HaiBunda

KEHAMILAN

Waspada Kandungan dalam Air Minum Ini Bisa Membahayakan Bumil dan Janin, Ini Kata Pakar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 04 Jul 2025 11:25 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Minum Air Putih/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Makidotvn
Jakarta -

Ibu hamil disarankan untuk minum air putih setidaknya 8 gelas per hari. Meski kebiasaan ini baik, Bunda tetap perlu waspada dengan bahaya arsenik yang terkandung di dalam air minum ya.

Sebuah studi yang dipimpin oleh para peneliti di Columbia University mengungkap adanya kadar arsenik dalam air yang sering digunakan untuk minum. Studi yang diterbitkan di jurnal JAMA Network belum lama ini mengevaluasi risiko dari 13.998 kehamilan di 35 lokasi kohort yang berpartisipasi dalam program Health's Environmental influences on Child Health Outcomes (ECHO) dari National Institutes of Health (NIH).

Para peneliti menemukan bahwa paparan arsenik selama hamil dikaitkan dengan kemungkinan lebih tinggi bayi lahir prematur dengan berat badan lahir rendah. Hal tersebut merupakan prediktor kematian dan morbiditas pada bayi, Bunda.


Bahaya arsenik pada kesehatan

Dikutip dari Newsweek, arsenik merupakan unsur alami yang ditemukan di tanah, sedimen, dan air tanah. Arsenik dapat masuk ke sistem air minum yang biasa dikonsumsi masyarakat, Bunda.

Arsenik tak hanya berbahaya bagi kehamilan dan janin, tapi juga dapat menimbulkan risiko kesehatan bagi setiap individu. Dalam laporan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), arsenik disebut sebagai senyawa yang karsinogenik atau berpotensi menyebabkan kanker. Sejauh ini, sudah banyak studi yang meneliti hubungan antara paparan arsenik dalam air minum dengan berbagai hasil kesehatan.

"Arsenik dapat menyebabkan berbagai macam kanker, termasuk kanker kandung kemih dan urothelium, saluran pencernaan, ginjal, paru-paru, pankreas, dan kulit, serta menimbulkan efek kardiovaskuler dan neurologis," kata profesor di Departemen Toksikologi Lingkungan University of California, Brett A. Poulin.

"Kadar arsenik cenderung lebih tinggi dalam air minum yang berasal dari sumber air tanah, seperti sumur umum atau sumur rumah tangga pribadi. Dalam banyak kasus, arsenik berasal dari mineral alami di akuifer, terutama di wilayah dengan batuan sedimen atau endapan glasial yang mengandung material yang mengandung arsenik."

Menurut Poulin, orang yang tinggal di wilayah yang sangat bergantung pada air tanah dan kaya akan sedimen yang mengandung arsenik, lebih mungkin memiliki kadar arsenik yang tinggi dalam air minum mereka.

Ibu hamil disarankan menggunakan filter air

Para ahli menyarankan ibu hamil yang berisiko tinggi terpapar arsenik untuk menggunakan filter air. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir dampaknya pada kehamilan, Bunda.

"Dalam situasi dengan risiko tinggi timbal atau arsenik, penggunaan filter direkomendasikan," kata profesor teknik sipil dan lingkungan di Virginia Tech, Marc Edwards.

Dalam kesempatan ini, profesor di Departemen Psikologi dan Departemen Obstetri, Ginekologi, dan Kedokteran Reproduksi di Universitas Stony Brook, New York, Marci Lobel, menambahkan bahwa ibu hamil sebenarnya tidak perlu terlalu khawatir dengan temuan ini. Meski temuan ini menyebabkan kekhawatiran yang serius, dampaknya 'tidak besar'.

"Kita harus mempertimbangkan hasil penelitian penting ini dalam konteks apa yang sudah kita ketahui tentang pengurangan risiko kesehatan bagi ibu hamil," ungkap Lobel.

Kandungan nitrat yang rendah di air minum juga berbahaya untuk bumil

Studi lain yang baru dipublikasikan di PLOS Water oleh Jason Semprini dari Des Moines University College of Health Sciences di Iowa, juga menemukan adanya kadar nitrat yang rendah dalam air minum. Studi menemukan, kadar nitrat yang rendah di dalam air minum dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur dan berat badan rendah.

Perlu diketahui, nitrat adalah senyawa alami yang dihasilkan selama pembusukan alami bahan tanaman di tanah, dan dapat terbawa oleh hujan dari tanah ke sungai dan aliran air.

Kadar nitrat yang tinggi diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti memengaruhi fungsi pengangkutan oksigen. Namun, studi baru ini menyoroti bahwa kadar nitrat yang rendah atau di batas aman, juga tetap dapat membahayakan kesehatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bumil Wajib Tahu, Ini Kebutuhan Protein pada Setiap Trimester

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB

Mom's Life Annisa Karnesyia

Atlet Voli Megawati Hangestri Resmi Menikah dengan Dio Novandra, Intip 7 Potretnya

Mom's Life Amira Salsabila

Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Gejala dan Peta Persebaran Virus Hanta yang Terdeteksi di Indonesia

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut

Rekomendasi Produk ZAHARA ARRAHMA

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut

5 Potret Charlotte Ramadhan Anak Shahnaz Haque Baru Lulus Kedokteran Hewan IPB

Pusar Bayi Berdarah? Ini Penyebab, Cara Mengobati, dan Tips Merawatnya

Kabar Halimah Cisse Bunda yang Melahirkan 9 Bayi Empat Tahun Lalu, Kini Jadi Glowing

Gejala dan Peta Persebaran Virus Hanta yang Terdeteksi di Indonesia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK