HaiBunda

KEHAMILAN

Menkes Usul Dokter Umum Dilatih Tangani Operasi Caesar, Ini Tanggapan POGI

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Sabtu, 17 May 2025 16:50 WIB
Dokter umum diusulkan akan dilatih tangani caesar/ Foto: Getty Images/SDI Productions

Bunda, sudah dengar usulan Menteri Kesehatan (Mekes), Budi Gunadi Sadikin soal dokter umum yang akan dilatih menangani persalinan caesar? Meskipun masih akan dikaji lebih lanjut, rupanya hal ini terus menuai pro dan kontra.

Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), dr. Yudi Mulyana Hidayat Sp.OG mengomentari rencana dokter umum dilatih untuk menangani operasi caesar pada ibu melahirkan. Menurutnya, POGI sampai saat ini belum memberikan persetujuan tentang rencana dari Menkes tersebut. 

"Saya selaku ketua umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) untuk saat ini, belum memberikan persetujuan untuk menurunkan kompetensi caesar ada dokter umum," ujar dr Yudi Mulyana Hidayat Sp.OG dikutip dari laman detik.com.


Menurut Yudi, operasi caesar merupakan tindakan medis yang sangat komplek dan berisiko. Oleh karena itu, tidakan caesar harus sesuai dengan tenaga medis yang memiliki kompetensi di bidangnya seperti dokter obgyn.

Jika dilakukan oleh dokter umum maka sangat bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kompetensi medis di dunia kedokteran itu sendiri. Dikhawatirkan Yudi, nantinya dapat membahayakan keselamatan pasien itu sendiri. 

"Kalau kita bicara pada fokus meningkatkan kompetensi dokter umum tentang seksio-sesarea ini jelas wacana sangat membahayakan. Kenapa bahaya? Berarti apa? Kita mengorbankan keselamatan pasien dan bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar kompetensi medis berjenjang di dunia kedokteran kan seperti itu. Artinya, dokter umum sampai di mana batasannya. Dokter spesialis sampai di mana batasannya," tutur dr Yudi Mulyana Hidayat Sp.OG dikutip dari detikcom, Sabtu (17/5/2025).

"Kalau mau diobrak-abrik seperti ini jadi tidak mengerti betul tatanan pelayanan kesehatan yang benar, sesuai dengan filosofi pelayanan kesehatan kedokteran," imbuhnya.

Selain itu, Yudi menyebut wacana Menkes mengenai operasi caesar yang nantinya boleh dilakukan oleh dokter umum sangat bertentangan dengan acuan global tentang dunia kesehatan.  Dalam hal ini merujuk pada World Health Organization (WHO), American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) dan  World Federation Medical Education (WFME).

"Yang kedua bertentangan dengan standar kompetensi global. Kita kan punya acuan global itu salah satu adalah WHO, ada lagi World Federation Medical Education, ada RCOG kalau di Inggris.  Nah itu jelas kompetensi global yang harus dipunya itu," kata dr Yudi Mulyana. 

Menurut Yudi, jika rencana ini benar-benar dilakukan tanpa mempertimbangkan standar kebijakan kesehatan dunia, maka dikhawatirkan akan sangat membahayakan keselamatan pasien, yang tentunya menyangkut ibu dan anak.  

"Kemudian keselamatan pasien terutama ibu dan anak tidak boleh dikompromikan dengan mensimplekan tindakan, simplifikasi kompetensi," tutur Yudi. 

Menjawab keresahan masyarakat, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan memberikan syarat khusus terkait aturan dokter umum yang diperbolehkan melakukan operasi caesar pada ibu melahirkan. 

Budi menjelaskan aturan itu akan menjadi landasan Kemenkes untuk memberikan pelatihan resmi kepada dokter umum untuk melakukan operasi caesar. Terkhusus, dokter umum di daerah-daerah terpencil.

"Akan kita buat regulasinya. Supaya mereka itu bisa diberikan secara resmi. Bukannya kemudian orang bodoh, seperti orang bodoh langsung disuruh, dibolehin Enggak," kata Budi Gunadi dikutip dari laman CNN Indonesia.

"Mereka akan dilatih secara formal. Dan apakah latihnya semuanya, enggak. Yang menyelamatkan nyawa aja yang emergency itu harus diberikan," imbuhnya.

Di sisi lain, Budi menyebut aturan dokter umum melakukan proses operasi caesar telah diperbolehkan oleh WHO sebagai tindakan darurat. Ia mengatakan WHO menyebut tindakan dokter membantu melakukan tindakan kesehatan darurat sebagai task shifting atau alih tugas.

"Jadi ada task-shifting. Istilah WHO diperbolehkan dokter-dokter umum untuk melakukan beberapa tindakan yang menyelamatkan nyawa masyarakat," tutur Budi. 

Demikian wacana Menkes soal aturan yang akan memperbolehkan dokter umum menangani persalinan caesar. Perlu dipahami bahwa hal ini masih harus dikaji lebih mendalam ya, Bunda, dan juga belum ada persetujuan dari POGI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Pantangan Bunda Pasca Melahirkan Sebelum 40 Hari

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nola B3 Reunian Bareng Lusy Rahmawaty di Sydney, Sebut Sang Sahabat Tak Main Medsos

Mom's Life Annisa Karnesyia

Shakiena Anak Pasha Ungu Tunjukkan Kedekatan dengan Ibu Sambung Adelia Wilhelmina, Ini 5 Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pratama Arhan dan Azizah Salsha Jalani Sidang Cerai, Pernikahan 2 Th Terancam Usai

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Intuisi Orang Tua Bisa Deteksi Kondisi Kritis Anak Lebih Cepat daripada Dokter Menurut Studi

Parenting Kinan

5 Resep Makanan dengan Protein Tinggi untuk Diet, Menu Terbaik Menurut Pakar

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Nola B3 Reunian Bareng Lusy Rahmawaty di Sydney, Sebut Sang Sahabat Tak Main Medsos

Miliki Paras Menawan, Potret Indah Permatasari dan Sang Adik Curi Perhatian

Intuisi Orang Tua Bisa Deteksi Kondisi Kritis Anak Lebih Cepat daripada Dokter Menurut Studi

5 Resep Makanan dengan Protein Tinggi untuk Diet, Menu Terbaik Menurut Pakar

Ketahui Cara Menghitung Tahun Lulus Sekolah SD, SMP, dan SMA

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK