
kehamilan
Keguguran Berulang, Kenali Gejala dan Penyebab Abortus Habitualis
HaiBunda
Kamis, 18 Jul 2024 21:55 WIB

Daftar Isi
Mengalami keguguran sekali saja sudah menjadi pengalaman yang berat dan penuh duka bagi seorang perempuan, apalagi jika harus mengalaminya berulang kali. Keguguran berulang atau abortus habitualis adalah kondisi yang mempengaruhi banyak perempuan di seluruh dunia, menyebabkan tidak hanya fisik tapi juga emosional yang mendalam.
Memahami apa itu keguguran berulang, gejalanya, serta penyebabnya dapat membantu Bunda dalam mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menghadapinya. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai keguguran berulang, mulai dari definisi, gejala, penyebab, hingga cara mencegah dan mengatasinya. Yuk simak bersama-sama, Bunda.
Mengenal keguguran berulang atau abortus habitualis
Keguguran berulang atau yang dikenal juga sebagai abortus habitualis terjadi ketika Bunda mengalami 3 atau lebih keguguran dini (bahkan jika Bunda pernah mengalami kehamilan yang berhasil di antaranya).
Seperti dilansir dari Tommy’s, keguguran dini biasanya didefinisikan sebagai keguguran yang terjadi dalam 12 minggu pertama kehamilan atau yang juga disebut sebagai trimester pertama. Keguguran berulang dulunya didefinisikan sebagai 3 kali keguguran berturut-turut.
Gejala keguguran berulang atau abortus habitualis
Gejala keguguran berulang bisa berbeda-beda pada setiap perempuan. Namun, beberapa gejala yang sering muncul di antaranya adalah pendarahan yang berat, kram perut yang parah, keluarnya jaringan atau cairan dari vagina, dan hilangnya tanda-tanda kehamilan seperti mual dan nyeri payudara.
Berdasarkan informasi dari Mayo Clinic, gejala-gejala ini dapat terjadi pada trimester pertama kehamilan. Jika Bunda mengalami gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab keguguran berulang atau abortus habitualis
Penyebab keguguran berulang bisa sangat beragam. Menurut National Health Service (NHS), beberapa penyebab umum dari keguguran berulang meliputi:
- Masalah genetik: Sekitar 50 persen dari keguguran berulang yang terjadi disebabkan oleh masalah genetik yang terpadat pada janin.
- Masalah struktur rahim Bunda: Anomali pada rahim seperti septum rahim atau fibroid dapat menyebabkan keguguran berulang.
- Masalah hormon: Ketidakseimbangan hormon, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), dapat mempengaruhi kehamilan dan menyebabkan keguguran berulang.
- Infeksi tertentu: Beberapa infeksi, termasuk infeksi virus penyebab keguguran berulang seperti rubella dan cytomegalovirus, dapat meningkatkan risiko keguguran.
- Kondisi medis tertentu: Penyakit autoimun seperti lupus dan sindrom antifosfolipid, serta kondisi medis lainnya seperti diabetes yang tidak terkontrol, juga dapat menjadi penyebab keguguran berulang.
Cara mencegah keguguran berulang
Mencegah keguguran berulang memang bukan hal yang mudah, Bunda. Namun, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risikonya. Menurut Harvard Health Publishing, beberapa cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Menjaga pola hidup sehat: Mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga secara teratur, dan menghindari merokok serta alkohol dapat meningkatkan kesehatan reproduksi.
- Mengelola stres: Stres yang berlebihan dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh. Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik melalui teknik relaksasi seperti meditasi dan yoga.
- Mengonsumsi suplemen: Mengonsumsi asam folat dan vitamin D dapat membantu menjaga kesehatan kehamilan.
- Pengawasan medis: Rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan dapat membantu mendeteksi masalah sejak dini dan mencegah keguguran berulang.
Cara mengatasi abortus habitualis
Jika Bunda mengalami keguguran berulang, penting untuk mencari pengobatan yang tepat. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi abortus habitualis, berdasarkan informasi dari American Pregnancy Association:
- Pengobatan medis: Dokter mungkin akan meresepkan obat-obatan untuk mengatasi masalah hormon atau infeksi yang menjadi penyebab keguguran.
- Operasi: Jika masalah struktural pada rahim menjadi penyebab keguguran, operasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kondisi tersebut.
- Terapi hormon: Untuk perempuan dengan ketidakseimbangan hormon, terapi hormon dapat membantu mempertahankan kehamilan.
- Perawatan khusus: Beberapa kondisi medis seperti sindrom antifosfolipid mungkin memerlukan perawatan khusus dengan obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah yang dapat menyebabkan keguguran.
Bunda, mengalami keguguran berulang memang merupakan pengalaman yang sangat menyedihkan dan menguras emosi. Namun, dengan penanganan yang tepat dan dukungan dari tenaga medis serta keluarga, Bunda tetap memiliki peluang untuk memiliki Si Kecil yang sehat. Jangan ragu untuk mencari bantuan dan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai dengan kondisi Bunda.
Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda. Tetap semangat dan jaga kesehatan!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
7 Penyebab Keguguran Berulang, Usia Ibu Hamil hingga Kelainan Bentuk Rahim

Kehamilan
6 Penyebab Keguguran Berulang Serta Peluang untuk Hamil Kembali

Kehamilan
5 Cara Mencegah Terjadinya Keguguran Berulang

Kehamilan
Keguguran Berulang: Penyebab, Faktor Risiko dan Penanganannya

Kehamilan
4 Penyebab Terjadinya Keguguran Berulang dan Simak Cara Mengatasinya


7 Foto
Kehamilan
7 Artis yang Pernah Alami Keguguran dan Berhasil Hamil Lagi
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda