Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Persiapan Hamil hingga Risiko Melahirkan di Atas Usia 35 Tahun

dr. Aida Riyanti, Sp.OG, Subsp. F.E.R, MSc.Rep   |   HaiBunda

Rabu, 09 Oct 2024 10:10 WIB

Dokter Sisipan
dr. Aida Riyanti, Sp.OG, Subsp. F.E.R, MSc.Rep
Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi di RS Pondok Indah - Bintaro Jaya Jadwal praktik: Senin 08:00 - 11:00 Selasa 08:00 - 11:00 Kamis 08:00 - 11:00 Jumat 08:00 - 11:00 Sabtu 14:30 - 18:00
Ilustrasi Suami Istri dan Dokter
Ilustrasi Persiapan Hamil di Atas Usia 35 Tahun/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PrathanChorruangsak
Jakarta -

Perencanaan kehamilan perlu disiapkan dengan matang. Apalagi jika Bunda baru memulai program hamil ketika sudah berusia di atas 35 tahun.

Salah satu yang memengaruhi peluang seorang perempuan untuk hamil adalah faktor usia. Semakin meningkat usia perempuan, maka semakin menurun juga peluang terjadinya kehamilan. Kemungkinan terjadinya gangguan kesuburan (infertilitas) atau kesulitan untuk hamil juga akan meningkat, Bunda.

Seorang perempuan dilahirkan dengan memiliki sekitar 1,5 hingga 2 juta folikel. Kemudian saat masuk ke masa menstruasi, jumlah folikel akan turun menjadi 300-500 ribu. Setelah usia di atas 35 tahun, jumlahnya turun secara signifikan, yakni menjadi 25 ribu folikel, dan akan terus menurun sampai menuju menopause.

Folikel atau cadangan indung telur merupakan kantong kecil berisi cairan di dalam ovarium. Jumlah folikel dapat menunjukkan tingkat kesuburan seorang perempuan. Nah, penurunan cadangan indung telur turut meningkatkan risiko seorang perempuan mengalami kesulitan untuk mendapatkan anak.

Tak hanya soal jumlah, kualitas sel telur juga perlu diperhitungkan untuk persiapan kehamilan di atas 35 tahun, Bunda. Sebab, untuk mendapatkan kehamilan, Bunda perlu menghasilkan sel telur yang sehat.

Kualitas sel telur juga dapat menurun seiring bertambahnya usia. Semakin meningkat usia seorang perempuan, maka semakin besar kemungkinan untuk mengalami kelainan kromosom karena perubahan kualitas dari sel telur.

Peluang hamil berdasarkan usia perempuan

Berikut persentase peluang hamil berdasarkan usia perempuan:

  • Peluang hamil pada kelompok usia 20-25 tahun sekitar 86-90 persen
  • Peluang hamil pada kelompok usia 25-30 tahun sekitar 76-80 persen
  • Peluang hamil pada kelompok usia di atas 35 tahun menurun menjadi sekitar 50 persen.

Berdasarkan persentase tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa pada kelompok usia 25 tahun kemungkinan tidak hamil hanya sekitar 10 persen. Sedangkan pada kelompok usia di atas 35 tahun, kemungkinan untuk mengalami infertilitas atau kesulitan mendapatkan kehamilan menjadi lebih besar, yakni 50 persen.

Risiko atau komplikasi hamil di atas usia 35 tahun

Bunda bisa mendapatkan kehamilan yang sehat di atas usia 35 tahun. Meski demikian, ada beberapa risiko dan komplikasi yang perlu diketahui, seperti:

  • Peningkatan tekanan darah atau hipertensi, yang dapat berkembang menjadi preeklamsia dan eklamsia.
  • Diabetes dalam kehamilan atau diabetes gestasional.
  • Terjadinya kelainan kromosom, yang dapat meningkatkan kemungkinan keguguran dan bayi lahir dengan masalah genetik.
Ilustrasi Suami IstriIlustrasi Persiapan Hamil ke Dokter/ Foto: Getty Images/iStockphoto/

Persiapan hamil di atas usia 35 tahun

Program hamil di atas usia 35 tahun yang direncanakan dengan matang dapat meningkatkan peluang Bunda mendapatkan kehamilan yang sehat. Berikut beberapa persiapan hamil untuk perempuan di atas usia 35 tahun:

1. Periksa dan konsultasi ke dokter

Sebelum merencanakan kehamilan, Bunda sebaiknya memeriksakan kondisi kesehatan ke dokter spesialis obstetri dan ginekologi. Pemeriksaan juga perlu dilakukan, terutama pada pasangan suami istri, jika sudah enam bulan aktif berhubungan seksual tanpa kontrasepsi, tetapi tak kunjung hamil.

Khusus bagi perempuan, ada beberapa pemeriksaan atau tindakan yang dapat dilakukan oleh dokter, seperti:

  • Wawancara medis (anamnesis) riwayat siklus menstruasi.
  • Anamnesis aktivitas termasuk pekerjaan yang dapat memengaruhi kesuburan.
  • Pemeriksaan fisik, seperti berat badan dan tinggi badan.
  • Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk menilai bagaimana kondisi rahim, ovarium, dan saluran tuba.
  • Pemeriksaan histerosalpingografi (HSG) untuk menilai lebih detail kondisi saluran tuba.
  • Pemeriksaan Anti Mullerian Hormone (AMH) menilai cadangan ovarium.
  • Pemeriksaan tambahan untuk menilai hormon-hormon yang mempengaruhi reproduksi, seperti hormon prolaktin, hormon progesteron, Follicle-Stimulating Hormone
  • (FSH), dan Luteinizing Hormone (LH).

2. Menjalani gaya hidup sehat

Menjalani gaya hidup sehat (healthy lifestyle) sangat penting dalam merencanakan kehamilan. Khususnya bagi Bunda yang ingin menjalani promil di atas 35 tahun ya.

Berikut ini beberapa tips gaya hidup sehat untuk meningkatkan peluang hamil di atas usia 35 tahun:

  1. Konsumsi makananan bergizi seimbang yang mengandung makronutrien dan mikronutrien.
  2. Konsumsi makanan yang mengandung antioksidan, seperti sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan, ikan bebas merkuri, ayam jantan atau ayam kampung.
  3. Hindari konsumsi jenis makanan yang mengandung zat inflamasi, seperti junk food, processed foods, dan mengandung gluten.
  4. Tidak mengkonsumsi zat-zat yang dapat mengakibatkan radikal bebas, seperti alkohol dan merokok.
  5. Menjaga berat badan ideal dengan olahraga teratur (tidak over-exercise atau under-exercise).
  6. Mengelola stres dengan baik dan istirahat yang cukup.
  7. Mengelola faktor risiko yang mengarah pada hipertensi dan diabetes.

Seberapa penting konsumsi suplemen untuk persiapan hamil di atas usia 35 tahun?

Suplemen yang dapat berfungsi mengurangi radikal bebas di dalam tubuh dapat dikonsumsi selama program hamil. Suplemen sebaiknya digunakan sesuai dengan anjuran dokter, Bunda.

Suplemen dapat dikonsumsi setidaknya tiga bulan sebelum program hamil. Ada beberapa jenis suplemen yang dapat dikonsumsi untuk persiapan hamil, seperti suplemen asam folat, vitamin E, coenzyme Q10, dan vitamin D.

Pemberian suplemen-suplemen tersebut dapat sangat membantu perempuan berusia di atas 35 tahun yang ingin hamil.

Sementara itu, suplemen herbal boleh saja dikonsumsi untuk mempersiapkan kehamilan. Namun, pastikan sudah ada penelitian yang mendukung penggunaan suplemen herbal tersebut untuk dikonsumsi pada program kehamilan. Jadi prinsipnya, semua suplemen yang terbukti dapat menurunkan radikal bebas atau bersifat antioksidan itu baik dikonsumsi selama program hamil.

Benarkah ibu hamil di atas usia 35 tahun memiliki peluang tinggi hamil kembar?

Tidak benar jika dikatakan peluang hamil anak kembar meningkat pada ibu hamil di atas usia 35 tahun ya, Bunda. Berdasarkan teori, kehamilan kembar terjadi karena adanya dua sel telur yang dibuahi oleh dua sperma.

Perlu diketahui, ada dua jenis kembar, yakni kembar monozigot dan dizigot. Pada kembar monozigot, satu embrio akan membelah menjadi dua dan dibuahi oleh sperma. Sementara pada kembar dizigot, dua sel telur yang berbeda dibuahi oleh sperma secara bersamaan.

Proses pembuahan tersebut tidak tergantung dari usia Bunda. Beberapa hal yang memengaruhinya adalah faktor genetik atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Menjalani kehamilan di atas usia 35 tahun

Perawatan kehamilan bagi Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun akan sedikit berbeda dengan mereka yang berusia di bawah 35 tahun. Perbedaannya ada pada pemeriksaan antenatal care (ANC) yang lebih intens.

Pemeriksaan kehamilan perlu dilakukan secara rutin, terutama jika ibu hamil memiliki faktor risiko seperti:

  • Hipertensi
  • Diabetes
  • Riwayat keguguran berulang
  • Memiliki kelainan darah
  • Mengidap penyakit autoimun

Hipertensi dapat mengarah ke preeklamsia dan eklamsia, sementara kadar gula yang tinggi selama hamil dapat memicu terjadinya diabetes gestasional. Apabila ditemukan faktor risiko tersebut, maka dokter akan melakukan observasi rutin dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi Bunda.

Persiapan melahirkan di atas usia 35 tahun

Bunda yang hamil di atas usia 35 tahun dapat melahirkan secara pervaginam (normal). Persalinan caesar hanya dilakukan jika ditemukan indikasi tertentu, seperti ukuran panggul kecil atau terjadi komplikasi medis lainnya.

Apabila ingin melahirkan secara pervaginam tanpa kendala, Bunda disarankan untuk menjaga kebugaran selama hamil. Sebab, fungsi tubuh akan menurun saat usia menginjak 35 tahun.

Kebugaran tubuh dapat diperoleh dengan menjaga otot-otot serta tulang agar tetap sehat. Caranya bisa dengan melakukan olahraga secara teratur, seperti senam hamil dan prenatal Yoga.

Menjaga kebugaran selama hamil juga dibutuhkan agar proses pemulihan pasca persalinan berjalan baik. Bunda pun dapat dengan lancar mengASIhi Si Kecil setelah melahirkan.

Bisakah perempuan hamil dan melahirkan di usia lebih dari 70 tahun?

Beberapa kasus ibu hamil dan melahirkan di atas usia 70 tahun telah dilaporkan di beberapa negara. Lantas, banyak orang bertanya tentang peluang hamil di usia lanjut. Apakah benar perempuan dapat hamil dan melahirkan di usia lebih dari 70 tahun?

Secara keilmuan, kehamilan pada perempuan di atas usia 70 tahun kemungkinan dapat terjadi pada kasus surrogate mother atau ibu pengganti. Proses ini dilakukan dengan bantuan teknologi, yakni donor sel telur.

Setelah embrio terbentuk, ia akan dikembalikan ke dalam rahim perempuan tersebut. Sebelumnya, rahim akan dikondisikan semaksimal mungkin untuk dapat menampung embrio. Caranya dengan pemberian hormon-hormon yang dapat mengembalikan fungsi rahim.

Sampai saat ini, proses kehamilan dengan donor sel telur adalah cara satu-satunya yang memungkinkan perempuan lanjut usia dapat hamil. Namun donor sel telur tidak dapat dilakukan di Indonesia. Hingga saat ini teknik atau prosedur 'peremajaan' sel telur atau ovarium masih hanya dilakukan dalam pelayanan yang berbasis riset.

Demikian serba-serbi persiapan hamil hingga risiko melahirkan di atas usia 35 tahun. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda