HaiBunda

KEHAMILAN

Histeroskopi, Pemeriksaan untuk Mendeteksi Masalah Rahim pada Wanita

Nadhifa Fitrina   |   HaiBunda

Jumat, 21 Nov 2025 11:40 WIB
Histeroskopi, Pemeriksaan untuk Mendeteksi Masalah Rahim pada Wanita/Foto: Getty Images/PonyWang
Jakarta -

Masalah pada rahim bisa jadi salah satu penyebab kesulitan hamil yang kerap dialami wanita. Namun kini, pemeriksaan kesehatan rahim semakin canggih, salah satunya dengan metode histeroskopi. 

Pemeriksaan rongga rahim yang dinamakan histeroskopi ini memungkinkan dokter untuk melihat kondisi dinding rahim secara langsung. Dengan begitu, Bunda bisa mengetahui jika ada kelainan yang perlu ditangani lebih cepat.

Selain itu, pemeriksaan ini juga untuk mendeteksi berbagai kelainan rahim yang tidak terlihat dari pemeriksaan biasa. Karena itu, Bunda jadi bisa lebih tenang karena masalah ini bisa diketahui lebih awal.


Metode ini juga kerap direkomendasikan untuk wanita yang mengalami masalah menstruasi, infertilitas, atau keguguran berulang. Lantas, seperti apa itu pemeriksaan histeroskopi?

Mengenal histeroskopi

Menurut seorang Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Fertilitas Endokrinologi Reproduksi RS Pondok Indah IVF Centre, Dr. dr. Gita Pratama, Sp. O.G, Subsp. F.E.R., M.Rep.Sc, histeroskopi merupakan prosedur medis untuk mendiagnosis dan melakukan terapi pada kelainan di rongga rahim.

"Histeroskopi ialah suatu prosedur medis untuk mendiagnosis dan melakukan terapi terhadap kelainan yang ada di rongga rahim," ucap dr. Gita lewat acara Rumah Sakit Pondok Indah Group, pada Rabu (19/11/2025) di Menteng, Jakarta Pusat.

Prosedur ini menggunakan kamera kecil yang dimasukkan lewat vagina, sehingga tidak membutuhkan sayatan perut, Bunda.

"Biasanya menggunakan kamera kecil yang disebut histeroskop dan dimasukkan lewat vagina tanpa sayatan dari perut," tuturnya.

Jenis-jenis histeroskopi

Setelah memahami apa itu histeroskopi, ada dua jenis prosedur yang perlu Bunda ketahui. Apa saja ya itu?

1. Office hysteroscopy

Office hysteroscopy biasanya digunakan untuk mendiagnosis sekaligus menangani kelainan kecil di dalam rahim, misalnya saja polip atau pertumbuhan jaringan abnormal yang tumbuh di dalam tubuh yang berukuran kecil. Prosedur ini juga tidak memerlukan bius ya, Bunda.

"Jadi yang pertama office hysteroscopy. Office ini artinya pasien datang ke poliklinik kemudian kita histeroskopi tanpa harus dibius, mungkin hanya menggunakan obat untuk mengurangi nyeri saja," ujar dr. Gita.

Lebih lanjut, prosuder ini berlangsung singkat, yakni hanya sekitar 10-15 menit. Jadi, apabila tindakan sudah selesai, Bunda bisa kembali beraktivitas.

"Kemudian setelah tindakan paling 10-15 menit selesai bisa langsung pulang," tambahnya.

2. Operative hysteroscopy

Jenis kedua adalah operative hysteroscopy yang dilakukan untuk mengatasi kelainan berukuran lebih besar. Prosedur ini direkomendasikan jika ditemukan adanya septum atau dinding tipis yang memisahkan dua rongga dalam rahim.

"Kedua adalah operative hysteroscopy. Memang ini prosedurnya untuk operasi mengangkat," jelas dr. Gita.

Berbeda dengan jenis sebelumnya, prosedur ini membutuhkan bius karena menggunakan alat khusus untuk memotong atau mengangkat jaringan. Waktu tindakannya juga biasanya lebih panjang, Bunda.

"Jadi, pasien harus dibius karena ada alat khusus yang kita masukkan ke dalam rongga rahim untuk memotong kelainan tersebut. Biasanya waktunya satu jam," tuturnya.

Mengapa pemeriksaan histeroskopi itu penting?

Histeroskopi menjadi pemeriksaan yang penting karena banyak kelainan rahim yang tidak terlihat. Bunda mungkin merasanya baik-baik saja, padahal ada kondisi yang mengganggu proses kehamilan.

"Karena banyak masalah dalam rongga rahim ini yang menyebabkan seseorang sulit untuk hamil," ujar dr. Gita.

Lewat pemeriksaan ini, kelainan di dalam rahim bisa dideteksi lebih awal sebelum menimbulkan masalah yang lebih besar, Bunda.

"Sayangnya memang tidak semuanya bergejala ya. Selanjutnya, untuk mendeteksi dini, jadi kalau misalnya ada masalah pada rongga rahim, kita bisa temukan sedini mungkin," ungkapnya.

Apa saja indikasi pemeriksaan histeroskopi?

Nah, setelah memahami pentingnya histeroskopi, Bunda juga perlu mengetahui kondisi apa saja yang membuat dokter menyarankan pemeriksaan ini. Berikut penjelasannya.

1. Kecurigaan kelainan rongga rahim

Histeroskopi biasanya disarankan ketika hasil USG menunjukkan kemungkinan adanya kelainan di dalam rongga rahim. Pemeriksaan ini bisa memastikan apakah temuan tersebut benar atau hanya gambaran yang tidak akurat.

"Pertama kalau kita curiga ada kelainan biasanya pasien datang lalu di USG ya. Kemudian setelah di USG-nya kelihatan seperti polip misalnya. Kemudian kita sarankan untuk histeroskopi," jelas dr. Gita.

2. Pendarahan terus menerus

Pendarahan yang tidak sesuai dengan siklus haid bisa jadi tanda adanya masalah di dalam rahim. Dalam kondisi seperti ini, histeroskopi diperlukan untuk melihat langsung apa yang terjadi, Bunda.

"Jadi pendarahan yang abnormal itu bagaimana? Pendarahan yang tidak sesuai dengan siklus menstruasi, dan kita sarankan pasien diteropong atau histeroskopi," tutur dr. Gita.

3. Keguguran berulang

Pada beberapa wanita, kehamilan sering terhenti di usia yang sama berulang kali. Kondisi ini bisa mengarah pada dugaan kelainan rahim yang hanya bisa dipastikan lewat pemeriksaan histeroskopi.

"Ada pasien tertentu yang berkali-kali hamil, tetapi enggak berhasil mempertahankan kehamilannya sampai 9 bulan. Jadi ada yang cuma sampai dua bulan, tiga bulan," ungkapnya.

"Nah ini juga merupakan indikasi bagi kita untuk melihat, bisa jadi ada sesuatu di rongga rahimnya," tambahnya.

4. Infertilitas yang tidak dapat dijelaskan (unexplained infertility)

Pada kasus tertentu, semua hasil pemeriksaan tampak normal, tetapi kenyataannya Bunda tetap sulit hamil. Dalam kondisi ini, histeroskopi dapat membantu memastikan apakah ada kelainan yang tidak terdeteksi melalui pemeriksaan lain.

"Jadi infertilitas yang tidak diketahui penyebabnya apa. Nah, ini yang juga diperlukannya tindakan histeroskopi," kata dr. Gita.

5. Kegagalan IVF berulang

Jika program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung sudah dilakukan dan embrio berkualitas baik namun tetap tak kunjung hamil. Dari sinilah histeroskopi menjadi langkah lanjutan yang penting, Bunda.

"Kalau ada pasien yang sudah berkali-kali dilakukan In Vitro Fertilization (IVF), ditransfer embrio padahal semuanya bagus, tetapi berkali-kali enggak hamil juga. Biasanya kita akan menyarankan untuk histeroskopi guna memastikan ada atau tidaknya kelainan pada rahim," jelas dr. Gita.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ndf/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Bunda Perlu Tahu! 3 Tes Rahim Ini Bantu Cegah Risiko Keguguran

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Orang Tua Lesti Kejora Bertani di Sawah, Kesederhanaannya Bikin Netizen Salut

Mom's Life Annisa Karnesyia

Potret Terbaru Chikita Meidy Usai Resmi Bercerai, Sempat Drop Kini Coba Bangkit Lagi

Mom's Life Annisa Karnesyia

Diskon 30% untuk Tiket 182 Kereta Api di Momen Nataru, War Mulai Hari Ini!

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Potret Zahwa Massaid yang Baru Ultah Ke-25, Dapat Ucapan Manis dari Aaliyah

Mom's Life Annisa Karnesyia

10 Inspirasi Nama Anak Tengah Perempuan dari Artis dan Artinya

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Potret Orang Tua Lesti Kejora Bertani di Sawah, Kesederhanaannya Bikin Netizen Salut

Histeroskopi, Pemeriksaan untuk Mendeteksi Masalah Rahim pada Wanita

Diskon 30% untuk Tiket 182 Kereta Api di Momen Nataru, War Mulai Hari Ini!

10 Inspirasi Nama Anak Tengah Perempuan dari Artis dan Artinya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK