Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Kisah Bunda Berjuang Melahirkan Prematur, Bayi Sempat Bertahan di NICU 146 Hari

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 02 Dec 2025 08:30 WIB

Ibu dan Bayi
Ilustrasi Bayi Prematur/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Jakarta -

Bunda pernah dengar istilah miracle baby? Istilah ini merujuk pada bayi yang lahir setelah melewati masa sulit, mulai dari keguguran dan gangguan kesuburan yang dialami orang tuanya, atau penyakit dan rintangan medis yang tampaknya sulit untuk diatasi.

Beberapa tahun belakangan, kisah Bunda melahirkan miracle baby banyak dibagikan di media sosial. Tak sedikit di antaranya membagikan kisah yang penuh haru.

Baru-baru ini, kisah Bunda melahirkan miracle baby dibagikan oleh LaTashia Morris. Perempuan 32 tahun asal Amerika Serikat ini melahirkan seorang bayi perempuan 'miracle baby' di usia kehamilan 26 minggu. Setelah lahir, putri Morris yang diberi nama Trinity Alexandria Rose Taylor, mesti menjalani perawatan di neonatal intensive care unit (NICU) selama 146 hari.

Trinity lahir di Catholic Health's Mercy Hospital di New York pada 24 April 2025. Ia lahir tiga bulan lebih awal dari perkiraan lahir yang jatuh pada 31 Juli. Saat itu, Trinity lahir dengan berat kurang dari 1 kilogram atau hanya sekitar 481 gram.

Trinity lahir prematur dengan komplikasi pada organ paru-paru, mata, dan jantung. Setelah lahir, ia dirawat di NICU Level III rumah sakit di mana dokter dan perawat berjuang untuk menyematkan nyawanya. Pada 17 September, Trinity diizinkan pulang ke rumahnya.

"Saya sangat bangga dengan ketangguhan, perjuangan, dan tekadnya yang teguh," kata direktur neonatologi di Catholic Health's Mercy Hospital, Dr. Swarna Devarajan, melansir laman ABC News.

"Melihat dia akhirnya pulang, digendong ibu dan ayahnya, adalah momen yang kita semua harapkan. Transformasi Trinity yang luar biasa merupakan cerminan kuat dari apa yang dapat dicapai oleh perawatan NICU tingkat lanjut. Tetapi yang lebih penting, ini merupakan bukti kekuatan dan semangat seorang gadis kecil yang luar biasa."

Saat di NICU, orang tua Trinity mengatakan para perawat akan memainkan lagu 'Hakuna Matata' dari film The Lion King. Lagu itu tampaknya memberikan pengaruh positif pada Trinity, Bunda.

"Suatu hari, dia agak rewel, jadi salah satu perawat memutarkan musik Disney untuknya, dan ketika 'Hakuna Matata' diputar, dia langsung tersenyum lebar," ujar Morris.

"Setiap kali lagu itu diputar, dia selalu tersenyum lebar dan itu juga membantunya rileks, dan dia pun merespons lagu itu dengan baik," sambungnya.

Diizinkan pulang setelah 146 hari dirawat di NICU

Setelah menjalani perawatan yang lama di NICU, berat Trinity naik menjadi 4,5 kilogram (kg). Ia pun diperbolehkan pulang ke rumahnya.

"Dia telah menunjukkan kepada kami arti kekuatan yang sebenarnya. Dia kecil tapi perkasa, dan dia adalah miracle baby kami," ungkap Morris.

"Dia sehat. Dia anak yang kuat, dan hal-hal seperti ini akan segera teratasi seiring bertambahnya usia, berat badannya terus bertambah, dan ia semakin dewasa."

Trinity diperkirakan akan pulih dari beberapa komplikasi medisnya seiring dengan perkembangannya. Dokter juga terus memantau kondisi bayi perempuan ini, Bunda.

"Ini bukan sesuatu yang bisa dijamin. Pertama-tama, kami bersyukur kepada Tuhan karena dia mampu melewati ini dan bisa berada di rumah bersama kami," ujar ayah Trinity, David Taylor.

Kelahiran bayi prematur dari sisi medis

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kehamilan normal berlangsung sekitar 40 minggu. Bayi yang lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu disebut juga prematur atau.

Sementara itu, bayi yang lahir sebelum 28 minggu kehamilan dianggap sangat prematur. Semakin dini bayi lahir, maka semakin kecil kemungkinannya untuk bertahan hidup.

"Kemajuan medis telah membantu beberapa bayi prematur bertahan hidup dan mengatasi tantangan kesehatan. Namun, peluang bayi yang lahir sangat prematur untuk bertahan hidup tanpa disabilitas masih kecil," tulis ACOG dalam laman resminya.

Persalinan prematur biasanya ditangani oleh tim medis berkompeten. Setelah bayi lahir, ia akan dirawat di NICU untuk mendapatkan penanganan yang intensif.

Mengutip laman Baby Center, bayi yang lahir antara minggu ke-22 hingga ke-26 akan membutuhkan banyak perhatian medis untuk mencegah kerusakan permanen pada otak, paru-paru, dan organ lainnya.

Dalam sebuah studi terhadap sekitar 11.000 bayi yang sangat prematur, mereka yang lahir pada minggu ke-22 memiliki tingkat kelangsungan hidup 28 persen. Sementara itu, bayi yang lahir pada minggu ke-23 memiliki tingkat kelangsungan hidup 55 persen.

Namun, kabar yang lebih baik datang ketika para peneliti mengamati bayi-bayi ini pada usia dua tahun. Sekitar setengah dari bayi tersebut (lahir antara minggu ke-22 dan ke-26) tidak memiliki disabilitas, atau masuk disabilitas ringan, dan 29 persen lainnya memiliki disabilitas sedang. Hanya 21 persen bayi prematur yang mengalami cacat parah seperti cerebral palsy, kebutaan, atau keterlambatan neurologis.

Demikian kisah Bunda melahirkan miracle baby atau bayi prematur di usia kehamilan 26 minggu.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda