kehamilan
Cara Mengatasi Stres dan Cemas saat Program Hamil
HaiBunda
Selasa, 23 Dec 2025 16:00 WIB
Daftar Isi
- Pemicu stres dan cemas saat program hamil
-
Mengelola stres dan cemas saat program hamil
- 1. Utamakan kenyaman emosional dalam hubungan
- 2. Batasi penggunaan alat tes kesuburan
- 3. Hindari tes kehamilan terlalu dini
- 4. Kurangi paparan informasi berlebihan
- 5. Bicarakan perasaan dengan orang terpercaya
- 6. Lakukan latihan pernapasan untuk menenangkan diri
- 7. Tetap aktif secara fisik sesuai kemampuan
- 8. Jaga pola makan tetap sehat dan teratur
- 9. Cari dukungan dari orang dengan pengalaman serupa
- Hal yang perlu dihindari saat program hamil
Sebagian Bunda yang sedang menjalani program hamil pernah merasa cemas dan stres menantikan kabar kehamilan. Perasaan ini biasanya muncul karena Bunda memikirkan berbagai persiapan, sekaligus menantikan banyak kemungkinan terkait hasil yang diharapkan.
Hal inilah yang juga dirasakan oleh Bunda hamil bernama Maia. Dikutip dari laman What to Expect, Maia merupakan seorang Bunda yang tengah melakukan program hamil untuk anak keduanya. Memasuki bulan kelima, perasaan cemas itu semakin meningkat. Hasil tes kehamilannya terus menunjukkan garis negatif yang membuatnya gelisah.
Fakta bahwa pasangan sehat hanya memiliki peluang sekitar 25-30 persen untuk hamil setiap bulannya membuat Maia memahami sebenarnya yang dibutuhkan adalah kesabaran. Tetapi, stres karena ketidakpastian dan ekspektasi ini juga sulit dihindari baginya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maia pun mengakui bahwa pengalaman ini baru dirasakannya pada tahap awal program hamil. Ia membayangkan, bagi para Bunda yang telah mencoba selama bertahun-tahun, penantiannya tentu jauh lebih berat dan menyesakkan secara emosional.
Pemicu stres dan cemas saat program hamil
Emosi saat Bunda menjalani program hamil rentan naik-turun layaknya roller coaster. Meski Bunda sudah memahami jika pembuahan butuh proses yang panjang, harapan untuk segera hamil kerap menimbulkan kecemasan berlebih yang akan membuat Bunda khawatir, obsesif, hingga kelelahan emosional bila tak kunjung terwujud.
Kondisi ini kerap dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang sering menanyakan kapan akan punya anak atau menambah momongan, sehingga justru menambah beban pikiran dan stres. Situasi ini memicu perasaan tidak dipahami, kesepian, dan terbebani, terutama pada Bunda.
Selain itu, tantangan kesuburan bisa menjadi sumber tekanan emosional bagi Ayah dan Bunda yang sedang menjalani program hamil. Pasangan yang masih di tahap awal program biasanya belum disarankan untuk berkonsultasi ke dokter spesialis kesuburan, sehingga banyak dari mereka memiliki kekhawatiran.
Salah satunya adalah kekhawatiran terkait infertilitas sekunder atau kondisi sulit hamil kembali. Hal ini didukung oleh data yang menunjukkan sekitar 1 dari 8 pasangan mengalami kesulitan untuk hamil, yang dipengaruhi oleh stres tinggi akibat terlalu sering memantau masa subur dan hasil tes kehamilan.
Program hamil seharusnya menjadi perjalanan yang menyenangkan, Bunda. Namun, pada kenyataannya, banyak pasangan yang menerima tekanan sehingga mereka mengalami berbagai emosi negatif, seperti mudah cemas, sedih, marah, hingga kehilangan rasa percaya diri.
Mengelola stres dan cemas saat program hamil
Bunda, kita tidak bisa selalu menghindari hal-hal yang menjadi pemicu. Namun, kita bisa meminimalisir tingkat stres dan mengelolanya dengan hal-hal yang positif. Berikut adalah beberapa cara untuk mengatasi stres dan cemas saat program hamil:
1. Utamakan kenyaman emosional dalam hubungan
Tekanan untuk segera hamil terkadang bisa membuat hubungan pasangan terasa kaku, Bunda. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kedekatan emosional dan rasa nyaman selama program hamil bersama pasangan.
2. Batasi penggunaan alat tes kesuburan
Terlalu sering memantau masa subur atau melakukan tes dapat membuat rasa cemas Bunda meningkat. Sebaiknya, gunakan alat prediksi ovulasi sesuai jadwal dan secukupnya saja.
3. Hindari tes kehamilan terlalu dini
Bunda perlu perhatikan hal ini. Tes yang terlalu awal sering kali belum akurat dan justru memicu stress serta kekecewaan yang mendalam.
4. Kurangi paparan informasi berlebihan
Terlalu banyak membaca statistik atau pengalaman orang lain dapat membuat pikiran Bunda semakin terbebani. Oleh karena itu, pilihlah informasi yang terpercaya dan batasi paparannya.
5. Bicarakan perasaan dengan orang terpercaya
Bunda, jangan biasakan untuk memendam perasaan sendiri. Bunda bisa menceritakan hal yang mengganjal hati dan pikiran ke pasangan, teman, anggota keluarga, dokter, atau bidan agar mendapatkan dukungan emosional yang dibutuhkan.
6. Lakukan latihan pernapasan untuk menenangkan diri
Bunda, cobalah untuk berhenti sejenak dari sesuatu yang membuat pikiran terbebani. Saat merasa kewalahan, Bunda bisa latihan pernapasan sederhana untuk membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks.
7. Tetap aktif secara fisik sesuai kemampuan
Bunda boleh mencari kegiatan yang bisa membantu kondisi tubuh tetap terjaga. Lakukan aktivitas fisik ringan, seperti berjalan kaki atau olahraga ringan juga bisa membantu memperbaiki suasana hati dan meningkatkan kualitas tidur.
8. Jaga pola makan tetap sehat dan teratur
Tetap perhatikan apa yang dikonsumsi ya, Bunda. Bunda bisa mengonsumsi makanan bergizi secara rutin agar energi dan kestabilan emosi tetap terjaga.
9. Cari dukungan dari orang dengan pengalaman serupa
Tenang, Bunda tidak sendirian. Bunda bisa mengikuti kelas persiapan kehamilan atau komunitas yang bisa membantu bertemu dengan orang lain yang berada di fase yang sama.
Hal yang perlu dihindari saat program hamil
Dilansir NHS, selain langkah yang bisa dilakukan, ada pula beberapa hal yang sebaiknya perlu dihindari, Bunda. Hal ini penting karena akan memaksimalkan upaya menjaga kesehatan mental dan mengatasi stress saat program hamil. Berikut adalah hal-hal yang perlu dihindari:
1. Tidak membandingkan diri dengan orang lain
Bunda perlu ingat bahwa setiap orang menjalani proses kehamilan dan program hamil dengan cara yang berbeda. Bunda harus percaya bahwa setiap jalan yang ditempuh adalah yang terbaik untuk masing-masing orang.
2. Jangan ragu berkonsultasi pada tenaga kesehatan
Apabila Bunda dan pasangan mengalami ketidaknyamanan, segeralah untuk menemui ahlinya. Dokter dan bidan ada untuk mendengarkan serta memberikan dukungan, bukan untuk menghakimi.
3. Hindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang
Penggunaan zat-zat tersebut tidak membantu mengurangi stres dan justru bisa berdampak buruk pada kesehatan tubuh serta kesejahteraan bayi di kemudian hari. Oleh karena itu, Bunda tidak diperbolehkan mengonsumsi hal-hal seperti itu.
Pada akhirnya, menjalani program hamil bukan hanya soal hasil, tetapi juga tentang bagaimana kesehatan fisik dan mental tetap terjaga selama prosesnya. Dengan dukungan yang tepat, pola hidup sehat, serta sikap yang lebih tenang, Bunda dapat jalani program hamil dengan lebih nyaman.
Demikian informasi mengenai cara menangani stres saat program hamil. Semoga bisa bermanfaat bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil. Terus semangat, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
Kaki Bengkak Ibu Hamil Normal atau Tanda Preeklamsia, Ini Bedanya
Kehamilan
Studi: Preeklamsia Terkait dengan Penyakit Ginjal
Kehamilan
Bobot Shandy Aulia Naik 3 Kg di Trimester Kedua, Apa Kata Dokter?
Kehamilan
Posisi Seks yang Memuaskan Saat Kehamilan Trimester 2
Kehamilan
Cerita Pippa Middleton Tetap Main Tenis di Trimester 2 Kehamilan
7 Foto
Kehamilan
Intip 7 Potret Baby Moon Siti Badriah di Bali, Seru Bareng Suami Bun
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
10 Pemicu Perdebatan Bunda & Ayah saat Memulai Promil, Ketahui Cara Menyelesaikannya
Ingin Menjalani Program Hamil di Atas 35 Tahun? Persiapan, Risiko & Tips Tingkatkan Kesuburan
Manfaat dan Cara Kerja Akupunktur untuk Keberhasilan Program Hamil