kehamilan
Penyebab Sulit Pipis setelah Melahirkan, Bisa karena Saraf Tertekan hingga Obat Bius
HaiBunda
Rabu, 12 Nov 2025 22:40 WIB
Daftar Isi
Bunda mungkin pernah mengalami sulit buang air kecil atau pipis setelah melahirkan. Ini menjadi masalah umum yang dialami sehari dua hari setelah melahirkan.Â
Melansir NHS, sekitar 1 dari 500 (0,2Â persen) perempuan dan orang yang melahirkan mungkin mengalami masalah pengosongan kandung kemih yang berlangsung lebih dari 3 hari.
Bunda setelah melahirkan atau setelah lepas kateter seharusnya merasakan keinginan buang air kecil (BAK) yang norma dalam waktu 4 jam. Bidan akan meminta Bunda untuk menampung semua urine saat pertama kali ke toilet setelah melahirkan atau setelah kateter dilepas.
Tujuannya agar tenaga kesehatan dapat mengukur jumlah urine yang dikeluarkan dan menanyakan beberapa hal tentang bagaimana rasanya untuk memastikan kandung kemih berfungsi normal kembali.
Kondisi sulit pipis setelah melahirkan
Ibu yang sulit pipis setelah melahirkan dalam istilah medis dikenal dengan Postpartum urinary retention (PUR). Dalam kondisi ini seorang perempuan tidak bisa mengosongkan kandung kemih secara normal setelah melahirkan, baik karena tidak bisa pipis sama sekali dalam waktu yang wajar, maupun pipis tapi masih banyak tersisa di kandung kemih.
Jika Bunda tidak dapat buang air kecil dalam waktu empat jam, tidak merasakan apa-apa, atau hanya mengeluarkan sedikit urine (kurang dari 250 ml), bidan akan memeriksa apakah Bunda terhidrasi dengan baik dan nyeri berkurang dengan baik.Â
Jika Bunda masih tidak dapat buang air kecil dalam jumlah yang cukup dengan sensasi normal dalam waktu enam jam, Bunda mungkin mengalami retensi urin pasca persalinan. Kondisi ini dapat dipastikan dengan pemindaian kandung kemih, atau pemasangan kateter, untuk melihat berapa banyak urine yang tersisa di kandung kemih.Â
Jika terdapat urine berlebih di kandung kemih, maka Bunda mengalami retensi urine pasca persalinan. Jika tidak ditangani, hal ini dapat menyebabkan nyeri, kerusakan kandung kemih jangka panjang, dan inkontinensia urine.
Bidan atau dokter akan menyarankan pemasangan kateter urine selama 24 jam untuk 'mengistirahatkan' kandung kemih.
Penyebab sulit pipis setelah melahirkan
Apa yang menyebabkan sulit pipis setelah melahirkan? Melansir Bladderandbowel, perubahan hormonal selama kehamilan menyebabkan otot kandung kemih kehilangan sebagian tonusnya. Ini membuat kapasitas kandung kemih meningkat sejak bulan ketiga kehamilan.
Ibu hamil mungkin tidak merasakan peningkatan ini, selain dari meningkatnya frekuensi kunjungan ke toilet untuk mengosongkan kandung kemih.
Berikut beberapa penyebab retensi urine pasca persalinan yang dirangkum dari berbagai sumber.
- Saraf di sekitar panggul tertekan saat persalinan. Tekanan besar dari kepala bayi dapat menekan saraf yang mengatur kandung kemih. Akibatnya, refleks BAK terganggu dalam sementara waktu.
- Pembengkakan di dalam dan sekitar vagina. Jaringan di sekitar vagina dan perineum setelah melahirkan normal sering mengalami pembengkakan atau trauma kecil. Ini dapat membuat Bunda merasa nyeri saat pipis sehingga refleks saat BAK ikut terhambat.
- Anestesi epidural atau spinal juga dapat mengubah sensasi di tubuh bagian bawah. Penggunaan epidural atau spinal analgesia atau anastesi selama persalinan atau caesar dapat memengaruhi sensasi BAK atau refleks pengosongan kandung kemih.
- Pengisian kandung kemih yang berlebihan setelah persalinan. Jika kandung kemih tidak segera dikosongkan dapat mengembang secara berlebihan sehingga menyebabkan otot melemah atau sarafnya rusak. Ini dapat membuat retensi yang lebih lama.
Bunda juga lebih mungkin mengalami masalah jika:
- Ini adalah bayi pertama.
- Bunda pernah menjalani analgesia epidural atau spinal.
- Mengalami persalinan yang lama
- Menjalani persalinan dengan alat bantu (forsep atau ventouse).
- Mengalami robekan atau jahitan.
- Mengalami infeksi saluran kemih.
- Mengalami sembelit.
- Pernah mengalami masalah sebelumnya.
Cara mengatasi sulit pipis setelah melahirkan
Beberapa langkah ini dapat Bunda lakukan untuk membantu buang air kecil:
- Pereda nyeri secara teratur dapat membantu jika diperlukan.
- Bangun dan berjalanlah, bergerak dapat membantu mengurangi pembengkakan.Â
- Gunakan toilet di koridor, bukan di bilik toilet jika terasa lebih privat. Saat di toilet, pastikan kaki menyentuh lantai dan hindari berdiri di atas dudukan toilet karena akan menyulitkan otot-otot yang dibutuhkan untuk buang air kecil untuk rileks.
- Mandi air hangat juga akan membantu Bunda rileks.
- Beri tahu bidan jika Bunda merasa sembelit karena ini juga dapat menyebabkan retensi urine dan dapat dengan mudah diatasi.
Cara mencegah sulit pipis setelah melahirkan
Bunda dapat melakukan beberapa hal ini untuk mencegah sulit pipis setelah melahirkan:
- Teratur BAK meski belum terasa ingin pipis.
- Cukup minum air setelah persalinan, jangan berlebihan.
- Kompres hangat di perut bagian bawah untuk merangsang refleks BAK.
- Jangan terlalu lama menahan pipis.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
6 Perawatan Setelah Melahirkan, Bantu Kencangkan Kulit Kendur
Kehamilan
7 Persiapan Melahirkan Normal Supaya Berjalan Lancar, Bunda Perlu Tahu
Kehamilan
Bunda Perlu Tahu, 5 Tanda-tanda Melahirkan Semakin Dekat
Kehamilan
11 Tips Supaya Bunda Melahirkan Normal dan Lancar
Kehamilan
Suamiku, Genggaman Tanganmu Bisa Bikin Persalinanku Lebih Nyaman
5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Ketahui Perubahan Bentuk Miss V setelah Melahirkan
Benarkah Proses Pemulihan Persalinan Anak Kedua Lebih Lama?
Pakai Gurita atau Stagen setelah Melahirkan, Bolehkah?