
kehamilan
Kisah Perempuan Alami Kehamilan Ektopik Langka, Janin Tumbuh di Dalam Organ Hati
HaiBunda
Senin, 08 Sep 2025 14:20 WIB

Kehamilan ektopik merupakan kondisi di mana janin atau sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Pada kebanyakan kasus, janin menempel di saluran tuba atau tuba fallopi, Bunda.
Namun, kehamilan ektopik yang langka bisa saja terjadi. Baru-baru ini, seorang perempuan asal India bernama Sarvesh mengalami kehamilan ektopik yang tak biasa, di mana janinnya tumbuh di dalam organ hati.
Setelah menjalani pemeriksaan MRIÂ oleh dokter, usia janin Sarvesh diketahui sudah 12 minggu. Janin tersebut menetap selama tiga bulan di organ hati tanpa diketahui oleh Sarvesh.
"Saya selalu menstruasi setiap bulan, karena itu saya tidak sadar kalau saya hamil," kata Sarvesh, dilansir Instagram @bbcindonesia.
Selama tiga bulan, Sarvesh mengeluh sakit. Ia lantas memeriksakan kondisnya ke dokter karena sering mual dan muntah, Bunda.
"Saya merasa mual dan sering muntah. Saya tidak bisa makan atau minum apa pun. Saat itulah, dokter menemukan ada bayi dalam hati saya," ungkap perempuan asal Bulandshahr, Uttar Pradesh, India ini.
"Setelah pemeriksaan, saya menjalani operasi. Mereka membedah perut saya. Saya mendapatkan 21 jahitan. Dokter bilang, 'Tuhan bersama saya, itulah alasan kamu selamat', hanya itu, sambungnya.
Suami Sarvesh, Paramveer, mengatakan bahwa operasi menjadi satu-satunya jalan untuk menyelamatkan sang istri. Pasangan suami istri ini tidak diberikan pilihan untuk bisa menyelamatkan janin yang tumbuh di dalam organ hati Sarvesh.
"Dokter mangatakan, bila bayi itu terus tumbuh, (organ) hatinya akan hancur. Jika dokter berusaha menyelamatkan bayinya, maka ibu dan bayi tidak akan selamat. Dokter mengatakan bahwa operasi adalah satu-satunya jalan," ujar Paramveer.
"Dokter di Bulandshahr tidak mampu melakukan operasi, jadi kami dirujuk ke Meerut."
Kata dokter tentang kondisi Sarvesh
Dokter kandungan, dr. Parul Dahiya, menjadi salah satu dokter yang menangani Sarvesh. Saat datang, Sarvesh telah membawa hasil pemeriksaan yang menunjukkan kehamilan ektopik langka.
"Saat pasien datang ke rumah sakit, dia sudah kesakitan selama tiga bulan. Pasien membawa hasil USG dan MRI saat datang yang menunjukkan adanya kehamilan ektopik di dalam organ hati. Kehamilan ektopik adalah saat janin tumbuh di luar rahim," ungkap Dahiya.
Menurut Prof. Monika Anant dari All India Institute of Medical Sciences, kehamilan ektopik dalam organ hati termasuk kasus yang langka. Angka kejadiannya hanya tercatat 45 kasus di dunia, Bunda.
"Kehamilan ektopik dalam organ hati sangat langka. Di dunia hanya tercatat 45 kasus kehamilan jenis ini yang dilaporkan, tiga di antaranya terjadi di India. Kemungkinannya hanya satu dari tujuh atau delapan juta kehamilan," kata Anant.
Kasus kehamilan ektopik langka lainnya
Kasus kehamilan ektopik yang langka juga pernah dilaporkan ke publik, Bunda. Pada tahun 2023 lalu, seorang perempuan di Perancis mengalami kehamilan ektopik, di mana janinnya tumbuh di organ perut.
Berbeda dengan kasus Sarvesh, perempuan ini dapat melahirkan bayinya melalui prosedur laparotomi. Dikutip dari Live Science, bayinya lahir dalam kondisi prematur atau di usia 29 minggu.
Menurut laporan di The New England Journal of Medicine pada 9 Desember 2023, perempuan yang tidak diketahui identitasnya ini mengalami sakit perut selama 10 hari sebelum akhirnya, ia mencari pertolongan medis di unit gawat darurat. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter mencurigai dia tengah mengandung bayi di perutnya.
Sebelum kehamilan ektopik ini, perempuan tersebut telah melahirkan dua bayi cukup bulan dan mengalami satu kali keguguran. Hasil USG terakhir menunjukkan bahwa lapisan rahimnya menebal, yang biasanya terjadi selama siklus haid atau saat tubuh bersiap menghadapi kemungkinan kehamilan.
Namun, dari hasil USG tidak ditemukan janin di dalam rahim. Sebaliknya, janin ditemukan telah tumbuh di perutnya selama 23 minggu.
Pemindaian MRI (magnetic resonance imaging) menunjukkan bahwa bayi tersebut terbentuk secara normal dan menempel pada plasentanya. Sementara itu, plasenta ini ditemukan menempel pada lapisan perut di atas tulang yang menjadi dasar tulang belakang.
Menurut NHK Inggris, pada kasus yang umum terjadi, Bunda yang mengalami kehamilan ektopik tidak bisa melanjutkan kehamilannya. Secara tepri, jika sel telur tumbuh di luar rahim, maka janin tidak akan berkembang dan berisiko kematian pada ibu.
Ada dua pilihan penanganan pada kasus kehamilan ektopik yang umum, yakni pemberian obat-obatan untuk mencegah massa ektopik pecah dan operasi untuk mengangkat embrio dan memperbaiki kerusakan pada tuba fallopi.
Pada kehamilan ektopik yang langka, di mana janin menempel di organ lain, penanganannya tentu bisa berbeda.
Demikian kisah perempuan mengalami kehamilan ektopik yang langka, di mana janin menempel di dalam organ hati.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Tak Ditemukan di Rahim, Janin Ini Ternyata Berada di Dalam Organ Hati Bumil

Kehamilan
Peneliti Uji Coba Obat Baru untuk Hindari Operasi Darurat pada Kehamilan Ektopik

Kehamilan
Mengenal Kehamilan Ektopik Terganggu, Ketahui juga Beragam Gejalanya

Kehamilan
Bila Pernah Mengalami Kehamilan Ektopik, Bagaimana Peluang Bunda untuk Hamil Lagi?

Kehamilan
Benarkan Radang Panggul Bikin Susah Hamil? Tandai Gejalanya Bun


5 Foto
Kehamilan
7 Potret Kehamilan Kedua Dinda Hauw, Shaka bakal Punya Adik Perempuan Nih
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda