Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Benarkah Minum Jamu dan Susu Kunyit saat Hamil Muda Sebabkan Keguguran? Ini Faktanya

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Senin, 01 Sep 2025 15:00 WIB

Seduh Kopi Bersama Kunyit Agar Jadi Minuman Tinggi Antioksidan
Benarkah Minum Jamu dan Susu Kunyit saat Hamil Muda Sebabkan Keguguran? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/iStockphoto/Almaje
Daftar Isi
Jakarta -

Banyak ibu hamil di Indonesia yang masih percaya dan mengonsumsi jamu atau minuman herbal, termasuk susu kunyit. Namun, belakangan muncul kekhawatiran mengenai minum kunyit saat hamil muda, terutama karena diyakini bisa memicu keguguran. Benarkah demikian? Mari simak faktanya yuk Bunda. 

Mengutip laman Parents, menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), kunyit kerap digunakan untuk mengatasi nyeri sendi, masalah pencernaan, infeksi saluran pernapasan, alergi, penyakit hati, depresi, dan lain-lain. Kunyit bisa dipakai dalam bentuk bubuk atau akar segar sebagai bumbu masakan, dan juga tersedia dalam bentuk kapsul atau suplemen.

Selama kehamilan, Bunda mungkin tergoda untuk minum kunyit saat hamil muda guna meredakan peradangan, pegal otot, atau nyeri sendi. Namun, ternyata kurkumin zat aktif utama dalam kunyit yang menyumbang sekitar 3 persen dari beratnya dapat menimbulkan masalah jika dikonsumsi dalam dosis besar.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (U.S. Food and Drug Administration/FDA) telah mengklasifikasikan kurkumin sebagai zat yang umumnya dianggap aman (generally recognized as safe/GRAS). Namun, hingga kini belum ada uji klinis yang meneliti keamanan minum kunyit saat hamil muda.

Beberapa penelitian menemukan bahwa pada dosis tinggi, kunyit dapat memberikan efek tertentu pada awal kehamilan. Kunyit dipercaya dapat penurunkan tingkat implantasi, bersifat mematikan bagi embrio pada tahap blastokista dan menurunkan tingkat pembuahan dan perkembangan embrio.

“Selama kehamilan, kunyit kemungkinan aman jika dikonsumsi dalam jumlah yang umum terdapat pada makanan. Jadi, menambahkan kunyit sebagai bumbu masakan atau menaburkannya ke dalam hidangan seharusnya tidak masalah,” jelas Ilene Cohen, R.D.N., pemilik PranaSpirit Nutrition & Wellness sekaligus juru bicara New York State Academy of Nutrition and Dietetics.

Di sisi lain Ilene Cohen mengatakan kunyit kemungkinan tidak aman jika diminum dalam jumlah yang bersifat obat selama kehamilan. Para tenaga medis pun memberi peringatan agar berhati-hati dalam mengonsumsi kunyit dalam bentuk suplemen. 

"Suplemen dan kapsul kunyit mengandung kurkumin dalam jumlah besar, sehingga dapat meningkatkan risiko komplikasi kehamilan," tuturnya. 

Karena kurangnya bukti ilmiah dan adanya potensi efek samping kunyit saat hamil lebih baik mengambil langkah aman. “Hindari pil atau konsentrat kunyit dan kurkumin, tetapi silakan gunakan kunyit segar organik atau bubuk kunyit kering," kata Cohen.

Meski begitu, Lizzy Swick, M.S., R.D.N., seorang ahli gizi terdaftar yang berfokus pada kesehatan perempuan mengatakan minum kunyit saat hamil muda
dapat menangani beberapa komplikasi kehamilan tertentu. Berkat berbagai sifatnya yang bermanfaat termasuk antiinflamasi, antioksidan, antihipertensi, dan antidiabetes, kunyit dinilai memiliki potensi untuk membantu mengatasi:

  • Diabetes gestasional
  • Preeklamsia
  • Depresi
  • Kelahiran prematur
  • Gangguan pertumbuhan janin
  • Kerusakan akibat paparan zat kimia atau racun alami

Menurut Swick, kurkumin dapat membantu meredakan pembengkakan dan peradangan selama kehamilan, serta meringankan nyeri sendi maupun sakit punggung. Ia juga menambahkan bahwa kunyit mampu memperbaiki berbagai keluhan kehamilan lainnya.

"Rempah ini menenangkan dan mendukung saluran pencernaan, serta dapat mencegah sembelit. Kunyit juga membantu menjaga sistem kekebalan tubuh tetap sehat, yang mungkin bermanfaat untuk melawan pilek atau alergi selama kehamilan," kata Swick. 

Selain itu, kunyit dapat menyeimbangkan kadar gula darah dan membantu mencegah depresi salah satu efek samping yang umum dialami ibu hamil.

Mengutip laman Timesofindia, Dr. Ramya Kabilan, seorang dokter kandungan, mengonsumsi susu kunyit dalam jumlah wajar selama kehamilan sepenuhnya aman. Menurut para ahli, kurkumin yang terdapat dalam kunyit memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat. Saat dicampur dengan susu, ramuan ini dapat membantu pencernaan, mengurangi gejala kembung dan gas, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Minum susu kunyit saat hamil muda dapat  membantu melindungi tubuh dari penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Selain itu susu kunyit efektif dalam membantu mencegah preeklamsia, yaitu kondisi serius yang dapat terjadi pada usia kehamilan 20 minggu atau bahkan setelah persalinan.

Meskipun memiliki berbagai manfaat, ada ahli yang berpendapat bahwa kunyit dalam jumlah kecil melalui makanan memang baik, namun susu kunyit sebaiknya dihindari. Hal ini karena kunyit dapat memengaruhi hormon estrogen dalam tubuh, yang berpotensi memicu kontraksi rahim atau pendarahan.

Bagaimanapun juga, kunci dari konsumsi susu kunyit adalah dalam jumlah yang wajar. Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya hanya meminum susu kunyit dalam takaran moderat, dan sebaiknya setelah berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan atau dokter yang merawat.

Potensi risiko kunyit saat kehamilan

Sejauh ini, belum ada penelitian yang menunjukkan bahwa kunyit berbahaya bagi kehamilan manusia  dan tentu saja akan menimbulkan masalah etis jika dilakukan uji klinis khusus untuk membuktikan hal tersebut.

Dikutip dari Healthline, dalam sebuah studi pada hewan tahun 2007, satu-satunya efek samping yang tercatat adalah peningkatan berat badan anak hewan lebih rendah pada induk yang mengonsumsi kurkumin selama kehamilan.

Namun, para ahli tetap mengingatkan adanya beberapa potensi risiko kunyit pada ibu hamil, terutama bila dikonsumsi dalam dosis besar sebagai suplemen.

Apakah kunyit bisa menyebabkan keguguran?

Hingga saat ini, belum ada bukti yang membuktikan adanya hubungan langsung antara konsumsi kunyit dengan keguguran. Namun, sebagian besar dokter tidak menyarankan penggunaan suplemen kunyit atau kurkumin selama kehamilan untuk menghindari potensi risiko baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui terhadap ibu dan janin.

Para peneliti setuju mengatakan sebaiknya hindari konsumsi kunyit atau kurkumin dalam bentuk suplemen. Selain itu, jangan mengonsumsi kunyit dalam jumlah besar yang melebihi takaran wajar pada masakan, minuman, atau jamu.

Sebagai langkah bijak, sebaiknya Bunda diskusikan juga dengan dokter kandungan obgyn mengenai konsumsi kunyit agar mendapat pendapat medis yang sesuai dengan kondisi Bunda. 

Cara menggunakan kunyit selama kehamilan

Rachelle LaCroix Mallik, M.A., R.D., L.D.N., pemilik The Food Therapist, LLC, mengatakan bahwa kunyit aman digunakan untuk menambah warna dan rasa pada makanan selama hamil. Ia menambahkan, kunyit bisa digunakan baik dalam bentuk segar maupun kering/bubuk saat memasak.

Sebagai contoh, Bunda bisa menaburkan kunyit pada masakan kari, telur, biji-bijian, atau sayuran. Cohen juga menyarankan menambahkan kunyit ke dalam smoothie buah bersama alpukat, misalnya smoothie beri dengan bubuk atau akar kunyit dan alpukat sebagai sumber lemak sehat.

Selain itu, Bunda juga dapat mengonsumsi kunyit adalah melalui segelas golden milk, minuman yang dapat membantu tubuh lebih rileks sebelum tidur sekaligus menenangkan masalah pencernaan.

"Cara membuatnya mudah panaskan santan kelapa  di atas kompor, lalu tambahkan sedikit jahe, kayu manis, kapulaga, sejumput bubuk kunyit, dan sedikit lada hitam. Maniskan sesuai selera. Pastikan untuk mengonsumsi golden milk dalam jumlah kecil saja selama kehamilan," kata  Lizzy Swick, M.S., R.D.N. 

Begitulah penjelasan tentang minum kunyit saat hamil muda apakah sebabkan keguguran atau tidak ya Bunda. Semoga informasinya bermanfaat. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda