KEHAMILAN
Kisah Kontroversial: Ibu Hamil Ditangkap Usai Alami Keguguran
Amrikh Palupi | HaiBunda
Sabtu, 20 Sep 2025 12:50 WIBKisah keguguran seorang perempuan asal Ohio, Amerika Serikat, bernama Brittany Watts, menjadi sorotan nasional. Alih-alih mendapat simpati dan dukungan medis, ia justru berhadapan dengan hukum usai kehilangan kandungan. Kasus keguguran Brittany Watts memicu perdebatan luas mengenai hak pasien, pelayanan medis, serta penegakan hukum di Amerika.
Mengutip laman Ohiocapitaljournal, perempuan bernama Brittany Watts, warga Warren, Ohio, mengalami komplikasi serius saat hamil. Ia didiagnosis menderita solusio plasenta (placental abruption), kondisi berbahaya yang berisiko menyebabkan perdarahan hebat, sepsis, hingga kematian.
Namun, meski dua kali datang ke Rumah Sakit St. Joseph Warren di Youngstown, Brittany Watts mengaku tidak mendapatkan penanganan medis yang semestinya. Watts menunggu berjam-jam sekitar delapan jam pada kunjungan pertama dan sepuluh jam pada kunjungan berikutnya tanpa arahan atau tindakan berarti.
Dari keguguran jadi tuduhan pidana
Akhirnya, setelah pulang ke rumah, Brittany Watts mengalami keguguran di kamar mandi. Saat kembali ke rumah sakit, staf melaporkan dugaan tindak pidana kepada polisi. Dalam proses investigasi, Watts dituduh telah melahirkan bayi hidup dan menyembunyikannya di lemari.
Watts kemudian didakwa dengan tuduhan penyalahgunaan jenazah, tetapi juri agung memutuskan untuk tidak mendakwa dirinya atas tuduhan tersebut.
Gugat rumah sakit
Tidak tinggal diam, Watts kemudian menggugat rumah sakit St. Joseph Warren Hospital, perusahaan induknya Bon Secours Mercy Health, kota Warren, serta para petugas kepolisian, mencantumkan pelanggaran terhadap Amandemen Keempat dan Keempat Belas Konstitusi AS, serta pelanggaran terhadap Emergency Medical Treatment and Labor Act (EMTALA).
Undang-undang federal yang menjamin hak setiap orang untuk mendapat perawatan darurat tanpa memandang status asuransi maupun kemampuan membayar.
Watts mengajukan gugatan tersebut pada Januari tahun ini di Pengadilan Distrik AS. Selain dugaan pelanggaran hak konstitusional, Watts juga menuduh staf rumah sakit melakukan kelalaian medis, pengungkapan tidak sah atas informasi medis rahasia, serta menyebabkan tekanan emosional.
Sementara itu, penegak hukum dituduh melakukan penuntutan jahat (malicious prosecution) dan penangkapan tanpa dasar hukum (false arrest), menurut gugatan tersebut.
Pengadilan masih memproses dengan berbagai dokumen hukum dan prosedur yang harus dipenuhi sebelum keputusan dapat dijatuhkan.
Perkembangan terbaru gugatan
Pada tanggal 1 Agustus ditetapkan sebagai batas waktu untuk menambahkan pihak dalam gugatan atau mengubah dokumen tertentu. Sebelum tenggat itu berakhir, pengacara Watts mengajukan permohonan untuk menambahkan seorang pegawai dari departemen manajemen risiko rumah sakit serta seorang petugas polisi di rumah sakit sebagai pihak yang digugat.
Menurut permohonan yang diajukan, seorang perawat rumah sakit yang menangani Watts mengatakan bahwa ia menghubungi kedua individu tersebut untuk meminta saran terkait situasi yang dihadapi.
Menurut pengacara Watts, staf rumah sakit sempat berbicara dengan petugas kepolisian. Setelah itu staf rumah sakit menghubungi 911 dan melaporkan bahwa (Watts) melakukan tindak pidana ketika ia mengalami keguguran di rumah.
“Jika keterangan (perawat) itu benar, maka kedua individu tersebut turut serta melanggar hak-hak (Watts), termasuk dengan memulai penuntutan jahat (malicious prosecution) dan melanggar hak privasi medisnya. Mereka memang pantas menjadi tergugat dalam kasus ini," kata pengacara Watts dalam dokumen pengadilan.
Dalam gugatan yang telah diamendemen, diklaim bahwa meski staf rumah sakit dan aparat penegak hukum yang terlibat “mengetahui bahwa Ms. Watts tidak melakukan tindak pidana, mereka tetap memastikan dirinya menghadapi tuntutan pidana atas pengalaman yang dialami ratusan ribu perempuan setiap tahunnya.”
Laporan status yang diajukan pengacara dari kedua belah pihak menyebut bahwa upaya mediasi yang dilakukan Bon Secours Mercy Health dan St. Joseph Warren Hospital berakhir tanpa hasil.
Tanggapan pihak rumah sakit
Para pihak dalam kasus ini, termasuk pihak rumah sakit, mengakui di pengadilan bahwa Watts diberi tahu bayinya masih terlalu dini secara usia kehamilan untuk memiliki peluang hidup yang masuk akal. Selain itu, seorang dokter juga merekomendasikan induksi persalinan serta mendokumentasikan rencana melanjutkan perawatan bahkan sebelum Ms. Watts berada dalam kondisi kritis.
Watts juga diberitahu bahwa, "Penundaan dapat meningkatkan risiko perdarahan hebat atau sepsis. Rencana perawatan tidak dijalankan atau diselesaikan karena Watts meninggalkan Rumah Sakit St. Joseph Warren untuk kedua kalinya meski telah disarankan secara medis agar tetap dirawat,” demikian isi tanggapan gugatan yang diajukan Maret lalu.
Pemerintah kota Warren, aparat penegak hukum, serta staf rumah sakit menolak seluruh tuduhan kesalahan dalam kasus ini.
Begitulah kisah keguguran yang dialami oleh perempuan bernama Brittany Watts, asal Ohio, Amerika Serikat yang menjadi perhatian publik.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Bisakah Program Hamil Ditanggung BPJS?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
9 Penyebab Keguguran, dari Faktor Genetik hingga Penyakit Kronis
Yuk, Bunda Lakukan Ini Usai Keguguran Supaya Cepat Pulih
Perlukah Menjalani Kuret Setelah Keguguran?
Bisakah Bunda Keguguran Tanpa Mengalami Pendarahan?
TERPOPULER
Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak
Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa
Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya
7 Artis Perempuan Indonesia Berprestasi di Bidang Akademik, Sekolah hingga S3
Cegah Pernikahan Dini Terjadi, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Keluarga pada Anak
REKOMENDASI PRODUK
10 Susu Penambah Nafsu Makan Anak untuk Mengoptimalkan Berat Badan
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur
Ariana Grande Diserang Penyusup di Karpet Merah Premier Film, Pelaku Sering Lakukan Aksi Serupa
Momen Persalinan Ketiga Evi Masamba, Intip Potretnya Pakai Makeup hingga Aktif Bergerak
Cegah Pernikahan Dini Terjadi, Psikolog Ungkap Pentingnya Peran Keluarga pada Anak
Unggahan Tasya Farasya Usai Resmi Cerai Ramai Dikomentari, Intip Potretnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Pengakuan Putri Mariah Carey soal Punya 11 Saudara Mendadak Jadi Sorotan
-
Beautynesia
10 Makanan Laut Paling Enak di Dunia Menurut TasteAtlas, Indonesia Duduki Posisi ke-3!
-
Female Daily
KAWS WINTER, Kolaborasi UNIQLO dan KAWS dengan Sentuhan Seni yang Ikonis!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
6 Finalis Miss Universe 2025 yang Mendadak Mundur, Alasannya Mengejutkan
-
Mommies Daily
7 Pesan Film Dopamin: Angga Yunanda dan Shenina Cinnamon Hadapi Godaan Uang Miliaran