkan gumpalan darah yang banyak seperti darah haid. Menurut APA, perdarahan ini umumnya hanya berlangsung selama beberapa jam atau maksimal tiga hari penuh.

Sementara bila perdarahan yang Bunda alami berwarna merah terang atau gelap, berlangsung lebih dari tiga hari, dan mengalir deras hingga harus mengganti beberapa pembalut, sangat kecil kemungkinan Bunda mengalami pendarahan implantasi. Hal tersebut bisa menjadi tanda haid atau keguguran.

Pada dasarnya, setiap perempuan mengetahui seperti apa aliran normal haid bulanannya. Selama perempuan tersebut tidak mengonsumsi obat tertentu atau mengalami perubahan tingkat stres, maka aliran darah haid biasanya akan sama. Tapi, Bunda perlu waspada bila darah yang keluar hanya bercak cokelat atau merah muda karena ini bisa menjadi tanda perdarahan implantasi.

Ilustrasi PerdarahanIlustrasi Perdarahan saat Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Penyebab lain perdarahan di awal kehamilan

Selain perdarahan implantasi, ada beberapa penyebab perdarahan di awal kehamilan yang juga dianggap normal, atau justru perlu diwaspadai. Berikut penyebab lain perdarahan di awal kehamilan:

1. Berhubungan intim

Berhubungan intim dapat menjadi salah satu kemungkinan penyebab perdarahan trimester pertama. Darah dapat keluar karena serviks sangat lunak dan sensitif di periode awal kehamilan.

2. Kehamilan ektopik

Kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana embrio menempel dan berkembang di luar rahim, seperti tuba falopi, rongga perut, ovarium, atau bagian bawah rahim yang terhubung ke vagina. Kehamilan ektopik juga dapat menyebabkan perdarahan vagina, yang umumnya disertai nyeri panggul, kram di satu sisi, pusing, mual, dan muntah.

3. Keguguran

Keguguran total (complete miscarriage) juga dapat menyebabkan perdarahan pada awal kehamilan. Keguguran setidaknya terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan yang diketahui secara klinis. Selain perdarahan vagina, gejala keguguran lainnya termasuk kram atau nyeri di punggung bawah atau perut, serta keluarnya jaringan lendir cokelat tua pekat.

4. Kehamilan molar

Kehamilan molar adalah komplikasi kehamilan langka yang terjadi ketika massa sel abnormal, bukan janin, berkembang di dalam rongga rahim. Kondisi ini juga mungkin menjadi salah satu penyebab perdarahan di awal kehamilan. Selain perdarahan berwarna merah terang hingga cokelat tua, kehamilan moral dapat ditandai dengan gejala muntah dan mual yang parah, keluarnya kista (seperti anggur) dari vagina, dan nyeri atau tekanan panggul.

5. Masalah pada serviks atau leher rahim

Beberapa masalah pada serviks yang dapat menyebabkan perdarahan, seperti radang serviks, pertumbuhan abnormal, atau infeksi serviks. Infeksi apa pun pada vagina atau serviks, termasuk infeksi menular seksual seperti herpes, klamidia, atau gonore, juga dapat menyebabkan pendarahan di awal kehamilan.

Kapan harus ke dokter saat muncul flek cokelat di awal kehamilan?

Bunda perlu segera ke dokter bila keluar flek cokelat yang tidak terduga dan muncul gejala lain yang menyertai, seperti:

  • Demam
  • Sakit perut
  • Rasa sakit saat buang air kecil atau berhubungan seks
  • Flek yang muncul berbau busuk
  • Flek atau perdarahan terjadi secara berkepanjangan
  • Terjadi penurunan berat badan yang tidak diketahui penyebabnya
  • Merasa lelah dan lemah

Berikut beberapa hal penting lain yang perlu diketahui mengenai perdarahan implantasi:

  1. Jika Bunda ragu dengan warna atau gejala perdarahan implantasi, segera konsultasikan ke dokter.
  2. Perdarahan implantasi umum terjadi pada sekitar 25 persen kehamilan, jadi Bunda tidak sendiri mengalaminya ya.
  3. Beristirahat satu sampai dua hari saat perdarahan implantasi terjadi.
  4. Catat waktu pertama flek muncul, tandai di kalender untuk melihat perkembangannya agar bisa menentukan langkah selanjutnya.
  5. Terkadang menstruasi terjadi setelah perdarahan implantasi. Itu artinya kehamilan tidak terjadi atau kemungkinan ada gangguan perkembangan janin, sebaiknya segera cek ke dokter.

Demikian penjelasan mengenai perdarahan di awal kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda