
kehamilan
Studi Terbaru Ungkap Komplikasi Kehamilan Serius Meningkat Selama Pandemi
HaiBunda
Minggu, 15 Sep 2024 15:50 WIB

Pandemi COVID-19 berdampak besar pada sistem perawatan kesehatan di seluruh dunia. Studi terbaru ungkap komplikasi kehamilan serius meningkat selama pandemi.
Kehamilan saat pandemi memang membawa tantangan dan kekhawatiran tersendiri. Mengingat kesehatan ibu dan balita bertaruh dengan keselamatan nyawa di tengah ancaman wabah COVID-19. Tak mengherankan, stres hingga depresi yang dialami ibu hamil mungkin menjadi kekhawatiran luar biasa yang tak disadari mengganggu kesehatan kehamilan.
Studi terbaru mengungkap bahwa tingkat diabetes gestasional, gangguan hipertensi, dan penambahan berat badan gestasional meningkat secara signifikan selama dua tahun pertama pandemi COVID-19, menurut sebuah studi baru yang dipimpin oleh para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health.
Selain itu, studi tersebut menemukan bahwa individu kulit hitam, Hispanik, dan berpendidikan rendah mengalami peningkatan diabetes gestasional yang lebih besar dan lebih berkelanjutan dibandingkan kelompok lain seperti dikutip dari laman Harvard.
Studi tersebut dipublikasikan pada tanggal 4 September di Epidemiology. Penulisnya meliputi staf Pusat Kebijakan Sosial untuk Harvard Chan School’s Social Policies for Health Equity Research (SPHERE) Center: Rita Hamad, director and associate professor of social and behavioral sciences, and Kaitlyn Jackson and Daniel Collin, yang keduanya merupakan statistical analysts.
Para peneliti menggunakan data National Center for Health Statistics untuk memeriksa tren kesehatan di antara 24 juta kelahiran hidup yang terjadi di AS dari tahun 2015 hingga 2021. Mereka memperkirakan apakah perubahan tren kesehatan ibu setelah dimulainya pandemi pada bulan Maret 2020 berbeda dari apa yang diperkirakan berdasarkan tren yang sudah ada sebelumnya.
Ya, pandemi COVID-19 dan upaya berbagai negara untuk mengurangi penyebaran virus telah berdampak besar pada kesehatan ibu, terutama pada tingkat kematian ibu. Antara tahun 2019 dan 2021, tingkat kematian ibu di AS melonjak dari sekitar 20 kematian per 100.000 kelahiran hidup menjadi hampir 33 per 100.000 kelahiran hidup, menurut the Centers for Disease Control and Prevention.
Para ilmuwan masih mencoba mencari tahu seberapa jauh dampak pandemi terhadap kesehatan ibu. Studi yang diterbitkan di jurnal Epidemiology menunjukkan hubungan antara pandemi dan peningkatan tingkat diabetes gestasional, gangguan hipertensi, dan penambahan berat badan gestasional di antara ibu hamil.
Para peneliti di Harvard T.H. Chan School of Public Health menggunakan data The National Center for Health Statistics pada semua kelahiran hidup antara tahun 2015 dan 2021 untuk mengetahui tren kesehatan ibu. Para peneliti menemukan bahwa tingkat beberapa komplikasi kehamilan meningkat selama dua tahun pertama pandemi COVID-19.
Selain itu, ditemukan juga lebih banyak perempuan hamil yang menderita diabetes gestasional pada tahun 2020 dan 2021 dibandingkan pada tahun-tahun sebelum virus tersebut mencapai Amerika Serikat. Peningkatan keseluruhan diabetes gestasional selama pandemi COVID-19 mencapai puncaknya pada peningkatan 1,7 poin persentase pada bulan Desember 2020, menurut penelitian tersebut.
Sementara itu, gangguan hipertensi seperti preeklamsia mencapai puncaknya pada peningkatan 1,3 poin persentase pada bulan Januari 2021 sementara peningkatan berat badan gestasional mencapai puncaknya pada bulan Maret 202.
Penelitian ini berfokus pada tren kesehatan ibu dan tidak mencoba mengidentifikasi penyebab komplikasi kehamilan yang dialami banyak wanita selama hari-hari awal pandemi.
Namun, para peneliti memiliki beberapa teori tentang pendorong di balik peningkatan ini. Misalnya, peningkatan gangguan hipertensi dapat dikaitkan dengan infeksi COVID-19.
“Kami melihat adanya peningkatan tertentu tepat di sekitar gelombang Delta pandemi,” kata Rita Hamad, director of social policies for health equity research di the Harvard T.H. Chan School of Public Health dan salah satu penulis studi tersebut. “Kami melihat lonjakan besar dan kemudian turun kembali.”
Lonjakan besar kasus COVID-19 terjadi di AS selama bulan-bulan musim dingin tahun 2020 dan 2021 diikuti oleh lonjakan varian Delta virus yang dimulai pada bulan Juli tahun itu.
Sementara itu, tingkat diabetes gestasional dan kenaikan berat badan gestasional tumbuh lebih bertahap, yang menunjukkan peningkatannya disebabkan oleh terbatasnya akses untuk berolahraga dan, terkadang, makanan sehat karena pembatasan wilayah atau perintah untuk bekerja dari rumah.
Stres selama pandemi COVID-19 juga merupakan sesuatu yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan kondisi ini, kata Hamad.
Para peneliti memang melihat tren positif selama sebagian pandemi COVID-19 lebih banyak ibu hamil yang menerima perawatan prenatal yang memadai.
Selama beberapa waktu, para peneliti melihat penurunan dalam hal 'perawatan prenatal yang tidak memadai' yang mencapai puncaknya pada bulan Januari 2021, menurut penelitian tersebut seperti dikutip dari laman The Hill.
"Hipotesis kami adalah bahwa ada perluasan dalam telehealth selama awal pandemi. Itu mungkin merupakan hikmah singkat,"kata Hamad.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Kenali Penyebab Darah Keluar saat Hamil 3 Bulan tapi Tidak Sakit

Kehamilan
Mengenal Vasa Previa, Kondisi Keluarnya Pembuluh Darah Janin

Kehamilan
Ini Penyebab Mata Tak Bisa Melihat Usai Melahirkan Menurut Dokter

Kehamilan
Mengenal Atonia Uteri, Komplikasi Kehamilan: Penyebab, Gejala, & Cara Mengobatinya

Kehamilan
Bunda Perlu Waspada, 6 Faktor yang Tingkatkan Risiko Komplikasi Kehamilan


9 Foto
Kehamilan
9 Potret Gaya Busana Keluarga Kerajaan Inggris Usai Melahirkan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda