
kehamilan
10 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Setelah Operasi Caesar dan Cara Mengatasinya, Waspadai Bun!
HaiBunda
Jumat, 10 Nov 2023 21:05 WIB

Daftar Isi
Operasi caesar merupakan pilihan persalinan yang biasanya dilakukan karena ada indikasi medis. Sebelum menjalani prosedur ini, Bunda akan mendapatkan anestesi agar tidak menimbulkan nyeri saat melahirkan.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), persalinan caesar adalah kelahiran bayi dengan menyayat (sayatan bedah) perut dan rahim ibu hamil. Selain karena indikasi medis, saat ini operasi caesar dapat dilakukan sesuai permintaan pasien.
"Beberapa perempuan mungkin meminta kelahiran caesar meskipun dapat melahirkan normal. Alasannya mungkin bisa karena ketakutan atau kecemasan menghadapi persalinan. Keputusan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan didiskusikan dengan dokter kandungan," tulis ACOG dalam laman resminya.
Sama seperti tindakan operasi lainnya, persalinan caesar juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan. Selain rawat inap yang lebih lama, Bunda berisiko mengalami beberapa masalah medis dan masalah pada kehamilan berikutnya.
"Ini (operasi caesar) mungkin bukan pilihan yang baik bila ingin memiliki anak yang banyak," ujar ACOG.
Indikasi medis melahirkan caesar
Ada beberapa indikasi medis yang membuat seorang perempuan direkomendasikan untuk melahirkan ceasar, Bunda. Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 indikasinya:
- Ketuban pecah dini
- Bayi terlilit tali pusar
- Posisi bayi sungsang
- Hamil kembar
- Ukuran bayi besar
- Riwayat melahirkan caesar
- Penyakit pada ibu, seperti hipertensi
![]() |
Penyakit setelah operasi caesar
Setelah menjalani operasi caesar, Bunda perlu melakukan pemeriksaan rutin ke dokter untuk penyembuhan luka. Operasi caesar berisiko menyebabkan masalah kesehatan hingga menimbulkan penyakit.
Berikut 10 penyakit setelah operasi caesar yang perlu diwaspadai:
1. Infeksi
Infeksi adalah masalah kesehatan yang paling rentan dialami usai operasi caesar. Setelah selaput ketuban pecah, rahim sangat rantan terhadap infeksi bakteri yang biasanya berada di vagina.
Bakteri tersebut dapat dengan mudah masuk ke dalam rahim dan menginfeksi organ tersebut. Jika bakteri berada di dalam rahim, maka Bunda bisa berisiko mengalami endometritis (infeksi pada rahim).
Beberapa perempuan juga bisa mengalami infeksi di lokasi sayatan di lapisan kulit luar, bukan di rahim. Pada kasus yang serius, Bunda dapat mengalami infeksi pasca persalinan atau demam dan sepsis nifas.
2. Ruptur rahim
Ruptur atau robek pada rahim adalah komplikasi yang jarang terjadi, namun dapat menyebabkan kondisi serius usai melahirkan. Ruptur rahim merupakan robekan rahim yang terjadi di sepanjang garis bekas luka akibat operasi caesar sebelumnya.
Kondisi ini cukup jarang terjadi pada perempuan yang belum pernah menjalani operasi caesar. Bila ruptur rahim sudah terjadi, tindakan operasi caesar darurat diperlukan untuk mencegah komplikasi yang mengancam nyawa.
3. Cedera pada organ
Kerusakan pada organ seperti usus atau kandung kemih juga bisa terjadi sebagai bentuk komplikasi operasi caesar. Meski jarang terjadi, kondisi tersebut memerlukan penanganan medis lebih lanjut.
4. Reaksi terhadap obat atau anestesi
Reaksi terhadap obat atau anestesi usai persalinan caesar dapat berkisar dari yang sangat ringan (sakit kepala atau mulut kering) hingga berat (kematian akibat syok anafilaksis). Biasanya, komplikasi ini terjadi pada persalinan caesar darurat. Beberapa Bunda mungkin mengalami alergi terhadap obat atau produk yang digunakan dalam operasi caesar.
"Terkadang tidak ada cukup waktu untuk memeriksa ulang semua kemungkinan interaksi obat atau alergi, mencari penggantinya, atau memberikan anestesi lokal (bukan anestesi umum)," praktisi kesehatan holistik, Debra Rose Wilson, Ph.D., dikutip dari Healthline.
5. Sembelit dan sakit punggung
Sembelit hingga sakit punggung dapat dialami ibu yang baru melahirkan caesar. Keduanya bisa menjadi tanda diastasis recti, Bunda. Selain sembelit dan sakit punggung, perempuan dengan diastasis recti juga biasanya mengalami nyeri panggul, nyeri saat berhubungan seks, hingga kesulitan melakukan aktivitas berat.
Melansir dari Parents, diastasis recti merupakan sebuah kondisi di mana sisi kanan dan sisi kiri otot perut mengalami pemisahan. Akibatnya, kondisi perut akan terlihat seperti membuncit. Kondisi ini umum dialami setelah melahirkan dan sebenarnya dapat dicegah selama kehamilan.
6. Reaksi emosional
Beberapa Bunda yang menjalani operasi caesar melaporkan tentang perasaan negatif yang dirasakan usai melahirkan. Ini juga terkait dengan ikatan awal yang dibentuk oleh ibu dengan bayinya.
Seorang Bunda yang terpaksa menjalani operasi caesar karena menunggu waktu lama untuk pembukaan, bisa mengalami perubahan emosi hingga mengalami stres. Ini juga dapat terjadi pada Bunda yang menjalani operasi caesar darurat dan mengalami komplikasi selama persalinan.
7. Adhesi
Adhesi merupakan istilah medis di mana jaringan parut menyebabkan organ saling menempel. Kondisi ini dianggap tidak normal, Bunda.
Usai menjalani operasi caesar, jaringan parut dapat terbentuk di dalam daerah panggul yang menyebabkan penyumbatan dan nyeri. Adhesi juga dapat menyebabkan komplikasi kehamilan di masa depan seperti plasenta previa atau solusio plasenta.
8. Perdarahan dalam waktu lama
Peradarahan yang disebut lochia, umum dialami perempuan usai melahirkan. Biasanya, perdarahan akan berhenti sekitar 4 sampai 6 minggu setelah persalinan.
Namun, bila perdarahan tak kunjung hilang hingga lebih dari 6 sampai 12 minggu, Bunda perlu waspada. Peningkatan volume darah bisa menjadi tanda komplikasi pasca persalinan.
9. Anemia pasca persalinan
Dalam studi yang diterbitkan di jurnal Transfusion 2017, perempuan yang menjalani operasi caesar mungkin sangat rentan terhadap anemia pasca persalinan. Faktor risiko anemia postpartum termasuk perdarahan postpartum yang rentan terjadi pada persalinan caesar dibandingkan pervaginam.
Meski begitu, hasil studi butuh diteliti lebih lanjut karena belum detail menjelaskan frekuensi anemia setelah operasi caesar dan hubungannya dengan anemia sebelum melahirkan.
10. Kematian ibu
Kematian ibu juga bisa menjadi risiko persalinan caesar. Dikutip dari American Pregnancy Organisation, kematian ibu termasuk jarang terjadi. Meski begitu, angka kematian ibu yang menjalani operasi caesar lebih tinggi dibandingkan kelahiran pervaginam.
Menurut ulasan Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2019, menurut data dari 12 juta kehamilan, kematian ibu setelah operasi caesar di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah 100 kali lebih tinggi dibandingkan di negara-negara berpendapatan tinggi, dengan sepertiga bayi meninggal.
Cara menangani dan mencegah komplikasi
Beberapa komplikasi pasca persalinan caesar sebenarnya dapat dicegah, Bunda. Berikut beberapa cara untuk mencegah dan menangani komplikasi agar tak berdampak buruk pada kesehatan jangka panjang:
- Melakukan perencanaan kehamilan dengan matang, terutama bila memiliki riwayat penyakit tertentu.
- Menjalani pola hidup sehat selama masa kehamilan, seperti konsumsi makanan bergizi, minum suplemen yang diresepkan dokter, olahraga sesuai kondisi, dan selalu berpikir positif.
- Konsultasi ke dokter sesuai jadwal kunjungan.
- Menjalani pemeriksaan umum dan khusus selama kehamilan, seperti cek darah, USG, atau menjalani NT (Nuchal Translucency) Scan.
- Setelah persalinan, Bunda dianjurkan untuk merawat bekas luka operasi agar terhindar dari infeksi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
8 Makanan yang Perlu Bunda Hindari setelah Melahirkan secara Caesar

Kehamilan
Vagina Terasa Nyeri meski Melahirkan secara Caesar? Normal kok Bun

Kehamilan
9 Risiko Melahirkan Caesar yang Bunda Perlu Tahu, Depresi hingga Infeksi

Kehamilan
4 Tips Mempercepat Pemulihan Luka Operasi Caesar, Salah Satunya 'Puasa' Seks

Kehamilan
4 Produk untuk Merawat Luka Sayatan Operasi Caesar agar Cepat Sembuh


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda