Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Anggun Ungkap Luka karena Keguguran Berulang dan Tekanan Jadi Perempuan 'Harus Kuat'

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 18 Dec 2025 09:30 WIB

Anggun C. Sasmi
Anggun C. Sasmi/ Foto: Instagram @anggun_cipta
Daftar Isi
Jakarta -

Penyanyi Anggun C. Sasmi membuka kisah hidupnya yang tak banyak diketahui publik. Baru-baru ini, Anggun mengungkap tentang kisah pilu keguguran berulang yang pernah dialaminya, Bunda.

Anggun dan sang suami memang berencana menambah momongan setelah dikaruniai seorang anak perempuan bernama Kirana Cipta Montana Sasmi. Untuk mewujudkan impiannya, Anggun pun memutuskan untuk mendapatkan suntik hormon.

Namun, program hamil tersebut harus terhenti karena pandemi COVID-19. Tak lama kemudian Anggun dinyatakan hamil. Sayangnya, kehamilan tersebut tidak bisa bertahan lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Beberapa bulan berselang, Anggun kembali mendapatkan kehamilan. Kali ini, kehamilannya juga tak dapat berlanjut. Dua kali mengalami keguguran membuat Anggun dan keluarganya terpukul.

"Aku kepengin sekali punya anak lain, dan waktu itu sempat hamil. Iya (sempat) keguguran, beberapa kali. Itu buat kita terpukul sekali, apalagi anakku, dan itu sebelum dan sesudah Covid," ujar Anggun, dikutip dari Instagram @isolateshow.id.

"Setelah suntik hormon segala macam, tiba-tiba COVID dong. Jadi sudah setop, enggak bisa ngapa-ngapain lagi, cuma gemuk. Eh tiba-tiba hamil, terus dia gugur. Beberapa bulan kemudian hamil lagi dan keguguran lagi," sambungnya.

Anggun sempat terpuruk dan terluka karena dua kali mengalami keguguran. Ia merasa begitu sedih dan sempat menyalahkan Sang Pencipta. Namun, Anggun akhirnya bisa kembali bangkit karena dukungan keluarga, terutama anak dan suaminya.

"Sempat kayak, 'Kok Tuhan jahat banget ya. Memberi aku hadiah, terus diambil lagi'. Dua kali lagi," ungkapnya.

"Alhamdulillah banget aku punya anak satu yang cantik, yang baik hati, dan punya suami yang sangat perhatian. Itu yang nomor satu. Ini bagian dari hidupku, mungkin dia (janin) hanya mau datang tapi enggak menjelma. Dia sudah say hi ke aku gitu."

Peristiwa keguguran ini membuat Anggun berpikir tentang tekanan menjadi perempuan. Menurutnya, masih banyak orang menghakimi perempuan yang belum memiliki momongan.

"Pertama kali aku nangis tuh waktu di depan anakku itu, pada saat keguguran. Setiap perempuan tuh takdirnya tuh punya anak. Kadang masyarakat juga menghakimi kita karena kalau kita enggak punya anak. Itu tuh bikin sakit sekali loh," ungkapnya.

Apa itu keguguran berulang?

Keguguran berulang dapat terjadi pada setiap Bunda. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), keguguran berulang merupakan kondisi di mana ibu hamil mengalami dua kali atau lebih keguguran secara berturut-turut.

Setidaknya, sekitar 5 persen perempuan mengalami dua atau lebih keguguran berturut-turut dan 1 persen mengalami tiga atau lebih. Risiko keguguran berulang akan lebih tinggi pada perempuan yang berusia di atas 35 tahun atau pernah mengalami keguguran sebelumnya.

Ada beberapa penyebab keguguran berulang, yakni:

1. Masalah kromosom

Sebagian besar keguguran berulang terjadi karena masalah kromosom saat pembuaha, misalnya translokasi kromosom atau kondisi berpindahnya satu kromosom ke kromosom lain yang bukan homolog. ACOG menyebut, seseorang dengan translokasi kromososm biasanya tidak memiliki gejala khusus. Namun, beberapa sel telur atau sperma mereka akan memiliki kromosom abnormal.

"Jika embrio mendapatkan terlalu banyak atau sedikit materi genetik ini, maka keguguran bisa sering terjadi," tulis ACOG dalam lamannya.

2. Sindroma Antifosfolipid (APS)

Sindroma Antifosfolipid (APS) dialami sekitar 5 persen calon Bunda yang sedang hamil. Pada APS, tubuh akan membentuk antibodi yang menyerang lemak tertentu, yakni fosfolipid yang berada dalam pembuluh darah. Kondisi ini terkadang berakhir menjadi pengentalan darah.

Sindroma antifosfolipid merupakan gangguan autoimun, seperti arthritis dan lupus eritematosus sistemik (SLE). Sekitar 40 persen perempuan dengan SLE mengalami masalah antibodi dalam darah, yang bisa meningkatkan risiko komplikasi kehamilan.

3. Kondisi rahim

Kondisi rahim yang bermasalah juga bisa menjadi penyebab keguguran berulang. Salah satu yang sering adalah septate uterus.

Dilansir laman WebMD, septate uterus adalah kelainan bentuk rahim bawaan, di mana dinding otot atau jaringan ikat fibrosa yang disebut septum membaginya menjadi dua bagian yang terpisah. Kondisi ini terjadi ketika janin berkembang di dalam rahim.

4. Sindrom Asherman

Sindrom Asherman merupakan kondisi ketika jaringan parut terbentuk di rahim. Menurut ACOG, sindrom ini dapat dikaitkan dengan terjadinya keguguran berulang, bahkan sebelum wanita mengetahui bahwa dirinya hamil.

5. Masalah endokrin

Beberapa masalah endokrin yang bisa menyebabkan keguguran berulang adalah penyakit diabetes, tiroid, kelenjar pituitari, atau sindrom ovarium polikistik (PCOS). Studi yang diterbitkan dalam Diabetologia tahun 2020, menemukan kaitan antara keguguran berulang dan diabetes tipe 2.

6. Penyebab yang tidak diketahui

Tidak semua penyebab keguguran berulang diketahui secara medis. Dalam sebuah studi di Medscape Womens Health tahun 1998, dijelaskan bahwa pasangan dengan keguguran berulang karena penyebab yang tidak diketahui memiliki peluang 70 persen untuk akhirnya bisa mendapatkan kehamilan normal.

Demikian kisah Anggun yang mengalami keguguran berulang dan beberapa penyebabnya menurut pakar. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda