HaiBunda

KEHAMILAN

Ibu Hamil dengan Literasi Rendah Cenderung Takut Hadapi Persalinan, Ini Hasil Studi Terbaru

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 05 Aug 2025 11:40 WIB
Ilustrasi Literasi Ibu Hamil/ Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Literasi yang baik diperlukan untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Selama masa kehamilan, literasi yang baik juga dapat menjadi bekal untuk menjalani kehamilan yang sehat, Bunda.

Menurut ulasan di jurnal Sexual & Reproductive Healthcare tahun 2022, literasi kesehatan ibu hamil mengacu pada pengetahuan, motivasi, dan keterampilan untuk mengakses, memahami, menilai, dan menerapkan informasi kesehatan untuk membuat keputusan dalam kehidupan sehari-hari terkait kesehatannya. Literasi kesehatan yang tidak memadai meningkatkan risiko hasil kehamilan dan persalinan yang merugikan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan perlunya memajukan literasi kesehatan sebagai strategi untuk meringankan beban penyakit tidak menular (PTM) yang terus meningkat di seluruh dunia, Bunda.


Studi: Bumil dengan literasi rendah cenderung takut melahirkan

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Scientific Reports tahun 2025 mengungkap bahwa sekitar sepertiga ibu hamil tidak memiliki literasi kesehatan yang memadai. Hal tersebut berkaitan dengan faktor sosial ekonomi, seperti pendapatan keluarga.

Hasil studi menunjukkan bahwa literasi kesehatan yang lebih tinggi berkaitan dengan kehamilan yang direncanakan. Sementara, rasa takut melahirkan dikaitkan dengan tingkat literasi yang lebih rendah.

Perlu diketahui, studi ini dilakukan kepada 270 ibu hamil yang mengunjungi klinik antenatal di pusat layanan kesehatan komprehensif yang berafiliasi dengan Qom University of Medical Sciences di Iran. Kriteria subjek penelitian ini mencakup ibu hamil berusia di atas 18 tahun dengan kehamilan berisiko rendah, tidak memiliki masalah kesehatan mental atau riwayat kejiwaan yang signifikan, serta tidak berencana menjalani operasi caesar.

Dari studi diketahui, tingkat literasi keseluruhan menunjukkan bahwa 29,6 persen dari ibu hamil memiliki literasi kesehatan yang terbatas, sementara 70,4 persen mencapai literasi kesehatan yang diinginkan.

Analisis data mengungkapkan hubungan yang signifikan secara statistik antara pendapatan keluarga dan literasi kesehatan. Peserta atau ibu hamil dengan pendapatan keluarga tidak mencukupi menunjukkan prevalensi literasi kesehatan terbatas. Data tersebut dibandingkan dengan mereka berpenghasilan cukup atau relatif cukup.

Lebih lanjut, studi juga mengungkap kaitan literasi kesehatan dengan rasa takut untuk melahirkan. Menurut hasil studi, perempuan yang tidak memiliki rasa takut melahirkan menunjukkan skor literasi kesehatan yang secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang memiliki rasa takut. Itu artinya, ibu hamil dengan literasi rendah cenderung takut untuk menghadapi persalinan, Bunda.

Rasa takut melahirkan menjadi masalah kesehatan

Penulis studi mengatakan bahwa salah satu faktor yang memengaruhi kesehatan ibu hamil dan dapat memengaruhi pengalaman kehamilan dan persalinan adalah rasa takut melahirkan. Rasa takut melahirkan atau fear of childbirth (FOC) telah muncul sebagai masalah kesehatan yang signifikan di kalangan ibu hamil.

"FOC sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan atau ketakutan fobia yang menghambat fungsi dan kesejahteraan sehari-hari, yang bermanifestasi dalam gejala-gejala seperti komplikasi fisik, kesulitan berkonsentrasi, mimpi buruk, dan peningkatan permintaan operasi caesar," demikian isi ulasan dalam studi.

Seperti diketahui, kecemasan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental ibu, proses persalinan hingga pemulihan pasca persalinan.

Penelitian ini tetap memiliki beberapa keterbatasan ya. Salah satunya kuesioner yang digunakan untuk menilai rasa takut persalinan tidak mengklasifikasikan intensitas rasa takut yang dialami oleh subjek penelitian.

Meski ada keterbatasan, hasil studi setidaknya dapat mencegah masalah pada ibu hamil dengan meningkatkan literasi kesehatan. Diharapkan nantinya juga ada strategi yang efektif untuk pemantauan berkala terhadap literasi kesehatan perempuan, sehingga dapat bermanfaat dalam mengatasi kehamilan yang tidak direncanakan dan ketakutan akan persalinan, terutama di kalangan penduduk berpenghasilan rendah.

Demikian hasil studi terbaru tentang literasi kesehatan yang rendah dan kaitannya dengan rasa takut terhadap persalinan. Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

7 Pantangan Bunda Pasca Melahirkan Sebelum 40 Hari

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

Mom's Life Tim HaiBunda

Momen Atlet Voli Megawati Hangestrip & Suami Honeymoon di Bali, Intip 5 Potret Manisnya

Mom's Life Amira Salsabila

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

Mom's Life Arina Yulistara

Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia

Parenting Kinan

Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pesan Haru Alya Rohali untuk Sang Putri, Namira Adjani di Momen Siraman Jelang Nikah

Berebut Nama Bayi Impian, Bunda Ini Rela Tawarkan Ratusan Dolar AS ke Sang Adik

Hak Asuh Anak dalam Perceraian Agama Islam Menurut Peraturan di Indonesia

Cinta Laura Diajarkan Hemat oleh Ayahanda Sejak Kecil, Sekarang Jadi...

7 Bunga yang Tak Boleh Dijadikan Buket Pernikahan tapi Sering Dipilih Calon Pengantin

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK