Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

9 Gaya Berhubungan Intim saat Hamil Trimester 2

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 02 Nov 2025 21:40 WIB

Ilustrasi suami istri hamil
9 Gaya Berhubungan Intim saat Hamil Trimester 2/Foto: Getty Images/gahsoon
Daftar Isi
Jakarta -

Hamil tak menghalangi pasangan suami istri (pasutri) untuk berhubungan intim. Pada usia trimester kedua, ibu hamil mungkin sudah merasa lebih nyaman karena gejala kehamilan mulai berkurang. Ada berbagai gaya berhubungan intim yang dapat pasutri praktikken saat hamil trimester 2.

Alyssa Dweck, MS, MD, FACOG., Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, mengatakan bahwa kehamilan memberikan perubahan besar pada tubuh perempuan. Namun, bukan berarti pasutri harus mengesampingkan jika keduanya ingin berhubungan. 

"Kuncinya adalah menemukan posisi yang membuat Anda nyaman sekaligus mengurangi tekanan pada perut dan punggung, seperti posisi spooning atau berdiri," kata Dweck dilansir dari Parents.

Menurutnya, saat pasutri bereksperimen dengan posisi yang paling cocok, dengarkan tubuh Bunda, kemudian komunikasikan dengan pasangan, dan cobalah posisi seks kehamilan yang membuat nyaman kedua pihak, 

"Jika Anda gugup mencoba semua posisi baru, fokuslah untuk mencoba satu per satu hingga Anda menemukan yang paling cocok," imbuh Dweck.

9 Gaya berhubungan intim saat hamil trimester 2

Saat hamil, Ayah dan Bunda dapat bereksperimen dengan berbagai gaya bercinta untuk menemukan posisi ideal di antara pasangan. Apa pun bisa dilakukan asalkan nyaman. Berikut beberapa gaya berhubungan intim saat hamil trimester 2:

1. Cowgirl klasik

Posisi seks apa yang paling disukai di trimester kedua? Sebuah studi tahun 2019 menyebutkan cowgirl meskipun posisi ini cocok untuk trimester mana pun asalkan kedua pasangan merasa nyaman.

Dalam posisi cowgirl, perempuan duduk di atas suaminya, menghadapnya. Bunda dapat menggerakkan pinggul melingkar, maju mundur, atau naik turun—apa pun yang terasa paling nyaman.

Posisi cowgirl memberi penuh kendali penuh atas kecepatan, kedalaman, dan sudut penetrasi, tanpa menambah tekanan pada perut atau panggul. Selain itu, Bunda dapat rileks tanpa khawatir menopang berat badan.

Untuk kenyamanan ekstra, letakkan bantal di bawah lutut. Cobalah memiringkan panggul ke depan atau ke belakang untuk menemukan sudut terbaik tanpa memberi tekanan pada perut. Untuk lebih stabil, letakkan tangan di dada atau bahu suami.

Bunda juga dapat meminta suami memegang pinggang atau pinggul Bunda untuk keseimbangan dan koneksi ekstra. Namun, Bunda tetap yang memegang kendali, melakukan dengan kecepatan Bunda sendiri.

2. Doggy style

Dalam gaya doggy, Bunda berlutut dengan posisi merangkak sementara suami masuk dari belakang. Tangan suami yang bebas dapat merangsang area tubuh agar Bunda merasa nyaman, termasuk di klitoris.

Gaya doggy adalah pilihan populer bagi banyak orang, baik hamil maupun tidak. Gaya ini mengurangi tekanan pada perut dan penetrasi yang lebih dangkal  dari belakang yang mungkin terasa lebih nyaman di serviks.

Posisi ini biasanya efektif hingga akhir trimester kedua, tetapi seiring perkembangan kehamilan, tetap merangkak mungkin terasa kurang nyaman karena beban tambahan.

Gaya doggy bisa menjadi pilihan yang tepat jika Ayah dan Bunda merasa sedikit gugup saat berhubungan seks saat hamil. Karena penetrasi cenderung lebih dangkal, hal ini dapat mengurangi kekhawatiran mengenai serviks.

Jika Bunda merasa kesulitan untuk menahan diri, cobalah menggunakan bantal atau ganjal untuk mengurangi tekanan pada perut sambil tetap menikmati stimulasi dari belakang.

3. Cowgirl terbalik

Cowgirl terbalik sama seperti versi klasiknya, tetapi dengan sedikit perbedaan. Alih-alih menghadap pasangan, Bunda akan duduk di atas sambil menghadap kaki suami. Posisi ini menawarkan semua keuntungan dari posisi cowgirl sekaligus mengubah sensasinya.

Posisi ini menjaga tekanan pada perut dan area panggul, memungkinkan Bunda tetap memegang kendali, dan memudahkan Bunda untuk rileks serta menikmati momen tersebut.

"Anda yang mengendalikan ritme, kedalaman, dan gerakan. Cobalah memiringkan panggul ke depan dan ke belakang atau bereksperimen dengan berbagai gerakan untuk menemukan yang terasa paling nyaman. Untuk dukungan ekstra, letakkan tangan Anda di belakang tubuh dan alihkan sebagian berat badan Anda ke pasangan, kata Janet Brito, PhD, seorang psikolog klinis berlisensi dan terapis seks bersertifikat AASECT di Honolulu. 

4. Berdampingan

Untuk mencoba posisi ini, berbaringlah miring saling berhadapan, dengan tubuh berdekatan dan kaki sedikit ditekuk untuk kenyamanan. Suami dapat memasuki dari depan sementara Bunda meletakkan kepala di atas bantal atau lengannya untuk penyangga ekstra.

Posisi ini menumbuhkan keintiman melalui kontak mata, ciuman, dan kedekatan, membantu pasutri tetap terhubung. Karena tidak ada tekanan pada perut, posisi ini merupakan pilihan yang tepat untuk menjaga kenyamanan sekaligus kedekatan fisik dan emosional.

Berbaring berhadapan memang nyaman selama kehamilan, tetapi mungkin terasa sangat menenangkan di trimester kedua dan ketiga ketika posisi lain menjadi lebih menantang. Karena gerakannya minimal, posisi ini merupakan pilihan yang tepat jika Bunda merasa lelah atau menginginkan pengalaman yang lebih lambat dan lebih rileks.

Bunda dapat meletakkan bantal di antara lutut atau di bawah perut untuk menambah dukungan dan membantu meredakan ketegangan di punggung bagian bawah. Jika penetrasi yang dalam terasa tidak nyaman, sesuaikan sudut Anda dengan menggeser kaki bagian atas sedikit ke depan.

5. Spooning

Untuk melakukan spooning, berbaringlah miring dengan pasangan di belakang, menghadap ke arah yang sama.

"Saat hamil, penting untuk merasa senyaman mungkin saat berhubungan seks," ujar Shannon Chavez, PsyD, seorang psikolog dan terapis seks di Los Angeles.

Posisi Spooning memungkinkan Bunda rileks miring sambil tetap dekat dan terhubung dengan pasangan. Posisi ini menenangkan, dengan kontak penuh tubuh, sehingga mengurangi tekanan pada perut, menjadikannya pilihan tepat selama kehamilan.

Spooning merupakan pilihan populer di semua tahap kehamilan, tetapi posisi ini sangat disukai di trimester kedua dan ketiga karena terasa lembut dan suportif.

Jika Bunda merasakan ketegangan pada punggung bawah atau perut, cobalah meletakkan bantal di antara lutut untuk membantu menyelaraskan tulang belakang atau di bawah perut untuk dukungan ekstra.

6. Seks sambil berdiri

Jika usia kehamilan kurang dari 20 minggu, berdiri dengan suami yang memeluk pinggang Bunda mungkin bisa membantu.

Setelah 20 minggu, perut yang membesar dapat menyebabkan lebih banyak masalah keseimbangan dan kesulitan posisi. Ini menimbulkan risiko terjatuh.

Pasangan yang sedang hamil mungkin akan menempelkan telapak tangan ke dinding dan mencondongkan tubuh untuk menjaga keseimbangan, tetapi usahakan untuk tetap berada di tempat yang kokoh.

Cobalah posisi ini selama trimester pertama dan kedua, tetapi seiring perut membesar, Bunda mungkin akan lebih sulit mempertahankan posisi ini.

7. Mengambang di air

Ibu hamil mungkin menikmati seks di bak mandi, di mana mereka dapat mengapung sambil memberi atau menerima kenikmatan. Daya apung membantu perut melawan gravitasi. Ini pilihan yang bagus saat Bunda hamil 8 bulan.

Tergantung pada ukuran bak mandi, Bunda mungkin tidak dapat mengapung sepenuhnya, jadi suami dapat membantu. Biarkan suami berbaring di bawah Bunda untuk menopang dan biarkan tangan mereka merangsang area sensitif untuk kenikmatan. Jika menggunakan mainan, pastikan untuk menggunakan pelumas yang aman untuk air.

8. Seks duduk

Semua jenis pasangan dapat menikmati seks duduk, di mana ibu hamil duduk di kursi atau di tepi tempat tidur, memposisikan diri di atas pasangannya. Bunda juga dapat menopang diri dengan bantal atau berbaring telentang jika nyaman.

Ini dapat dipraktikkan di semua trimester. Posisi ini bagus untuk membiarkan tubuh dan perut beristirahat.

9. Posisi modified missionary (Modifikasi misionaris)

Ini merupakan posisi klasik. Suami di atas dan bisa dimodifikasi untuk kehamilan, yakni bantalan di bawah pinggul ibu hamil, suami yang penetrasi mengandalkan lengan sendiri agar tidak menekan perut. Pada posisi ini memungkinkan pasutri kontak tatap muka dan keintiman langsung. 

Setelah perut mulai besar, posisi ini perlu sangat hati-hati, banyak ahli menyarankan menghindari berbaring telentang terlalu lama.

Tips posisi aman berhubungan saat hamil tua

Semakin tua usia kehamilan maka ukuran perut pun semakin membesar. Tubuh Bunda tentu akan berubah terus. Untuk itu perlu tips aman dalam berhubungan intim saat hamil tua.

Berikut tips yang bisa diterapkan agar tetap aman namun pasutri merasa nyaman yang dirangkum dari berbagai sumber:

  1. Mendengarkan tubuh: Jika Bunda merasa nyeri, pusing, penglihatan jadi kabur, mengalami perdarahan atau kontraksi maka hentikan dan segeralah berkonsultasi ke dokter.
  2. Menghindari posisi yang memberikan tekanan berat di perut atau Bunda berbaring terlentang terlalu lama, terutama di usia kehamilan lebih dari 20 minggu. Alasannya, berat rahim dapat menekan pembuluh darah besar serta mengurangi aliran darah.
  3. Menggunakan bantal atau penyangga. Bantal atau penyangga ini digunakan untuk menopang punggung, pinggul atau bawah tubuh agar lebih Bunda merasa lebih nyaman.
  4. Menyesuaikan kecepatan, kedalaman, dan sudut penetrasi. Posisi yang terasa nyaman untuk pasangan hamil bisa berubah dari minggu ke minggu.
  5. Komunikasi terbuka. Ayah dan Bunda dapat membicarakan apa yang terasa nyaman atau tidak. Apalagi perubahan hormon dan fisik bisa mempengaruhi kualitas hubungan intim. Sebuah studi dari 2023 menunjukkan bahwa perubahan fisik dan psikologis selama kehamilan memengaruhi hasrat seksual perempuan dan pasangan. Menciptakan suasana yang relaks dan intim. Ayah dan Bunda sebaiknya tidak hanya fokus pada ‘harus berhubungan’, tapi lebih ke berhubungan dengan saling menghargai, nyaman, dan dekat.
  6. Jika Bunda berada dalam kondisi kehamilan berisiko, seperti placenta previa, serviks lemah, perdarahan tak biasa, usahakan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum mencoba posisi tertentu.
  7. Menggunakan pelumas berbasis air jika diperlukan, karena perubahan hormon bisa mempengaruhi lubrikasi alami.
  8. Menjaga kebersihan dan kondisi kesehatan umum yakni dengan cukup tidur, mengonsumsi makanan dengan nutrisi yang baik, dan hindari posisi yang membuat tubuh terlalu tertekan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda