Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Sering Sakit Tenggorokan saat Hamil Muda dan Cara Atasi dengan Obat Rumahan

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 01 Sep 2024 15:55 WIB

Ilustrasi Mual pada Ibu Hamil
Ilustrasi Sakit Tenggorokan saat Hamil Muda/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Jakarta -

Sakit tenggorokan saat hamil muda sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman. Pada beberapa ibu hamil, sakit tenggorokan dapat menjadi lebih parah di trimester pertama.

Bukan tanpa alasan, sistem kekebalan tubuh ibu hamil yang menurun rentan terpapar virus dan bakteri. Bahkan, sakit dapat menjadi parah karena perubahan yang dialami di awal kehamilan.

"Penyakit selama kehamilan sering kali menyerang lebih parah dan berlangsung lebih lama daripada saat tidak hamil," kata kepala departemen obgyn di University of Maryland St. Joseph Medical Center, Monica A. Buescher, MD, dikutip dari Parents.

Nah, terkait sakit tenggorikan saat hamil muda, ada beberapa penyebab dan kondisi yang dapat memperparahnya. Mengetahui penyebabnya sangat penting untuk mencegah sakit tenggorokan terulang kembali selama kehamilan.

"Ada banyak penyebab sakit tenggorokan selama kehamilan, dan perbedaan di antara penyebab-penyebab tersebut akan menjadi dasar pengobatannya," ujar direktur medis kesehatan wanita di Family Health Centers di NYU Langone, Meleen Chuang, MD.

Penyebab sering sakit tenggorokan saat hamil muda

Dilansir beberapa sumber, berikut penyebab sering sakit tenggorokan saat hamil muda:

1. Infeksi virus dan bakteri

Penyebab paling umum sakit tenggorokan saat hamil adalah infeksi virus seperti flu, atau infeksi bakteri seperti radang tenggorokan. Penyebab ini sama seperti yang terjadi pada pasien tidak hamil, Bunda.

Melansir dari laman Mayo Clinic, infeksi pada virus dapat menyebabkan faringitis, yang umumnya akan sembuh dengan sendirinya. Sementara pada kasus radang tenggorokan, penyebabnya adalah bakteri Streptococcus pyogenes atau tipe A bakteri Streptococcus.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), tipe A Streptococcus bertanggung jawab atas terjadinya radang tenggorokan pada orang dewasa dengan persentase 5 sampai 15 persen.

2. Asam lambung naik

Ibu hamil juga berisiko tinggi mengalami refluks asam, yakni suatu kondisi ketika asam lambung naik kembali ke saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Pada kondisi asam lambung naik, Bunda dapat mengalami sakit tenggorokan. Faktanya, penelitian yang diterbitkan di Canadian Family Physician tahun 2010, menunjukkan bahwa hingga 80 persen ibu hamil mengalami refluks asam (asam lambung naik).

"Perubahan hormon dan janin yang mendorong di dalam rahim, membuat seorang ibu hamil rentan terhadap kondisi itu (asam lambung naik)," ujar Omid Mehdizadeh, MD, seorang ahli otolaringologi dan laringologi di Pacific Neuroscience Institute di Santa Monica, California, dilansir The Bump.

3. Alergi

Sakit tenggorokan saat hamil juga bisa disebabkan oleh alergi, Bunda. Misalnya, alergi musiman yang terjadi ketika tubuh bereaksi terhadap alergen yang cenderung muncul pada musim tertentu.

Alergi musiman biasanya merupakan reaksi tubuh terhadap serbuk sari dari tanaman. Jika Bunda sensitif terhadap alergen ini, maka gejala dapat memburuk selama musimnya tiba, atau ketika jumlah iritan di udara tinggi.

Selain sakit tenggorokan, alergi juga dapat menimbulkan gejala batuk, sulit menelan dan berbicara, hidung tersumbat, sering bersin, mengalami kelelahan ekstrem, serta iritasi di tenggorokan.

Ilustrasi Ibu Hamil SakitIlustrasi Ibu Hamil Sakit Tenggorokan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz

Gejala sakit tenggorokan saat hamil

Gejala sakit tenggorokan saat hamil juga sama dengan gejala yang menyerang saat tidak hamil. Berikut gejala sakit tenggorokan saat hamil:

  • Nyeri dan rasa tidak nyaman di tenggorokan
  • Kesulitan menelan
  • Pembengkakan kelenjar getah bening di leher
  • Batuk
  • Suara serak

Infeksi yang menyebabkan sakit tenggorokan umumnya memiliki gejala yang khas, seperti:

  • Demam
  • Hidung berair
  • Bersin
  • Nyeri di tubuh
  • Sakit kepala
  • Mual dan muntah

"Secara umum, infeksi virus yang menyebabkan sakit tenggorokan dapat disertai dengan batuk, demam, dan nyeri pada tubuh. Sementara pada alergi dapat menyebabkan mata gatal, bersin, hidung tersumbat, dan biasanya tanpa demam," kata Mehdizadeh.

"Pada radang tenggorokan, gejala umumnya sakit tenggorokan yang parah, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Radang tenggorokan biasanya tidak menyebabkan nyeri atau hidung berair," sambungnya.

Cara mengatasi sakit tenggorokan

Sakit tenggorokan dapat memburuk selama kehamilan. Pengobatan akan diberikan tergantung dari penyebab sakit tenggorokan. Misalnya, radang tenggorokan karena bakteri perlu segera diobati segera dengan antibiotik karena kondisi ini dapat menyebabkan demam yang memicu komplikasi pada organ jantung dan ginjal.

Ada beberapa obat yang dianggap aman dikonsumsi selama hamil untuk mengatasi sakit tenggorokan, seperti asetaminofen (Tylenol), famotidin (Pepcid), kalsium karbonat, antihistamin (Benadryl), semprotan atau tablet hisap benzocaine, serta fenol (Chloraseptic) atau antiseptik untuk merasakan rasa tidak nyaman di tenggorokan.

Sebelum mengonsumsi obat-obatan untuk mengatasi sakit tenggorokan, Bunda sebaiknya konsultasi dulu ke dokter ya. Pastikan obat yang dikonsumsi aman dan dosisnya tepat untuk ibu hamil di trimester pertama.

Obat rumahan untuk atasi sakit tenggorokan

Sebelum menggunakan obat medis, Bunda dapat mencoba pengobatan rumahan untuk mengatasi sakit tenggorokan. Berikut beberapa obat rumahan yang direkomendasikan para ahli untuk mengobati sakit tenggorokan saat hamil:

1. Minum air putih hangat

Cobalah untuk tetap terhidrasi saat tenggorokan sakit. Memenuhi asupan cairan dan elektrolit dapat melawan penyakit, Bunda. Sumber cairan untuk menjaga hidrasi tubuh dapat berasal dari air putih hangat atau minuman hangat lainnya tanpa mengandung kafein.

2. Berkumur dengan air garam

Siapkan 1/4 sendok teh garam dan campur ke dalam air di gelas, lalu aduk sampai tercampur. Gunakan air garam untuk berkumur selama beberapa detik dan buang air tersebut. Menurut American Osteopathic Association, berkumur air garam dapat dilakukan setidaknya satu jam sekali untuk mengatasi sakit tenggorokan.

3. Gunakan humidifier dalam ruangan

Gunakan humidifier untuk mengatasi ruangan yang kering. Humidifier dengan aroma terapi bisa digunakan di malam hari saat udara di kamar tidur mulai kering, Bunda.

4. Minum air madu

Madu yang dicampur air hangat dapat diminum untuk meredakan gejala sakit tenggorokan. Menurut penelitian, madu sama efektifnya dengan penekan batuk dekstrometorfan.

5. Minum teh chamomile

Teh chamomile bisa memberikan efek menenangkan dan telah lama digunakan untuk mengobati sakit tenggorokan. Teh chamomile tanpa kafein memiliki sifat anti-peradangan dan antioksidan. Menurut ulasan di jurnal Molecules tahun 2023, bubuk chamomile dapat membantu meredakan radang di mata, hidung, dan tenggorokan.

Agar sakit tenggorokan tidak menjadi parah, Bunda juga perlu menghindari beberapa jenis makanan, seperti makanan pedas, makanan berlemak, cokelat, dan kafein.

Demikian serba-serbi penyebab dan cara mengatasi sakit tenggorokan saat hamil muda. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda