Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Minuman Isotonik Bisa Memancing Kontraksi dan Membantu Proses Persalinan?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 09 Nov 2025 22:00 WIB

Ibu hamil minum energen
Apakah Minuman Isotonik Bisa Memancing Kontraksi dan Membantu Proses Persalinan?/Foto: Getty Images/Dacharlie
Daftar Isi
Jakarta -

Jelang persalinan, kontraksi yang dialami ibu hamil sering maju mundur. Tak jarang, bumil pun mengonsumsi makanan atau minuman yang membantu mempercepat proses tersebut termasuk minuman isotonik. Lantas, apakah minuman isotonik bisa memancing kontraksi dan membantu proses persalinan ya, Bun?

Persalinan merupakan proses yang tidak ringan dilewati para perempuan. Menuju persalinan, para ibu perlu mempersiapkan nutrisi yang baik untuk mendapatkan energi maksimal dalam mempersiapkan tahapan tersebut. Apalagi, kontraksi yang terjadi cukup membuat bumil kewalahan dengan mulas yang timbul tenggelam. Sehingga, mempersiapkan energi semaksimal mungkin menjadi cara terbaik yang perlu dilakukan.

Apakah makan dan minum tertentu membantu percepat persalinan?

Meskipun membutuhkan banyak energi jelang persalinan, Bunda yang hendak melewati persalinan sebaiknya tetap memilih makanan dan minuman yang aman. Termasuk, bisa mengonsumsi camilan ringan atau menyesap cairan yang membantu Bunda merasa lebih nyaman, terutama di tahap awal ketika kemungkinan besar dilanda rasa lapar.

Penting diingat bahwa persalinan merupakan proses yang melelahkan. Jadi, memberikan sedikit tambahan energi dapat membantu Bunda mengatasi proses melahirkan. Bahkan, ada beberapa bukti bahwa makan apa pun yang Bunda inginkan selama awal persalinan dapat membantu bayi lahir lebih cepat seperti dikutip dari laman Baby Center.

Secara umum, Bunda dapat melihat bagaimana menambahkan beberapa kalori ekstra sangat membantu siapa pun selama persalinan. Meski demikian, rasa mual sering kali jadi kendala yang muncul terutama saat persalinan berlangsung.

Jika kondisi tersebut Bunda alami dan tidak terlalu nafsu makan, tidak perlu memaksakan diri untuk tetap makan ya, Bunda. Sebaiknya, ikuti saja apa yang Bunda inginkan untuk dikonsumsi dalam batas yang wajar tentunya. Ingatlah bahwa makanan berlemak tinggi dapat membebani perut dan membuat Bunda merasa mual. Sementara, makanan manis yang mudah dikonsumsi dan menawarkan dorongan energi yang cepat tetapi energi yang singkat tersebut justru dapat membuat Bunda merasa kurang bertenaga.

Beberapa makanan yang baik untuk dipilih salah satunya yakni roti panggang, sereal, pasta, buah dan sayur, biskuit, kacang-kacangan, dan lainnya. Sebaiknya, makan dengan porsi sedikit tetapi sering daripada makan besar langsung dalam sekali waktu. Hal ini akan membuat tekanan bayi di perut dan ditambah lagi dengan lonjakan hormon kehamilan yang membuat bumil lebih mungkin muntah jika makan dalam porsi besar.

Jika Bunda tidak sanggup makan banyak, cobalah mengunyah permen untuk menambah energi. Dan, saat persalinan membuat Bunda merasa mual, bidan dan dokter mungkin dapat memberikan suntikan anti mual untuk mengurangi rasa mual tersebut.

Apa minuman yang perlu dikonsumsi saat persalinan?

Setelah persalinan dimulai, Bunda mungkin merasakan bahwa makanan adalah hal terakhir yang dipikirkan dan Bunda tak lagi merasa nafsu mengonsumsi apa pun. Namun, mengingat persalinan membutuhkan banyak energi, jangan melupakan cairan agar Bunda tetap terhidrasi di ruangan bersalin karena biasanya akan terasa lebih panas. 

Pada tahap ini, minuman isotonik menjadi pilihan yang bisa dipilih, Bunda. Isotonik berarti minuman tersebut memiliki kadar garam dan gula yang serupa dengan yang ditemukan dalam tubuh manusia. Minuman ini sangat direkomendasikan untuk persalinan karena cepat diserap dan memberi tubuh Bunda energi yang tepat untuk menghadapi tuntutan fisik yang akan datang.

Selain minuman isotonik, air putih atau jus buah yang encer menjadi pilihan lainnya yang bisa memuaskan dahaga. Jika tersedia di tempat persalinan, Bunda juga dapat mengisap es batu yang dapat membantu mendinginkan diri serta meningkatkan asupan cairan secara bersamaan.

Meski demikian, bagi penderita diabetes gestasional, minuman isotonik mungkin bukan pilihan baik karena sering kali mengandung kadar gula yang tinggi. 

Kapan waktu yang sebaiknya tidak makan saat persalinan?

Jika Bunda membutuhkan anestesi umum, dokter ataupun bidan mungkin akan menyarankan Bunda untuk tidak makan apa pun saat persalinan. Hal ini karena makan dapat meningkatkan kemungkinan Bunda muntah saat dibius, yang bisa berbahaya karena Bunda mungkin menghirup muntahan tersebut.

Penting diketahui bahwa anestesi umum jarang diperlukan selama persalinan, tetapi risik dapat meningkat jika dalam kondisi berikut:

1. Bunda akan menjalani operasi caesar
2. Bayi berada dalam posisi sungsang
3. Bunda mengandung bayi kembar
4. Ada masalah dengan persalinan

Bagi Bunda yang akan menjalani anestesi umum dan sudah makan sebelumnya, jangan khawatir ya, Bunda. Dokter anestesi nantinya akan memastikan bahwa Bunda tidak menghirup apa pun dari perut saat obat mulai bekerja.

Obat opioid juga dapat meningkatkan risiko muntah, jadi Bunda mungkin disarankan untuk menghindari makanan dan minuman jika berencana menggunakannya untuk meredakan nyeri. Selain itu, Bunda mungkin juga disarankan untuk tidak makan jika akan menjalani epidural, terutama jika Bunda juga akan menerima oksitosin untuk menginduksi persalinan.

Mengingat setiap persalinan berbeda prosedurnya dan setiap rumah sakit memiliki kebijakan masing-masing, ada baiknya tanyakan pada bidan atau dokter tentang apa yang mereka rekomendasikan untuk situasi yang Bunda alami.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda