KEHAMILAN
Ini Negara Terburuk untuk Melahirkan, Ada 1 Ibu Hamil Meninggal Setiap 7 Menit
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Sabtu, 21 Jun 2025 12:00 WIBDi tengah modernitas dunia kesehatan saat ini, ternyata angka kematian pada ibu hamil dan melahirkan masih cukup tinggi. Bahkan, diketahui ada negara terburuk untuk melahirkan, dengan catatan ada satu ibu hamil meninggal setiap tujuh menit di sana, Bun.
Melahirkan merupakan proses panjang yang tak mudah. Ada pertaruhan nyawa seorang ibu di dalamnya. Terkadang, nyawa ibu pun tak terselamatkan ataupun nyawa bayi yang justru tak terselamatkan. Tidak jarang, ada pula kasus yang merenggut keselamatan ibu dan bayi saat persalinan.
Kondisi tersebut memang sungguh tragis ya, Bunda. Mengingat, proses kehamilan hingga jelang persalinan bukan waktu yang pendek dilalui serta diperjuangkan. Pada saat melalui proses melahirkan, seorang ibu harus meregang nyawa, rasanya hal tersebut menjadi kondisi yang memprihatinkan.
Di tengah kemajuan zaman dan segala teknologi canggih persalinan bermunculan, ternyata masih ada negara yang menjadi tempat terburuk untuk melahirkan. Bahkan, setiap tujuh menit terdapat satu perempuan meninggal saat melahirkan.
Ternyata, Nigeria menjadi menjadi negara paling berbahaya di dunia untuk melahirkan. Menurut perkiraan PBB terbaru untuk negara tersebut, yang dirumuskan dari tahun 2023, satu dari 100 perempuan meninggal saat melahirkan atau pada hari-hari berikutnya. Kondisi tersebut kemudian menempatkan Nigeria sebagai negara dengan penanganan persalinan paling buruk dibandingkan negara lainnya, demikian dikutip dari laman BBC.
Pada 2023, Nigeria sempat menyumbang lebih dari seperempat atau sekitar 29 persen dari semua kematian ibu di seluruh dunia. Ini artinya, total sekitar 75 ribu perempuan meninggal saat melahirkan dalam setahun, yang berarti satu kematian setiap tujuh menit terjadi di negara tersebut.
Dengan kondisi tersebut, banyak orang merasa frustrasi karena banyaknya kasus kematian yang diakibatkan oleh perdarahan setelah melahirkan dan lainnya, yang sebenarnya hal tersebut bisa dicegah.
Adalah Chinenye Nweze yang berusia 36 tahun saat ia meninggal dunia setelah mengalami perdarahan di sebuah rumah sakit di Kota Onitsha sekitar lima tahun lalu.
"Para dokter membutuhkan darah,"kenang saudara laki-lakinya Henry Edeh.
"Darah yang mereka miliki tidak cukup dan mereka berlarian ke sana kemari. Kehilangan saudara perempuan dan teman saya bukanlah hal yang saya harapkan terjadi. Rasa sakitnya tak tertahankan."
Dari sekian kematian perempuan saat melahirkan di negara tersebut, penyebab umum lainnya kasus kematian ibu ialah adanya penghambat persalinan, tekanan darah tinggi, dan aborsi yang tidak aman.
Adanya angka kematian ibu yang sangat tinggi di Nigeria, hal ini merupakan kombinasi dari sejumlah faktor, menurut Martin Dohlsten dari Unicef Nigeria.
Ditambahkan Martin bahwa, infrastruktur kesehatan yang buruk, kurangnya tenaga medis, perawatan mahal yang tidak terjangkau oleh banyak orang, serta praktik budaya yang dapat menyebabkan ketidakpercayaan terhadap tenaga medis dan rasa tidak aman menjadi faktor tingginya kasus kematian ibu di Nigeria.
"Tidak ada perempuan yang pantas meninggal saat melahirkan anak,"kata Mabel Onwuemena, National Coordinator dari The Women of Purpose Development Foundation.
Ia menjelaskan bahwa beberapa perempuan, terutama di daerah pedesaan, percaya bahwa mengunjungi rumah sakit ialah pemborosan waktu dan memilih pengobatan tradisional menjadi hal yang dilakukan ketimbang mencari pertolongan medis, yang di mana hal ini dapat menunda perawatan yang menyelamatkan nyawa ibu.
Bagi sebagian orang, pergi ke rumah sakit atau klinik hampir mustahil dilakukan karena kurangnya transportasi. Tetapi, Ibu Onwuemena percaya bahwa jika mereka berhasil, masalah mereka tidak akan berakhir.
"Banyak fasilitas kesehatan kekurangan peralatan dasar, persediaan, dan personel terlatih, sehingga sulit untuk menyediakan layanan yang berkualitas."
Pemerintah Nigeria saat ini hanya menghabiskan 5 persen dari anggarannya untuk kesehatan. Hal ini sangat jauh di bawah target 15 persen yang dijanjikan negara tersebut dalam perjanjian Uni Afrika tahun 2001.
"Sejujurnya saya tidak terlalu percaya rumah sakit, ada terlalu banyak cerita tentang kelalaian, terutama di rumah sakit umum,"kata Jamila Ishaq.
"Misalnya, ketika saya melahirkan anak keempat, ada komplikasi selama persalinan. Kemudian, bidan setempat menyarankan kami untuk pergi ke rumah sakit. Tetapi, ketika kami sampai di sana, tidak ada petugas kesehatan yang tersedia untuk membantu saya. Saya harus kembali lagi ke rumah, dan di sanalah saya akhirnya melahirkan."
Perempuan berusia 28 tahun tersebut kini tengah mengandung bayi kelimanya. Ia menambahkan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk pergi ke klinik swasta meski biayanya mahal.
Direktur Layanan Kesehatan Masyarakat di The National Primary Health Care Development Agency (NPHCDA), Dr. Nana Sanda Abubakar, mengakui bahwa situasinya mengerikan tetapi mengatakan sedang ada rencana baru yang sedang disusun untuk mengatasi beberapa masalah tersebut.
Pada November lalu, pemerintah Nigeria meluncurkan fase percontohan the Maternal Mortality Reduction Innovation Initiative (Mamii). Nantinya, Mamii akan menargetkan 172 wilayah pemerintah daerah di 33 negara bagian, yang mencakup lebih dari separuh dari semua kematian terkait persalinan di negara tersebut.
"Kami akan mengidentifikasi setiap perempuan hamil, mengetahui di mana mereka tinggal, dan mendukungnya selama kehamilan, persalinan, dan seterunsya,"kata Dr. Sandah.
Sejauh ini, ada sekitar 400 ribu perempuan hamil di enam negara bagian telah dilibatkan dalam survei dari rumah ke rumah, dengan rincian apakah mereka menghadiri kelas antenatal atau tidak.
"Rencananya akan dimulai menghubungkan mereka dengan layanan untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan perawatan yang mereka butuhkan serta mereka melahirkan dengan aman."
Mamii akan turut berupaya pula untuk bekerja sama dengan jaringan transportasi lokal guna mencoba dan membawa lebih banyak perempuan ke klinik dan mendorong orang untuk mendaftar asuransi kesehatan publik berbiaya rendah.
Memang, masih sangat dini untuk mengatakan bahwa ini akan berdampak atau tidak. Tetapi, pihak terkait berharap bahwa negara tersebut pada akhirnya dapat mengikuti tren di seluruh dunia.
Secara global, kematian ibu telah turun hingga 40 persen sejak 2000, berkat perluasan akses ke layanan kesehatan. Angka tersebut juga telah membaik di Nigeria selama periode yang sama tetapi hanya sebesar 13 persen.
Meskipun Mamii, dan program lainnya disambut baik, beberapa ahli percaya bahwa lebih banyak lagi yang perlu dilakukan termasuk adanya investasi yang lebih besar.
"Keberhasilan mereka bergantung pada pendanaan yang berkelanjutan, implementasi yang efektif, dan pemantauan berkelanjutan untuk memastikan bahwa hasil yang diinginkan tercapai,"kata dohlsten dari Unicef.
Kasus ratusan ibu kehilangan nyawanya setiap hari di Nigeria, akan terus menjadi tragedi bagi keluarga yang terlibat. Dalam bagan statistik dari WHO pada 2023 menunjukkan ada sembilan negara dengan statistik kematian ibu terburuk. Dalam hal ini, Nigeria berada di posisi teratas dengan 993 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.
Disusul kemudian Chad dengan 748 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, CAR dengan 692 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, South Sudan dengan 692 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, Liberia dengan 628 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, Somalia dengan 563 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, Afghanistan dengan 521 kematian per 100 ribu kelahiran hidup, Benin dengan 518 kematian per 100 ribu kelahiran hidup serta Guinea-Bissau dengan 505 kematian per 100 ribu kelahiran hidup.
Demikian ulasan mengenai negara terburuk untuk melahirkan, dengan estimasi ada satu kematian ibu hamil dalam setiap tujuh menit. Nigeria tercatat sebagai negara paling buruk dalam layanan ibu hamil dan melahirkan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
3 Manfaat Persalinan dengan Posisi Berdiri Seperti Putri Diana saat Melahirkan Pangeran William
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Wow! Atlet Taekwondo Raih Medali Emas Saat Hamil 8 Bulan
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman
TERPOPULER
Cerita Putri Helmy Yahya Awal Bertemu dan Mantap Menikah dengan Suami Korea
5 Potret Keseruan Cinta Laura Tanam Mangrove di Pulau Pari, Bikin Salut Netizen
Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-6 Bulan agar Tak Terlewat
Xarena Anak Siti Badriah & Krisjiana Baharuddin Sudah Sekolah di Usia 3 Thn, Intip Gayanya
5 Manfaat Slip Gaji, Salah Satunya untuk Pengajuan Visa
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Trans Studio Cibubur Tempat Bermain Indoor, Lengkap dengan Wahana dan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Keseruan Cinta Laura Tanam Mangrove di Pulau Pari, Bikin Salut Netizen
Ketahui Jadwal Imunisasi Anak Usia 0-6 Bulan agar Tak Terlewat
5 Manfaat Slip Gaji, Salah Satunya untuk Pengajuan Visa
Xarena Anak Siti Badriah & Krisjiana Baharuddin Sudah Sekolah di Usia 3 Thn, Intip Gayanya
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Gelar Resepsi di Jakarta, Luna Maya & Maxime Bouttier Janji Langsung Honeymoon
-
Beautynesia
5 Ciri Kepribadian Orang yang Menyukai Barang Vintage: Unik, Penuh Makna, dan Peka Estetika
-
Female Daily
New Balance Gandeng Musisi Spanyol Rosalia sebagai Global Ambassador!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Potret Mesra Liam Neeson dan Pamela Anderson di Red Carpet, Diduga Cinlok
-
Mommies Daily
10 Cafe Hits di Surabaya, Tempat Ngopi Enak dan Nyaman untuk WFC