KEHAMILAN
Kenali 5 Contoh Flek Tanda Kehamilan yang Normal
ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Senin, 25 Aug 2025 17:30 WIBTubuh Bunda akan menunjukkan berbagai tanda saat memasuki awal kehamilan. Salah satunya adalah munculnya flek atau bercak darah ringan dari vagina, yang kerap disalahartikan sebagai darah haid.
Flek awal kehamilan menandakan bahwa rahim mulai menerima kehadiran janin. Oleh karena itu, Bunda perlu mengenali ciri flek yang wajar agar bisa merasa lebih tenang sekaligus tetap waspada terhadap perubahan tubuh.
Sebelum khawatir, simak beberapa contoh flek tanda kehamilan yang normal di bawah ini. Dengan memahami ciri-cirinya, Bunda dapat membedakannya dari kondisi yang memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Kapan bercak darah tanda hamil muncul?
Flek darah merupakan salah satu tanda awal kehamilan yang kerap muncul saat tubuh mulai menyesuaikan diri dengan kehadiran janin. Biasanya, bercak darah ini terlihat sekitar tujuh hari setelah masa subur, yakni saat sel sperma bertemu sel telur dan embrio menempel di dinding rahim, Bunda.
Jenis flek ini dikenal sebagai perdarahan implantasi. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), perdarahan implantasi termasuk ringan dan merupakan bagian normal dari proses awal kehamilan.
Pernyataan serupa disampaikan oleh dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OG, Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan di RS Hermina Jatinegara. Menurutnya, bercak darah yang muncul setelah masa subur merupakan tanda awal kehamilan.
"Jadi kalau tanda hamil itu ditemukan bercak darah. Ini terjadi pada saat penempelan janin di rongga janin atau endometrium," jelasnya kepada HaiBunda beberapa waktu lalu.
Karakteristik bercak darah tanda hamil
Baby Centre menjelaskan bahwa karakteristik bercak darah tanda hamil umumnya bisa dikenali dari warna dan jumlah darah yang keluar. Bercak darah akibat kehamilan cenderung berwarna cokelat atau pink, mirip dengan noda yang muncul di akhir menstruasi.
Selain warnanya, volume darahnya juga lebih ringan, sehingga biasanya cukup menggunakan panty liner. Hal ini berbeda dengan perdarahan yang lebih deras dan berwarna merah terang sehingga memerlukan pembalut untuk menahan aliran darah.
Flek ringan ini umumnya normal dan dapat muncul sejak minggu ke-3 atau ke-4 kehamilan, meski tidak menutup kemungkinan terjadi kapan saja selama masa kehamilan.
Contoh flek tanda kehamilan yang normal
Tidak semua flek yang muncul selama kehamilan termasuk normal, Bunda. Berikut beberapa contoh flek yang tergolong wajar sekaligus yang sebaiknya diwaspadai.
1. Flek normal terjadinya setelah pembuahan
Flek kehamilan dikatakan normal jika bercak darah muncul setelah pembuahan atau hampir bertepatan dengan jadwal haid. Karena waktunya yang mirip dengan haid, banyak Bunda awalnya mengira flek tersebut adalah menstruasi biasa.
Healthline mencatat flek kehamilan atau perdarahan implantasi dialami sekitar 25 persen kehamilan. Bercak ini biasanya muncul 6-12 hari setelah pembuahan, saat embrio menempel pada dinding rahim, dan warnanya cenderung kecokelatan.
"Sebagian besar wanita yang mengalami perdarahan implantasi mengira itu adalah haid, dan baru menyadari kehamilan setelah hasil tes positif," ujar Dr. Linda Burke-Galloway, M.D., penulis buku The Smart Mother's Guide to Better Pregnancy.
Meski flek ini biasanya normal, Bunda perlu waspada jika bercak darah muncul terus-menerus. Kondisi seperti ini bisa menandakan adanya masalah pada kehamilan, termasuk risiko keguguran, sehingga sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter.
2. Flek normal tidak disertai gejala lain
Pada awal kehamilan, flek biasanya muncul tanpa disertai gejala lain seperti nyeri perut, kram, atau kontraksi. Namun, Bunda sebaiknya memeriksakan diri bila flek disertai tanda-tanda tersebut.
Nyeri atau kram di punggung bagian bawah maupun perut bisa menjadi indikasi keguguran pada tahap awal kehamilan. Keguguran paling sering terjadi dalam 13 minggu pertama dan sekitar 10 persen kehamilan berakhir dengan kondisi ini.
"Pada minggu-minggu pertama, tubuh kadang mengeluarkan jaringan secara alami tanpa memerlukan intervensi medis. Meski demikian, segera konsultasikan ke dokter bila mengalami tanda-tanda keguguran," jelas Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi.
3. Flek normal yang keluar adalah bercak darah
Flek normal di awal kehamilan biasanya muncul sebagai bercak darah ringan atau berwarna cokelat. Jumlahnya lebih sedikit dan berbeda dengan aliran darah saat menstruasi.
Namun, jika darah yang keluar cukup banyak, Bunda sebaiknya berhati-hati. Perdarahan berat di awal kehamilan bisa menjadi tanda kehamilan ektopik, yaitu ketika embrio berkembang di luar rahim. Selain itu, kondisi ini juga bisa menunjukkan risiko keguguran.
4. Flek normal tidak disertai bau tak sedap
Flek yang tergolong tidak normal muncul dengan warna kuning dan disertai aroma yang tidak sedap sehingga sering disebut sebagai flek kuning. Flek ini berbeda dengan bercak perdarahan ringan di awal kehamilan karena lebih menyerupai keputihan berwarna kuning.
Bunda sebaiknya tidak mengabaikan flek kuning saat hamil karena ini bisa menandakan masalah kesehatan yang berpotensi membahayakan janin. Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Monique Rainford, MD, dikutip dari Very Well Health, keputihan kuning menjadi tanda adanya infeksi atau kebocoran kantung ketuban, terutama jika disertai bau tidak sedap, nyeri, atau gatal.
5. Flek normal tidak mengeluarkan darah menggumpal
Contoh flek kehamilan yang normal terakhir adalah flek yang tidak disertai keluarnya gumpalan darah seperti potongan daging. Biasanya, gumpalan darah menjadi tanda adanya keguguran, terutama pada usia kehamilan 8-10 minggu.
Melansir NHS Inggris, gumpalan darah yang menandakan keguguran cenderung berukuran besar, berwarna merah tua, dan tampak seperti agar-agar. Selain itu, gumpalan ini sering menyatu dengan jaringan, seperti plasenta, kantung kehamilan, atau embrio.
Jika flek yang Bunda alami seperti ini, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan USG akan membantu memastikan apakah kehamilan berjalan normal atau terjadi keguguran.
Perbedaan flek tanda hamil dan haid
Perdarahan yang terjadi pada tubuh perempuan bisa memiliki makna berbeda tergantung penyebabnya. Saat haid, darah keluar sebagai bagian dari siklus reproduksi normal yang menandakan lapisan rahim luruh karena tubuh belum mendeteksi kehamilan.
Sementara itu, bercak darah yang muncul di awal kehamilan terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di dinding rahim sehingga beberapa lapisan rahim terlepas dan menimbulkan flek ringan.
Dilansir oleh Family Education dan sumber lainnya, berikut beberapa perbedaan utama antara flek kehamilan dan darah menstruasi yang bisa Bunda perhatikan.
1. Warna
Darah menstruasi biasanya merah cerah dan kadang disertai gumpalan, yang menandakan lapisan rahim luruh secara alami. Di sisi lain, flek tanda kehamilan cenderung berwarna pink atau cokelat. Warna ini muncul karena darah telah menempuh perjalanan dari lapisan rahim menuju vagina sehingga tampak lebih gelap.
2. Jumlah
Volume perdarahan akibat implantasi relatif sedikit dan ringan. Biasanya hanya muncul sebagai bercak yang memerlukan panty liner, tidak sebanyak menstruasi yang membutuhkan pembalut atau tampon. Flek kehamilan berlangsung 1-3 hari dengan intensitas yang cenderung menurun setiap hari, sedangkan darah haid meningkat pada hari pertama dan kedua, di mana berlangsung 3-7 hari.
3. Durasi
Bercak akibat kehamilan biasanya muncul selama 1–3 hari. Jika perdarahan berlangsung lebih lama atau intensitasnya meningkat, kemungkinan besar itu adalah menstruasi. Hal ini tentu amat membantu Bunda membedakan apakah bercak darah yang muncul adalah tanda awal kehamilan atau bagian dari siklus haid normal.
4. Tekstur
Darah menstruasi kadang mengandung gumpalan, terutama di hari-hari awal, karena lapisan rahim yang luruh. Sebaliknya, flek kehamilan lebih ringan dan biasanya hanya berupa noda kecil tanpa gumpalan. Tekstur yang lebih encer menandakan perdarahan tidak berasal dari peluruhan lapisan rahim secara masif.
5. Kram
Kram menstruasi biasanya lebih kuat dan berlangsung lama, sedangkan kram akibat implantasi cenderung ringan dan singkat. Tingkat nyeri bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Melansir Parents, George Patounakis, M.D., Ph.D., FACOG, spesialis kesuburan dari Florida, menjelaskan bahwa sedikit darah di rahim bisa menimbulkan kram hebat pada sebagian perempuan, sedangkan yang lain mungkin tidak merasakannya sama sekali.
6. Jeda waktu
Memeriksa jadwal siklus haid bulanan dapat membantu membedakan perdarahan. Namun, bagi Bunda dengan siklus tidak teratur, cara ini kurang efektif. Alternatifnya, perhatikan bentuk, warna, dan jumlah darah, atau segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih akurat.
7. Gejala lain
Bunda juga bisa memperhatikan gejala lain untuk membedakan bercak darah akibat tanda kehamilan dan darah menstruasi. Flek kehamilan biasanya hanya muncul sebagai bercak encer dan tidak mengalami peningkatan intensitas dari hari ke hari.
Sebaliknya, perdarahan menstruasi dimulai ringan lalu semakin berat seiring berjalannya hari. Gejala tambahan seperti kram atau perubahan mood umumnya lebih terasa saat menstruasi.
Berapa lama flek pada awal kehamilan?
Flek pada awal kehamilan bersifat ringan dan berlangsung singkat, biasanya hanya muncul selama 1-3 hari. Intensitasnya cenderung lebih sedikit dibandingkan darah haid dan bercak ini biasanya hanya terlihat sebagai noda kecil tanpa gumpalan.
Jika perdarahan berlangsung lebih lama atau semakin berat, kemungkinan besar itu bukan flek tanda hamil, melainkan bagian dari siklus menstruasi atau kondisi medis lain yang perlu diperiksa oleh dokter, ya, Bunda.
Cara mengatasi flek saat hamil
Dikutip dari Firstcry Parenting, berikut ini adalah langkah-langkah yang bisa Bunda lakukan untuk menangani serta menghentikan flek yang terjadi akibat perdarahan selama masa kehamilan.
- Istirahat hingga tubuh terasa fit kembali atau berbaring sampai perdarahan berhenti.
- Gunakan pembalut untuk mengontrol flek darah yang keluar.
- Hindari hubungan intim sementara waktu selama perdarahan berlangsung.
- Konsumsi obat ringan seperti parasetamol sesuai anjuran dokter untuk meredakan nyeri.
- Segera laporkan setiap perubahan kondisi ke dokter, terutama jika perdarahan atau kram terasa hebat.
- Perbanyak minum cairan agar tubuh tetap terhidrasi saat flek atau kram muncul.
- Lakukan aktivitas ringan, misalnya berjalan di dalam rumah atau mengerjakan pekerjaan rumah ringan.
- Posisikan kaki lebih tinggi bila memungkinkan untuk mengurangi tekanan pada rahim.
Cara mencegah flek tanda hamil
Ada beberapa langkah yang bisa Bunda lakukan untuk mencegah perdarahan atau flek selama kehamilan, yakni sebagai berikut.
- Hindari penggunaan tampon untuk menjaga kesehatan vagina.
- Jaga kebersihan vagina dengan membasuhnya menggunakan air hangat.
- Hindari penggunaan sabun pembersih kewanitaan agar tidak menimbulkan iritasi pada vagina.
- Gunakan pembalut saat mengalami flek untuk mencegah iritasi kulit.
- Hindari mengangkat benda berat, terutama lebih dari 4-5 kilogram.
Demikian rangkuman informasi bagi Bunda untuk mengenali contoh flek atau bercak darah yang normal sebagai tanda awal kehamilan. Semoga informasi ini bermanfaat, ya!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!