
kehamilan
Adakah Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki Menurut Medis, Simak Mitos dan Faktanya
HaiBunda
Kamis, 26 Sep 2024 17:20 WIB

Orang terkadang menebak jenis kelamin bayi yang di kandung, apakah itu perempuan atau laki-laki dari ciri-ciri yang terlihat pada ibu hamil. Namun, adakah ciri-ciri hamil anak laki-laki menurut medis? Yuk, simak mitos dan faktanya, Bunda.
Jenis kelamin bayi yang di kandung sering membuat orang penasaran meski sekarang bisa terlihat dari USG. Alhasil, orang mencari tahu dari ciri khusus yang menandakan kehamilan jenis kelamin tertentu.
Orang sering menyebutnya mitos dan ini sudah lama berkembang di masyarakat. Namun, adakah bukti medis yang mendukungnya?Â
Mengetahui jenis kelamin bayi memang mengasyikkan. Bunda mungkin sudah mendengar banyak cara untuk memprediksi informasi penting ini. Namun yang perlu diingat, sebagian besar kisah dan teori ini tidak berdasarkan fakta.Â
Ciri-ciri hamil anak laki-laki, dari medis seperti apa?
Nicole Galan, seorang perawat terdaftar yang mengkhususkan diri dalam masalah kesehatan wanita dan infertilitas mengatakan bahwa ibu hamil mungkin akan mendapatkan banyak pendapat yang tidak dimintanya tentang tubuh dan bayi.
"Salah satu topik yang paling populer untuk dibahas adalah apakah bayi yang Anda kandung itu laki-laki atau perempuan," kata Galan dilansir dari Healthline.
Galan menjelaskan, jenis kelamin bayi ditentukan segera setelah sperma bertemu dengan sel telur. Pada saat pembuahan, bayi memperoleh 23 kromosom dari masing-masing orang tuanya. Selain jenis kelamin, hal-hal seperti warna mata, warna rambut, dan bahkan kecerdasan sudah ditentukan.
"Alat kelamin bayi mulai berkembang sekitar minggu ke-11 kehamilan. Namun, Anda biasanya tidak akan dapat mengetahui jenis kelaminnya selama beberapa minggu lagi melalui USG," ujarnya.Â
Dalam waktu tersebut mungkin teman, keluarga, atau rekan membuat banyak prediksi tentang jenis kelamin bayi yang dikandung.Â
Mitos vs fakta, ciri-ciri hamil bayi laki-laki
Berikut beberapa mitos yang paling populer tentang jenis kelamin bayi. Galan mengingatkan bahwa tidak satu pun dari cerita-cerita ini berdasarkan fakta. Sebaliknya, semuanya adalah mitos dan hanya untuk bersenang-senang.
Jika beberapa cerita di bawah ini terjadi pada Bunda, ada kemungkinan 50-50 benar.
1. Mual di pagi hari
Bunda mungkin pernah mendengar bahwa tingkat keparahan mual di pagi hari merupakan petunjuk tentang jenis kelamin bayi.
Galan bilang, pada anak perempuan, anggapan yang ada adalah kadar hormon lebih tinggi. Karena alasan itu, ibu hamil akan lebih sering mengalami mual di pagi hari. Pada anak laki-laki, ibu hamil seharusnya tidak mengalami mual di pagi hari.
Namun Galan mengatakan bahwa yang sebenarnya adalah mual di pagi hari dapat bervariasi pada setiap perempuan dan kehamilan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet mengungkapkan bahwa perempuan yang mengalami mual di pagi hari yang parah selama kehamilan lebih mungkin untuk memiliki anak perempuan. Selain itu, tidak banyak bukti ilmiah yang mendukung gagasan ini.
2. Kondisi kulit
Beberapa orang percaya bahwa bayi perempuan akan merampas kecantikan sang ibu. Di sisi lain, anak laki-laki tidak akan membuat ibu hamil banyak berjerawat.
Kisah serupa berkisar pada pertumbuhan rambut. Dengan anak laki-laki, rambut ibu hamil akan lebih panjang dan lebih berkilau. Dengan anak perempuan, rambut Anda akan lepek dan kusam.
Namun Galan menegaskan tidak ada kebenaran di kedua sisi. Hormon menjadi tidak terkendali selama kehamilan dan memengaruhi semua perempuan secara berbeda. Mencuci wajah secara teratur dapat membantu mengatasi jerawat.
3. Ngidam
Jika hamil bayi laki-laki, kata Galan, ibu hamil disebut-sebut mengidam makanan asin dan gurih seperti acar dan keripik kentang. Sedangkan hamil anak perempuan, ibu hamil senang yang manis-manis seperti permen dan cokelat.
Sebenarnya, menurut Galan, belum ada penelitian konklusif yang dilakukan pada ngidam makanan sebagai prediktor akurat jenis kelamin. Ngidam tersebut mungkin lebih berkaitan dengan perubahan kebutuhan nutrisi .
4. Denyut jantung
Salah satu mitos paling umum tentang jenis kelamin berkisar pada denyut jantung bayi. Jika denyut per menit di bawah 140, bayi itu seharusnya laki-laki. Lebih tinggi dari 140, itu perempuan.
Sayangnya, meskipun ini terdengar lebih ilmiah, tidak ada kebenaran yang pasti di baliknya. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Fetal Diagnosis and Therapy mengungkapkan bahwa tidak ada perbedaan yang berarti antara detak jantung anak laki-laki dan perempuan di awal kehamilan.
5. Bentuk perut
Jika perut Bunda rendah, kemungkinan mengandung anak laki-laki. Hamil dengan perut tinggi kemungkinan besar mengandung anak perempuan.
Sebenarnya, cara ibu hamil mengandung selama kehamilan lebih berkaitan dengan bentuk rahim, tipe tubuh unik, dan otot perut. Meskipun jenis kelamin sudah ditentukan sejak awal, Bunda mungkin perlu menunggu beberapa saat sebelum memutuskan untuk mengecat kamar bayi dengan warna merah muda atau biru.
Cara mengetahui jenis kelamin bayi
Ada beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi lebih awal, termasuk yang berikut ini.
1. Tes darah DNA sel bebas
Bunda dapat melakukan tes darah sedini sembilan minggu kehamilan. Ini dapat mengungkapkan jenis kelamin bayi.
Tes DNA sel bebas seperti Panorama berhasil selama kehamilan karena darah membawa jejak DNA bayi. Bunda memberikan sampel darah, mengirimkannya ke lab kelompok tersebut, dan mendapatkan hasilnya dalam waktu sekitar 7 hingga 10 hari.
Namun, mengungkap jenis kelamin bukanlah tujuan utama dari tes ini. Tes ini sebenarnya merupakan lini pertama pengujian untuk sindrom Down dan kondisi lain yang diwariskan secara genetik.
Mengetahui jenis kelamin hanyalah bonus. Akibatnya, tes ini tidak selalu ditanggung asuransi kecuali Bunda berusia di atas 35 tahun atau memiliki riwayat yang mungkin memerlukan penyelidikan genetik.
2. Pengujian genetik lainnya
Bunda mungkin menjalani amniosentesis atau pengambilan sampel vili korionik (CVS) selama kehamilan. Tes ini mirip dengan tes darah DNA sel bebas, tetapi lebih invasif. Seperti tes DNA sel bebas, tes ini dapat memberi tahu jenis kelamin bayi, tetapi tidak sedini itu.
CVS biasanya dilakukan antara minggu ke-10 dan ke-12. Amniosentesis dilakukan antara minggu ke-15 dan ke-18.
Jika Bunda hanya ingin mengetahui jenis kelamin bayi, Bunda mungkin ingin melewatkan tes ini. Tes ini memiliki risiko keguguran. Umumnya, pemeriksaan ini hanya direkomendasikan untuk perempuan yang lebih tua, atau pasangan dengan riwayat keluarga dengan kondisi genetik tertentu.
3. USG
Biasanya, Bunda dapat mengetahui jenis kelamin bayi melalui USG. Pemeriksaan ini akan dilakukan antara minggu ke-18 dan ke-20.
Dokter spesialis USG akan melihat gambar bayi di layar dan memeriksa organ genital untuk berbagai penanda yang menunjukkan jenis kelamin bayi laki-laki atau perempuan. Ini adalah bagian dari pemindaian anatomi yang lebih besar.
Tapi, saat menjalani USG, teknisi mungkin tidak dapat melihat jenis kelamin bayi karena sejumlah keadaan. Jika bayi tidak bekerja sama dan dalam posisi yang ideal, Bunda mungkin memerlukan pemindaian ulang atau mungkin harus menunggu untuk mengetahuinya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Viral Cek Jenis Kelamin Bayi dengan Baking Soda: Simak Faktanya Menurut Dokter

Kehamilan
7 Cara Mengatasi Kekecewaan Saat Jenis Kelamin Calon Bayi Tak Sesuai Harapan

Kehamilan
Benarkah Kalender Kehamilan Cina Akurat untuk Tebak Gender?

Kehamilan
9 Cara Prediksi Jenis Kelamin Bayi saat Hamil, Mitos atau Fakta?

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal


7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda