KEHAMILAN
Ketahui Bahaya bila Hamil Terlalu Cepat setelah Melahirkan secara Cesar
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Senin, 21 Jul 2025 16:40 WIBUsai melahirkan secara caesar, sebaiknya rencana kehamilan berikutnya memang perlu dijeda ya, Bunda. Yuk, ketahui bahaya bila hamil terlalu cepat setelah melahirkan secara caesar.
Setelah menjalani prosedur persalinan secara caesar, tubuh memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk penyembuhan pada sayatan di rahim dari operasi sebelumnya. Selain itu, kesehatan ibu juga membutuhkan waktu untuk bersiap pada kehamilan berikutnya.
Berapa lama bisa hamil setelah operasi caesar?
Kehamilan yang terlalu dekat memang sangat tidak direkomendasikan ya, Bunda. Terutama bagi Bunda yang menjalani persalinan dengan operasi caesar.
Mengutip dari laman Vinmec, dokter menyarankan untuk menunggu setidaknya dua tahun setelah operasi caesar karena alasan berikut ini:
1. Kelelahan pascapersalinan dan kehilangan darah membutuhkan waktu pemulihan tertentu agar siap untuk kehamilan berikutnya.
2. Sayatan di rahim membutuhkan waktu yang cukup agar bekas luka dapat sembuh dengan baik, untuk menghindari risiko pecahnya bekas luka pada kehamilan berikutnya.
3. Bayi masih disusui dan perlu dirawat dengan baik untuk mendukung perkembangan holistiknya.
4. Hamil terlalu dini berarti ibu tidak memiliki cukup waktu untuk merawat anak kecil dan merawat kehamilan secara efektif.
5. Selain itu, masalah ekonomi keluarga dan sosial seperti mengelola kehamilan sambil merawat anak kecil, mencari pengasuh untuk kelahiran anak. berikutnya, biaya anak, dan kekhawatiran tentang pekerjaan akan berdampak pada kesehatan ibu.
Ketahui bahaya hamil terlalu cepat setelah operasi caesar
Hamil terlalu cepat setelah operasi caesar bisa mendatangkan beberapa risiko yang tidak diiinginkan ya, Bunda. Berikut ini beberapa di antaranya:
1. Adanya risiko robeknya bekas luka sayatan sebelumnya.
2. Nyeri di lokasi operasi selama kehamilan karena sayatan belum sepenuhnya sembuh dan hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi ibu.
3. Ibu mungkin tak memiliki cukup energi dan waktu untuk merawat anak kecilnya sekaligus merawat kehamilannya.
4. Peningkatan risiko plasenta previa, plasenta letak rendah, dan jika telah terjadi beberapa kali operasi caesar, terdapat risiko tinggi adanya plasenta akreta. Penempatan plasenta yang tidak normal dapat meningkatkan risiko perdarahan hebat sebelum, selama, dan setelah persalinan.
5. Risiko janin menempel pada bekas luka operasi lama. Kondisi ini jarang terjadi tetapi sangat berbahaya. Janin dapat menempel dan tertanam langsung pada bekas luka lama, yang menyebabkan perdarahan hebat sejak dini, dan sering kali memerlukan aborsi. Dalam beberapa kasus, plasenta dapat tertanam jauh di dalam otot rahim melalui bekas luka lama, yang dapat menyebabkan plasentra akreta, bahkan perforasi rahim yang dapat menyebabkan perdarahan hebat serta bisa mengancam jiwa.
Selain hadirnya risiko bagi ibu, kehamilan yang terlalu dekat setelah operasi caesar juga memberikan risiko lebih lanjut bagi janin. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:
1. Risiko tinggi kelahiran prematur. Bayi dapat lahir prematur dan kurang berkembang sehingga dapat menimbulkan masalah kesehatan di kemudian hari.
2. Jika terdapat kondisi akreta, risikonya meliputi kelahiran prematur, pertumbuhan yang tidak memadai, anemia, dan angka kematian neonatal yang tinggi
3. Bayi yang masih disusui terdapat risiko kehilangan sumber ASI dan tidak mendapatkan perawatan yang memadai
Jika setelah 6 bulan operasi caesar dan hamil lagi, perlukan menggugurkan kandungan?
Hamil lagi terlalu cepat setelah operasi caesar memang bisa membuat banyak ibu terburu-buru melakukan aborsi, meskipun mereka ingin mempertahankan bayinya hingga persalinan. Namun, jika kehamilan berkembang normal dan ibu ingin mempertahankannya, aborsi dapat digagalkan.
Penting dipahami bahwa adanya risiko bagi ibu dan bayi tidaklah sama untuk setiap perempuan yang hamil terlalu cepat. Namun, hamil terlalu cepat setelah operasi caesar dapat dipastikan menimbulkan lebih banyak risiko bagi ibu dan bayi.
Para ibu juga perlu berhati-hati dalam melakukan prosedur apa pun termasuk aborsi bedah, saat bekas luka masih baru karena hal ini bisa sangat berbahaya, Bunda.
|
Apa yang harus dilakukan jika hamil lagi segera setelah operasi caesar?
Jika Bunda mendapatkan kehamilan setelah operasi caesar, wajar saja jika diserbu kepanikan di awal ya, Bunda. Jika Bunda mengalaminya, sebaiknya tetap bersikap tenang dan melakukan langkah berikut:
1. Jadwalkan janji temu dengan dokter sesegera mungkin setelah mengetahui adanya kehamilan untuk membantu menilai risiko yang mungkin terjadi pada ibu dan bayi.
2. Pastikan pemeriksaan dan pemantauan kehamilan secara teratur di fasilitas kesehatan dengan spesialisasi tinggi dan peralatan medis yang memadai untuk merespons dengan cepat setiap kelaian selama kehamilan.
3. Jika janin masih kecil di bawah usia kehamilan 10 minggu, pertimbangkan apakah akan mempertahankan atau menggugurkan kandungan berdasarkan keinginan ibu.
4. Jika kehamilan lebih dari 12 minggu, disarankan untuk mempertahankannya karena melakukan aborsi pada perempuan dengan bekas luka operasi lama sangat berbahaya.
5. Pemeriksaan rutin harus dilakukan untuk memantau kondisi bekas luka lama dan perkembangan bayi, serta untuk mendeteksi tanda-tanda risiko agar bayi segera diintervensi dan menghindari dampak negatif.
6. Merencanakan operasi caesar di minggu ke-39 untuk menghindari komplikasi yang merugikan.
Setelah menjalani operasi caesar, sebaiknya segera menggunakan alat kontrasepsi yang tepat untuk menghindari risiko kehamilan kembali terlalu dini. Hal ini tidak saja membahayakan kesehatan Bunda tetapi juga kesehatan bayi. Jika kehamilan terjadi lagi setelah operasi caesar, Bunda sebaiknya segera mengunjungi fasilitas medis terdekat untuk pemeriksaan dan konsultasi khusus.
Semoga informasinya membantu, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)