KEHAMILAN
Jumlah Persalinan Caesar di Negara Ini Lebih Banyak daripada Pervaginam, Apa Penyebabnya?
Amrikh Palupi | HaiBunda
Sabtu, 27 Dec 2025 08:30 WIBPersalinan caesar kini menjadi metode kelahiran yang semakin umum di berbagai negara maju. Bahkan, di beberapa negara, jumlah persalinan caesar telah melampaui persalinan pervaginam. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar, mengapa semakin banyak ibu melahirkan melalui operasi caesar, dan apa penyebab utama di balik lonjakan angka tersebut?
Mengutip laman BBC, lebih banyak bayi di Inggris kini lahir melalui operasi caesar dibandingkan dengan persalinan normal tanpa bantuan untuk pertama kalinya. Data terbaru NHS untuk tahun 2024–2025 menunjukkan bahwa 45 persen kelahiran dilakukan dengan operasi caesar, dibandingkan 44 persen yang berlangsung secara spontan, istilah yang digunakan untuk menggambarkan persalinan normal melalui vagina atau pervaginam.
Sementara itu, 11 persen lainnya memerlukan bantuan dan intervensi tambahan seperti penggunaan forsep. Bahkan hampir setengah dari operasi caesar yaitu proses melahirkan bayi dengan cara dokter bedah membuat sayatan pada perut dan rahim ibu telah direncanakan sebelumnya.
NHS England menyatakan bahwa peningkatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pilihan perempuan untuk melahirkan dengan metode tersebut serta meningkatnya kondisi kesehatan yang sudah ada sebelumnya, seperti diabetes dan obesitas.
Dr Donna Ockenden yang memimpin tinjauan independen terhadap layanan maternitas di Shrewsbury and Telford Hospitals, menyebut bahwa fenomena ini merupakan gambaran yang terus berkembang dari waktu ke waktu.
"Kita tahu usia ibu semakin meningkat, kita juga tahu kondisi kesehatan yang kurang baik semakin meningkat. Saya juga berpikir pengalaman sebelumnya akan berperan," tutur Dr Donna Ockenden.
"Trauma persalinan dan pengalaman menjalani operasi caesar pada kelahiran pertama dapat memengaruhi keputusan seorang perempuan untuk memilih operasi caesar pada kelahiran berikutnya," imbuhnya.
Penyebab meningkatnya jumlah operasi caesar
Bagi banyak perempuan, menjalani operasi caesar (persalinan sesar) merupakan masalah pilihan. Selama 10 tahun terakhir, jumlah persalinan dengan operasi caesar telah meningkat dua kali lipat.
Dr Alison Wright, Presiden Royal College of Obstetricians and Gynaecologists, menyebutkan bahwa sebagian peningkatan persalinan caesar juga disebabkan oleh kemajuan dalam dunia medis.
"Kemampuan kami untuk mendeteksi ketika kondisi kesejahteraan bayi menurun selama proses persalinan, sehingga dapat merespons dengan tepat," katanya.
Sementara itu, Soo Downe, profesor studi kebidanan di University of Lancashire, mengatakan ada banyak faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini. Ia menilai bahwa faktor usia dan indeks massa tubuh (BMI) sebenarnya tidak cukup signifikan untuk menjelaskan lonjakan yang begitu cepat.
"Rata-rata usia perempuan menjadi ibu hanya meningkat satu tahun dalam satu dekade terakhir, dan indeks massa tubuh (BMI) perempuan juga hanya naik sedikit. Hal ini tidak cukup menjelaskan peningkatan yang sangat cepat yang terjadi selama 10 tahun terakhir," kata Soo Downe.
Menurut Downe, semakin banyak perempuan yang melihat persalinan caesar sebagai ‘pilihan yang paling tidak buruk’. Hal ini dipicu oleh kekhawatiran bahwa mereka tidak akan mendapatkan dukungan yang memadai untuk menjalani persalinan normal yang aman, sederhana, dan berpengalaman positif.
Layanan maternitas di Inggris telah banyak mendapat kritik, dengan peninjauan terhadap perawatan maternitas yang masih berlangsung di 14 lembaga NHS (NHS trusts). Kritik terhadap kualitas pelayanan, kekurangan tenaga medis, serta pengalaman negatif pasien turut memengaruhi keputusan perempuan dalam memilih metode persalinan.
Dalam situasi seperti ini, persalinan caesar sering dianggap sebagai opsi yang lebih terkontrol dan dapat diprediksi dibandingkan persalinan pervaginam.
Menanggapi isu ini, seorang juru bicara NHS menegaskan bahwa setiap perempuan berhak mendapatkan perawatan maternitas yang aman dan sesuai kebutuhan masing-masing.
"Semua perempuan harus menerima perawatan maternitas yang aman dan dipersonalisasi sesuai dengan panduan praktik terbaik dan bukti klinis," ujarnya.
NHS menekankan bahwa keselamatan dan kesejahteraan ibu serta bayi harus selalu menjadi prioritas utama. Keputusan tentang cara persalinan baik normal maupun persalinan caesar harus diambil melalui diskusi yang terinformasi antara perempuan dan tenaga medis.
"Prioritas utama harus selalu keselamatan dan kesejahteraan ibu dan bayi. Keputusan tentang cara seorang bayi dilahirkan dibuat melalui diskusi yang terinformasi, dengan mempertimbangkan kondisi masing-masing individu, saran klinis, serta preferensi perempuan, guna memastikan pendekatan yang paling aman dan paling tepat untuk setiap persalinan.”
Semoga informasinya bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)