Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Paparan Virus Zika Selama Kehamilan Bisa Berdampak Pada Sistem Imun Anak, Ini Hasil Studi Terbaru

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 12 Oct 2025 14:10 WIB

Ibu Hamil Sakit Kepala
Ilustrasi Paparan Virus Zika saat Hamil/ Foto: Getty Images/shih-wei
Jakarta -

Paparan virus Zika selama kehamilan telah dikaitkan dengan sejumlah masalah yang akan dialami oleh bayi setelah lahir. Salah satunya adalah mikrosefalus atau bayi lahir dengan kepala yang kecil dan tidak normal.

Seiring berkembangnya zaman, para peneliti mengulik lebih detail bahaya paparan virus Zika saat hamil. Studi terbaru yang dilakukan oleh peneliti dari Wayne State University mengungkap bahwa paparan virus Zika selama kehamilan dapat menyebabkan perubahan jangka panjang, khususnya yang memengaruhi sel-sel kekebalan garis depan bayi dalam melawan infeksi.

"Kami menemukan bahwa ketika seorang ibu hamil terinfeksi virus Zika, respons inflamasi yang dihasilkan di plasenta secara permanen akan mengubah perkembangan sistem kekebalan tubuh keturunannya," kata Asisten Profesor Obstetri dan Ginekologi di School of Medicine, Wayne State University, Dr. Jiahui Ding.

"Hal ini terjadi bahkan jika infeksinya ringan atau tanpa gejala dan tidak menyebabkan cacat lahir bawaan yang nyata pada keturunan," sambungnya, dilansir laman News Medical.

Hamil anak laki-laki lebih rentan dibandingkan anak perempuan

Studi yang diterbitkan di jurnal Nature Communications edisi 3 Oktober 2025 ini secara rinci menemukan bahwa keturunan laki-laki lebih rentan terhadap infeksi virus Zika selama kehamilan, Bunda. Ketika terpapar virus Zika di dalam rahim, janin anak laki-laki menunjukkan pertumbuhan yang lebih lambat dibandingkan dengan subjek kontrol.

Selain itu, mereka juga menunjukkan respons peradangan yang berlebihan dan tertunda ketika kemudian dihadapkan dengan simulasi infeksi bakteri. Temuan tersebut menunjukkan bahwa keturunan laki-laki berisiko lebih tinggi mengalami peradangan kronis dan kerusakan jaringan di kemudian hari bila mereka terpapar virus Zika sebelum lahir.

Tim peneliti juga mengidentifikasi efek spesifik jenis kelamin yang terkait dengan respons plasenta terhadap virus. Plasenta laki-laki menunjukkan aktivasi jalur pensinyalan terkait imun yang lebih kuat, sementara plasenta perempuan menunjukkan adaptasi metabolik yang lebih banyak.

Dalam model subjek tikus, virus diketahui tidak mencapai janin. Sebaliknya, respons imun plasenta yang memiliki efek utama pada perkembangan keturunan.

"Penelitian kami menunjukkan bahwa paparan virus Zika sebelum lahir dapat meningkatkan kerentanan anak terhadap infeksi dan penyakit inflamasi di kemudian hari dibandingkan dengan anak-anak yang tidak terpapar virus tersebut," ujar Ding.

"Bahkan anak-anak yang terpapar virus Zika sebelum lahir dan tampak sehat pun, dapat mengalami perubahan sistem kekebalan tubuh yang memerlukan pemantauan jangka panjang. Meskipun kami berfokus pada Zika, temuan ini mungkin juga berlaku untuk infeksi virus lainnya, seperti COVID-19, yang menyoroti pentingnya pemantauan dan dukungan sistem kekebalan tubuh anak-anak yang terpapar virus. Selain itu, hasil studi kami juga menggarisbawahi perlunya pencegahan penularan virus yang berkelanjutan, terutama di daerah berisiko tinggi dan di kalangan ibu hamil."

Apa itu virus Zika dan bahayanya bagi ibu hamil?

Melansir dari laman Badan Kesehatan Dunia (WHO) virus Zika adalah virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes yang terinfeksi. Kasus infeksi virus ini pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 pada rhesus monyet kera (Rhesus macaque). Selanjutnya ditemukan bukti infeksi dan penyakit pada manusia di negara-negara Afrika pada tahun 1950-an.

Dari tahun 1960-an hingga 1980-an, infeksi manusia yang jarang terdeteksi di seluruh Afrika dan Asia. Namun, sejak 2007 wabah penyakit virus Zika telah tercatat di Afrika, Amerika, Asia, dan Pasifik.

Dokter Anju Goel, MD, MPH, mengatakan bahwa virus Zika tidak menular dari orang ke orang seperti virus flu. Namun, virus ini kemungkinan dapat menular karena berhubungan seks dengan seseorang yang terinfeksi.

"Jika tidak demikian, sebagian besar kasus Zika disebabkan oleh gigitan nyamuk dan ditularkan dari ibu ke bayinya selama masa kehamilan," kata Goel, dilansir Very Well Health.

"Pembawa utama virus Zika adalah nyamuk Aedes aegypti. Zika juga dapat ditularkan melalui seks dan transfusi darah," sambungnya.

Virus Zika selama kehamilan dapat menjadi penyebab mikrosefali dan kelainan bawaan lainnya pada bayi, termasuk kontraktur tungkai, tonus otot tinggi, kelainan mata, dan gangguan pendengaran. Gambaran klinis ini secara kolektif disebut sebagai sindrom Zika kongenital.

Risiko malformasi kongenital setelah infeksi pada kehamilan masih belum diketahui, namun diperkirakan 5 sampai 15 persen bayi yang lahir dari wanita yang terinfeksi virus Zika selama kehamilan memiliki bukti komplikasi terkait virus ini. Infeksi Zika pada kehamilan juga dapat menyebabkan komplikasi seperti keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.

Demikian studi terbaru yang meneliti tentang dampak paparan virus Zika saat hamil dan sistem kekebalan tubuh anak setelah lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda