Kenali Tanda-tanda akan Melahirkan Bayi Sungsang, Bunda Perlu Tahu

Posisi bayi sungsang sering kali menjadi penyebab Bunda tidak bisa melahirkan pervaginam. Oleh karena itu, mengetahui tanda-tanda mau melahirkan bayi sungsang sangat penting untuk meminimalkan risikonya.

Perlu diketahui, sungsang terjadi ketika posisi bayi tidak di jalan lahir atau posisi kepala di atas dan kaki di bawah. American Academy of Family Physicians (AAFP) mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti posisi bayi sungsang adalah dengan melakukan USG. Posisi bayi sungsang umumnya dapat terlihat di usia kehamilan 7-8 bulan.

"Pada bayi sungsang, bagian yang ada di rongga panggul ibu adalah bokong atau kaki, hal ini masih normal bisa terjadi sebelum usia kehamilan 36 minggu karena ukuran janin masih jauh lebih kecil dibandingkan rongga perut," kata dr. Judi Januandi Endju, SpOG, dikutip dari buku Panduan Cerdas Pemeriksaan Kehamilan.

"Pada kehamilan 36 minggu atau lebih, letak dan posisi janin harus normal, yakni kepala di bawah dengan punggung janin pada posisi jam 9 atau 3 (wajah menengok ke sisi kanan atau kiri)," sambungnya.

Posisi bayi sungsang dapat terjadi karena beberapa hal, seperti ukuran janin kecil atau besar, bentuk rahim ibu hamil tidak normal, air ketuban terlalu banyak, ada tumor atau miom dalam rahim bayi terlilit tali pusat, atau posisi plasenta yang tidak tepat.

Tindakan operasi caesar umumnya menjadi cara melahirkan yang paling aman, terutama di usia kehamilan 39 hingga 40 minggu. Namun, beberapa dokter dapat merekomendasikan persalinan normal pada kondisi tertentu. Berkonsultasi dengan dokter sangat penting untuk memastikan pilihan persalinan tepat, Bunda.

Jenis posisi sungsang

Dikutip dari Healthline, posisi sungsang dibagi menjadi tiga jenis bila dilihat dari letak janin, yaitu:

• Complete breech: bagian bokong bayi berada di bawah atau jalan lahir dengan kaki terlipat di lutut (seperti bersila). Letak kaki berada di dekat bokong.
• Frank breech: Di posisi ini, bokong bayi mengarah ke jalan lahir, tetapi kakinya lurus menekuk di depan tubuh mengarah ke dada.
• Footling breech: Di posisi ini, salah satu kaki bayi mengarah ke bawah menuju jalan lahir.

Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang

Tanda melahirkan bayi sungsang

Dilansir laman Cleveland Clinic, hamil bayi sungsang tidak akan mengubah beberapa tanda awal persalinan. Bunda akan tetap mengalami tanda-tanda melahirkan bila memang sudah mendekati Hari Perkiraan Lahir (HPL).

Namun menurut ulasan di Columbia Doctors, dalam beberapa kasus, tanda melahirkan dapat dirasakan lebih awal pada kondisi posisi sungsang yang dikaitkan dengan persalinan dini, kelahiran kembar, masalah dengan rahim, atau masalah pada janin.

Berikut beberapa tanda melahirkan bayi sungsang yang juga menjadi tanda persalinan umum, seperti melansir dari beberapa sumber:

1. Kontraksi

Kontraksi menjadi tanda umum persalinan. Kepala departemen obstetri dan ginekologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo, Dr. dr. Suskhan Djusad, Sp.OG (K), mengatakan bahwa kontraksi yang terasa lebih sering dan semakin kuat merupakan tanda persalinan. Kontraksi terjadi sebagai upaya untuk mengencangkan bagian atas rahim untuk mendorong bayi ke jalan lahir.

Kontraksi jelang persalinan awalnya terjadi beberapa kali dalam 20 menit, lalu menjadi tiga kali dalam 10 menit. Bunda akan merasa perut kencang dan mulas selama kontraksi.

"Kontraksi tanda melahirkan mulai terasa di usia kehamilan 38 minggu. Beberapa Bunda sudah bisa merasakannya di usia kehamilan 36 minggu. Dokter biasanya meminta untuk istirahat demi meredakan kontraksi," kata Suskhan kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.

2. Ketuban pecah

Ketuban pecah merupakan tanda bahwa persalinan sudah dekat. Tanda ini biasanya terjadi sebelum persalinan atau setelah kontraksi dimulai, Bunda. Kontraksi biasanya semakin kuat setelah ketuban pecah.

Sebagian orang yang mengalami ketuban pecah akan merasakan aliran cairan yang kuat dan tiba-tiba keluar dari vagina. Sementara yang lain merasa seperti tetesan air keluar dari vagina.

Ketuban pecah memang bisa menjadi tanda persalinan di usia kehamilan cukup bulan. Tetapi, kondisi ibu juga dapat terjadi sebelum usia kehamilan cukup bulan atau 37 minggu atau disebut ketuban pecah dini. Penanganan persalinan akan tergantung pada usia kehamilan serta kondisi ibu dan janin.

Dilansir laman Mount Sinai Hospital, penting untuk segera melakukan persalinan bila bayi sungsang dan kantung ketuban pecah. Hal tersebut karena ada kemungkinan tali pusat akan keluar bahkan sebelum waktu bersalin, yang artinya dapat sangat berbahaya bagi bayi.

3. Bentuk tubuh berubah

Bunda juga mulai merasakan perubahan bentuk tubuh sebelum melahirkan lho. Menurut dr.Fredrico Patria, SpOG, akan ada perubahan bentuk tubuh jelang melahirkan karena perubahan hormon.

"Tulang kemaluan yang melebar membuat dasar panggul semakin lunak untuk dapat mempermudah jalan lahir si bayi. Payudara juga tampak semakin membesar karena ASI yang sudah mulai diproduksi," tulis Fredrico di buku Dahsyatnya Hamil Sehat dan Normal.

Selain tulang kemaluan, akan terjadi perubahan juga pada payudara, di mana bisa menjadi lebih besar dan berat, puting akan terus menggelap, dan kolostrum dapat keluar.

4. Kram

Kram bisa menjadi salah satu tanda khas menjelang persalinan. Kram ini berbeda dengan yang Bunda alami saat mengalami kontraksi palsu atau Braxton Hicks. Rasa nyeri dan tekanan di perut bagian bawah lebih terasa seperti kram menstruasi yang kuat.

Kram perut dapat menjadi tanda awal dari kontraksi ringan, Bunda. Biasanya, kram ini tidak begitu menyakitkan, tapi cukup terasa dan bisa membuat Bunda tak nyaman.

5. Dilatasi serviks

Dilatasi serviks dapat menjadi salah satu tanda persalinan. Menjelang akhir kehamilan, Bunda biasanya akan menjalani pemeriksaan, di mana dokter akan memeriksa serviks untuk melihat dilatasi (pelebaran) di organ ini.

Dilatasi mengacu pada pembukaan serviks, sehingga bayi dapat melewati jalan lahir. Meskipun serviks perlu melebar setidaknya 10 cm untuk persalinan pervaginam, pelebaran serviks minimal 2 hingga 3 cm sering menunjukkan tanda melahirkan dalam 24 hingga 48 jam.

"Proses pelebaran serviks (dilatasi serviks) adalah salah satu cara tenaga kesehatan melacak kemajuan persalinan seorang wanita," kata Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, Carolyn Kay, M.D.

"Jika serviks melebar disertai kontraksi yang teratur dan menyakitkan, maka sedang berlangsung proses persalinan aktif dan waktu melahirkan bayi semakin dekat," sambungnya.

6. Keluarnya mucus plug

Mucus plug merupakan akumulasi lendir yang membentuk segel pada lubang leher rahim. Mucus plug membantu melindungi bayi dari bakteri jahat yang ada di luar rahim.

Saat serviks mulai membuka sebagai persiapan melahirkan, Bunda bisa mengeluarkan lendir ini dalam satu waktu atau secara bertahap. Meski ini bisa menjadi salah satu tanda melahirkan, belum tentu semua ibu hamil mengalaminya.

Keluarnya lendir sebagai tanda melahirkan dapat terjadi setelah minggu ke-37 kehamilan. Beberapa Bunda dapat mengalaminya lebih awal atau justru saat menjalani persalinan aktif.

7. Beberapa tanda khas lainnya

Selain tanda-tanda di atas, ada beberapa tanda khas persalinan lain yang umum dialami para Bunda. Beberapa di antaranya seperti:

• Sering buang air keci atau besar
• Perubahan nafsu makan
• Nesting atau muncul naluri keibuan
• Diare atau tekstur feses cair
• Kelelahan
• Mual hingga demam

Bila Bunda mendapati posisi bayi sungsang di trimester akhir, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terkait pilihan persalinan ya. Bunda juga perlu mengetahui tanda-tanda melahirkan yang umum di alami kebanyakan ibu hamil untuk meminimalkan risiko bila terjadi sebelum dan saat HPL.

Demikian penjelasan terkait tanda-tanda mau melahirkan dan bayi sungsang. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!