HaiBunda

KEHAMILAN

13 Gejala Gangguan Hormon pada Tubuh Perempuan, Termasuk Telat Haid & Rambut Rontok

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Minggu, 22 Sep 2024 17:55 WIB
13 Gejala Gangguan Hormon pada Tubuh Perempuan, Termasuk Telat Haid & Rambut Rontok/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Hormon tak seimbang atau gangguan hormon dapat dialami perempuan yang berada pada usia subur. Sering kali, ketidakseimbangan ini dipicu oleh fluktuasi kadar jenis hormon tertentu.

Misalkan saja bila Bunda terlambat haid, hal itu mungkin disebabkan adanya ketidakseimbangan estrogen dan progesteron, yaitu hormon yang bertanggung jawab terhadap perkembangan seksual dan reproduksi. 

Dikutip dari laman Healthline, ketidakseimbangan hormon pada perempuan yang memengaruhi siklus menstruasi disebabkan oleh beberapa faktor dan kondisi. Seperti diabetes, masalah tiroid, gangguan makan, memiliki riwayat sakit tumor, sindrom ovarium polikistik (PCOS), insufisiensi ovarium primer, dan konsumsi obat-obatan.


Gejalan gangguan hormon pada tubuh perempuan

Ada 13 ciri yang kerap terjadi pada tubuh perempuan yang mengalami ketidakseimbangan hormon dikutip dari laman Mountelizabeth:

1. Pertambahan berat badan

Hormon bertanggung jawab untuk mengatur metabolisme serta menentukan bagaimana energi digunakan oleh tubuh. Ketika tubuh memproduksi hormon tiroid dalam jumlah yang tidak mencukupi maka terjadi hipotiroidisme yang menyebabkan penambahan berat badan yang signifikan. 

Terlebih lagi, perempuan penderita PCOS (sindrom ovarium polikistik) menunjukkan kurangnya sensitivitas terhadap hormon insulin. Karena hormon ini terkait dengan pengaturan gula darah, maka perempuan cenderung mengalami penambahan berat badan.

2. Haid tidak teratur

Bagi sebagian perempuan, siklus menstruasi bulanannya berfungsi seperti jarum jam, terus berputar setiap sebulan sekali. Namun, yang lainnya tidak seberuntung itu. Meskipun keterlambatan atau keterlambatan menstruasi kadang-kadang dapat terjadi, hal ini tidak boleh sering terjadi, terutama jika ada jeda beberapa bulan antar periode.

Perempuan berusia 40-an dan 50-an yang akan memasuki masa menopause cenderung mengalami menstruasi yang tidak teratur, dan ini mungkin merupakan bagian dari proses yang normal. Bagi wanita yang lebih muda, ini mungkin merupakan tanda PCOS dan memerlukan kunjungan ke dokter kandungan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

3. Haid mengalir deras

Bunda juga perlu tahu, apakah haid yang keluar deras dan banyak normal atau tidak. Bisa jadi haid yang keluar terlalu deras ini bisa karena Bunda mengalami gangguan hormon.  Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan kadar estrogen dapat menyebabkan berkembangnya fibroid di dalam rahim. Fibroid ini sering menjadi penyebab aliran darah deras saat menstruasi. 

4. Masalah tidur

Tanda lain perempuan mengalami gangguan hormon yakni masalah tidur. Jika Bunda sudah lama tidak bisa tidur nyenyak, hal ini mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Pada kebanyakan kasus, penurunan kadar hormon progesteron yang diproduksi oleh ovarium bisa menjadi penyebab sulit tidur. Selain itu, rendahnya kadar estrogen dapat menyebabkan keringat berlebih dan keringat malam yang mengganggu istirahat malam yang nyenyak.

5. Jerawat

Wajah berjerawat di siklus waktu menstruasi sebenarnya normal terjadi. Namun, jika Bunda memiliki jerawat kronis yang membandel, hal tersebut mungkin disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon. Produksi hormon androgen yang berlebihan dapat membuat kelenjar minyak kulit bekerja berlebihan. Hal ini mengakibatkan pori-pori tersumbat menjadi jerawat. 

6. Nyeri perut 

Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron juga dapat memengaruhi pencernaan. Fluktuasi ini cenderung terjadi selama menstruasi bulanan, itulah sebabnya beberapa perempuan mengeluh diare dan kembung pada periode tersebut.

7. Kelelahan

Kelelahan juga ciri umum perempuan mengalami gangguan hormon yang mengakibatkan telat haid. Jika tingkat energi Bunda terus-menerus rendah karena kelelahan, peningkatan kadar progesteron atau penurunan kadar tiroid dapat membuat pusing.

8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)

PCOS terjadi ketika kista kecil yang membawa sel telur yang belum matang berkembang di dalam ovarium. Mereka yang terkena PCOS cenderung menghasilkan kadar androgen yang lebih tinggi, yaitu hormon pria yang mengatur fungsi banyak organ tubuh, seperti ginjal dan hati. PCOS dikenal sebagai kelainan hormonal umum yang menyebabkan sejumlah masalah lain seperti:

  • Rambut tubuh yang berlebihan.
  • Rambut rontok.
  • Fluktuasi berat badan.
  • Masalah kulit.

9. Perubahan suasana hati

Selain tingkat energi yang rendah, ketidakseimbangan hormon juga dapat memengaruhi perasaan Bunda. Emosi yang sering ditemui antara lain mudah tersinggung dan sedih. Perubahan kadar estrogen dapat berdampak buruk pada pelepasan bahan kimia seperti dopamin dan serotonin, yang membuat Anda tidak merasa bahagia.

10. Vagina terasa kering

Meskipun kekeringan sesekali dianggap normal, kadar estrogen pada spektrum yang lebih rendah mungkin menjadi penyebabnya jika gejala ini sering dialami. Ketidakseimbangan hormon seperti ini dapat mengurangi kelembapan di area tersebut sehingga membuat Bunda merasa tidak nyaman.

11. Keluarnya cairan dari payudara

Jika Bunda tidak menyusui atau hamil, tetapi melihat keluarnya cairan seperti susu dari puting, hal ini mungkin disebabkan oleh kadar hormon prolaktin yang tidak normal. Ini bisa berarti penyakit yang berhubungan dengan kelenjar di dalam tubuh yaitu kelenjar tiroid dan hipofisis.

12. Rambut rontok

Penurunan kadar estrogen dan progesteron dapat membuat rambut menjadi lebih tipis dan kurang berkilau. Penurunan ini juga menyebabkan peningkatan kadar androgen yang menyusutkan folikel dan mengakibatkan rambut rontok, sehingga memperparah masalah gangguan hormon.

13. Tangan dan kaki dingin

Bunda merasa tidak nyaman berada di ruangan ber-AC tanpa jaket mungkin merupakan tanda hipotiroidisme, terutama jika orang lain di sekitar tampak baik-baik saja. Rendahnya kadar hormon tiroid dapat menimbulkan sejumlah gejala, salah satu gejala yang paling umum adalah tangan dan kaki dingin.

Cara mengatasi gangguan hormon

Setelah tahu ciri-ciri telat haid karena gangguan hormon dapat diatasi dengan beberapa cara. Mulai dari konsultasi ke dokter sampai mengubah gaya hidup sehat dan mempertahankan tubuh ideal. Berikut yang bisa Bunda lakukan dikutip dari laman Healthline.

1. Konsultasi ke dokter

Temui dokter jika Bunda mengalami gejala ketidakseimbangan hormon. Dokter akan dapat memantau kadar hormon dan memastikannya berada pada kondisi yang diinginkan. 

Dokter juga dapat menentukan tipe pengobatan paling sesuai. Karena, pengobatan Bunda tergantung pada penyebab ketidakseimbangan hormon atau hormon mana yang tidak teratur.

2. Terapi hormon

Bunda juga dapat melakukan terapi hormon. Namun, sebelum melakukan terapi hormon sudah konsultasi dengan dokter kandungan agar masalah siklus haid bisa kembali normal dan terapi hormon seperti apa yang tepat buat Bunda. 

3. Ubah gaya hidup

Penting buat Bunda untuk mengubah pola gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga. Mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang serta berolahraga secara teratur juga dapat meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan membantu menjaga berat badan yang sehat.

4. Pertahankan berat badan yang sehat

Bunda harus tahu perubahan berat badan dapat memengaruhi menstruasi, lho. Baik, berat badan naik maupun turun secara ekstrim. Oleh karena itu, penting buat bunda untuk mempertahankan berat badan. Perempuan dengan obesitas lebih cenderung mengalami menstruasi yang tidak teratur. Biasanya mengalami pendarahan dan nyeri yang lebih berat saat menstruasi. Ini karena dampak sel-sel lemak terhadap hormon dan insulin. 

Selain itu, pada beberapa orang, terutama penderita PCOS, menurunkan berat badan bisa membantu mengatur siklus menstruasi. Hal ini juga dapat memengaruhi cara tubuh menggunakan insulin dan membantu mengatur kadar hormon. 

Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kaitan Usia dengan Kesuburan & Ketahui Penyebab Infertilitas pada Wanita Menurut Dokter

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kisah Perempuan Dimusuhi karena Gaun & Riasannya Dianggap Lebih Heboh daripada Pengantin

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Usia Tak Muda Lagi, Olivia Allan dan Denny Sumargo Tetap Semangat Jalani Promil Anak Kedua

Kehamilan Amrikh Palupi

5 Potret Kebersamaan Komika Bene Dion dan Istri yang Kini Jadi Notaris

Mom's Life Annisa Karnesyia

Cara Diet Turunkan Berat Badan 72 Kg Tanpa Larangan Makanan

Mom's Life Arina Yulistara

Vanessa Hudgens Hamil Anak Kedua Usai Setahun Melahirkan, Mulai Pamer Baby Bump

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kisah Perempuan Dimusuhi karena Gaun & Riasannya Dianggap Lebih Heboh daripada Pengantin

Usia Tak Muda Lagi, Olivia Allan dan Denny Sumargo Tetap Semangat Jalani Promil Anak Kedua

Cara Diet Turunkan Berat Badan 72 Kg Tanpa Larangan Makanan

5 Potret Kebersamaan Komika Bene Dion dan Istri yang Kini Jadi Notaris

Anak yang Lahir Hari Rabu Lebih Murung, Mitos atau Fakta? Penelitian Ini Ungkap Hal Menarik

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK