Morning sickness merupakan keluhan yang umum dialami perempuan saat hamil di trimester pertama. Tak sedikit orang mengaitkan keluhan hamil ini dengan janin yang tumbuh sehat, Bunda. Bahkan, dikaitkan dengan kecerdasan anak yang lebih tinggi nantinya.

Hingga kini sudah banyak studi meneliti kaitan antara morning sickness dengan kondisi janin. Salah satu yang menarik perhatian adalah keterkaitannya dengan kecerdasan anak setelah lahir.

Salah satu studi yang diterbitkan di jurnal Plos One tahun 2024 menduga bahwa ibu yang mengalami morning sickness dapat melahirkan bayi sehat. Studi ini dilakukan selama rentang waktu 20 tahun oleh Hospital for Sick Children di Toronto dengan mengamati 850.000 ibu hamil di lima negara berbeda.

Para peneliti ingin melihat apakah keluhan kehamilan yang paling umum (morning sickness) bisa memengaruhi perkembangan janin di dalam kandungan. Meski belum pasti, peneliti menduga bahwa mual saat hamil disebabkan oleh hormon gonadotropin atau hormon yang dilepaskan dari plasenta, meningkat pesat saat seorang ibu hamil dan memengaruhi kondisi janinnya.

Dilansir laman Your Tango, studi ini menemukan bahwa ibu yang tidak bisa berhenti memuntahkan makanannya akan melahirkan bayi yang lebih sehat, baik dari segi berat badan atau panjang badan, serta memiliki risiko kelahiran prematur yang rendah.

Lebih detail, studi mengungkap bahwa ibu hamil yang tidak mengalami morning sickness memiliki risiko kelahiran prematur sebesar 9,5 persen. Sementara itu, mereka yang mengalami morning sickness justru memiliki risiko lebih rendah, yakni 6,4 persen.

Tak hanya kelahiran prematur, Bunda. Peneliti juga menemukan angka keguguran yang tiga kali lebih tinggi pada ibu dengan kehamilan lancar (tidak morning sickness), dibandingkan ibu hamil yang mengalami keluhan ini.

Dalam studi ini, para peneliti lebih merinci lagi hasil temuan dengan mengaitkan efek positif dari morning sickness pada kecerdasan anak setelah lahir. Hasilnya, anak yang lahir dari ibu dengan keluhan morning sickness saat hamil memiliki IQ lebih tinggi, pemahaman bahasa yang lebih baik, dan berperilaku secara baik secara keseluruhan.

Cara mengatasi morning sickness saat hamil

Meski temuan studi ini mengaitkan efek positif morning sickness pada kehamilan dan kecerdasan bayi, bukan berarti keluhan ini dibiarkan begitu saja. Morning sickness dapat mengganggu aktivitas. Pada kondisi parah, keluhan bisa memengaruhi pola makan dan input nutrisi selama hamil.

Bila mengalami morning sickness, Bunda sebaiknya segera melakukan upaya untuk mengatasinya. Dilansir beberapa sumber, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi morning sickness saat hamil:

1. Mengubah kebiasaan makan, misalnya makan dalam jumlah sedikit tapi sering. Berusaha makan ketika perut terasa enak, dengan porsi kecil atau makan 5 sampai 6 kali sehari untuk mencegah perut kosong dan mempertahankan kadar gula darah agar stabil.
2. Konsumsi makanan tinggi karbohidrat dan protein dapat membantu mengatasi rasa mual. Selain itu, banyak juga makan buah dan sayuran selama kehamilan.
3. Jangan langsung terburu-buru bangun di pagi hari. Cobalah duduk sebentar dan makan camilan atau biskuit untuk mencegah mual.
4. Hindari konsumsi makanan yang memicu rasa mual, seperti makanan berbau menyengat, berlemak, dan pedas.
5. Minum cairan yang cukup selama Bunda mengalami morning sickness ya. Minumlah untuk menggantikan cairan yang hilang selama muntah atau mencegah dehidrasi.
6. Tingkatkan asupan vitamin B6 karena efektif mengurangi rasa mual pada Bunda hamil. Vitamin ini bisa didapatkan dari sereal, alpukat, dan pisang.
7. Minum air jahe hangat untuk mengurangi rasa mual. Selain minuman, Bunda juga bisa mengunyah permen jahe.

Demikian hasil studi yang mengaitkan morning sickness dengan kecerdasan anak setelah lahir. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!