
kehamilan
Usus Perempuan saat Hamil dan Menyusui Alami Perubahan Mengejutkan
HaiBunda
Rabu, 08 Oct 2025 21:00 WIB

Ada banyak perubahan yang dialami seorang perempuan saat hamil. Salah satunya adalah perubahan pada usus ibu hamil.
Belum lama ini, tim peneliti internasional yang dipimpin oleh Josef Penninger dan Masahiro Onji dari Medical University of Vienna melaporkan temuan mengejutkan bahwa usus juga dapat berubah total selama kehamilan dan menyusui. Menurut tim peneliti, luas permukaan usus berubah menjadi dua kali lipat karena hamil dan menyusui, Bunda.
Studi yang diterbitkan di jurnal Nature ini juga memberikan bukti genetik dan mekanistik pertama tentang bagaimana ekspansi (perluasan) epitel usus ini terjadi pada perempuan, dengan implikasi langsung bagi kesehatan bayi. Dalam studi, tim peneliti mengamati bahwa vili usus mengalami reorganisasi selama kehamilan dan menyusui dan membesar secara signifikan, sehingga luas permukaannya menjadi dua kali lipat besar. Studi ini dilakukan pada tikus yang dimodifikasi secara genetik serta organoid usus dari tikus dan manusia.
Secara mekanistis, para peneliti mengidentifikasi sistem reseptor RANK/ligan RANK (RANK/RANKL) sebagai kunci pembesaran vili usus halus selama reproduksi, yang diatur oleh hormon seks dan laktasi. Ketika tikus direkayasa untuk tidak memiliki sistem RANK/RANKL di usus, maka pembesaran vili selama kehamilan dan menyusui akan terganggu secara signifikan.
Selama beberapa dekade, para peneliti telah mempelajari sistem RANK/RANKL sebagai fasilitator utama proses-proses esensial. Tim peneliti yang dipimpin Penninger telah mengidentifikasi fungsi-fungsi utama sistem RANK/RANKL dalam regenerasi tulang, biologi kelenjar susu, kanker payudara, dan toleransi imun selama kehamilan. Hasil tersebut juga berkontribusi pada pengembangan obat-obatan untuk mengatasi pengeroposan tulang yang digunakan oleh jutaan orang, uji klinis untuk pencegahan kanker payudara, serta imunoterapi kanker yang sedang berlangsung.
"Studi kami menunjukkan bahwa gangguan ekspansi usus ini terjadi akibat kurangnya sistem RANK/RANKL selama kehamilan dan mengubah ASI pada ibu menyusui. Hal tersebut mengakibatkan berat badan bayi yang lebih rendah dan konsekuensi metabolik jangka panjang," ujar penulis utama Masahiro Onji, dilansir laman News Medical.
Manfaat jangka panjang hasil studi
Selama fase kehamilan dan menyusui, hormon seorang perempuan dapat memengaruhi berbagai organ, mengendalikan, mengubah struktur, serta fungsinya. Hal itu cukup krusial bagi kesehatan ibu dan perkembangan janin.
Secara anatomi, perluasan usus yang masif dikendalikan oleh hormon seks dan kehamilan, yang mengubah sel punca melalui sistem RANK/RANKL dan kemudian memberi sel usus sinyal untuk bertahan hidup dan tumbuh jauh lebih besar. Pertumbuhan tersebut kemudian menyebabkan luas permukaan usus hampir dua kali lipat, yang juga meningkatkan mesin molekuler untuk penyerapan gula, protein, dan lemak, dan bahkan menyebabkan perubahan pada vili usus, yang kemungkinan dapat memperlambat aliran makanan, sehingga memaksimalkan penyerapan nutrisi dengan baik.
"Tim kami telah menemukan cara baru yang menakjubkan tentang bagaimana tubuh ibu berubah untuk menjaga kesehatan bayi. Hampir tidak ada yang tahu tentang ini, selain dari beberapa penelitian lama yang sebagian besar telah dilupakan," ujar Penninger.
"Kami juga menemukan bahwa sistem ini, melalui sel punca, dapat secara langsung memengaruhi tumor di usus. Kemungkinan kita dapat belajar dari ibu hamil dan menyusui untuk mengubah sistem ini secara reversibel guna mengembangkan pengobatan baru dan pemahaman yang lebih baik tentang kanker usus atau regenerasi usus."
Sejauh ini diketahui bahwa ibu hamil memiliki kebutuhan nutrisi yang tinggi. Namun, aspek fundamental tersebut belum dipelajari dengan baik hingga saat ini. Studi ini diharapkan dapat memberikan pemahaman pada proses-proses yang berkaitan dengan kesehatan manusia, Bunda.
"Dengan mengidentifikasi sistem RANK/RANKL sebagai kekuatan pendorong di balik adaptasi usus selama kehamilan dan menyusui, studi kami berkontribusi pada pemahaman yang lebih mendalam tentang proses-proses biologis yang sangat penting bagi evolusi dan kesehatan manusia," kata Penninger.
Demikian studi terbaru yang meneliti perubahan usus selama kehamilan dan menyusui. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Benarkah Kehamilan Dapat Mengubah DNA Ibu? Simak Penjelasan Pakar

Kehamilan
Mengungkap Manfaat Kurma untuk Ibu Hamil, Benarkah Bisa Lancarkan Persalinan?

Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal

Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2

Kehamilan
Cerita Pippa Middleton Tetap Main Tenis di Trimester 2 Kehamilan


5 Foto
Kehamilan
5 Potret Artis yang Kehamilannya Curi Perhatian, Terbaru Zaskia Gotik
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda