Qingyuan, China -
Kalau ada hanya ada satu-dua pasang
anak kembar di suatu desa sih, wajar ya, Bun. Tapi gimana kalau ternyata ada setidaknya 39 pasang kembar yang hidup di suatu desa? Wah, mengejutkan. Tapi ini memang nyata terjadi di Desa Qingyuan, China, lho. Nggak heran desa ini mendapat julukan 'desa kembar.'
Qingyuan adalah sebuah pedesaan di pegunungan Chongqing yang memiliki 367 kepala keluarga. Desa ini terletak di ketinggian 1.100 meter dengan suhu rata-rata 13,7 derajat Celcius per tahun.
Dikutip dari Daily Mail, Qingyuan dikenal sebagai desa kembar lantaran di hampir setiap kelas sekolah dasar berisi satu pasang
anak kembar. Nah, saat ini dilaporkan kembar tertua di desa itu berusia 89 tahun.
Bunda penasaran nggak sih, kenapa rata-rata masyarakat di daerah tersebut rata-rata selalu memiliki anak kembar? Bunda nggak penasaran sendiri, karena memang banyak yang penasaran sama fenomena kembar di desa ini.
"Banyak orang datang ke desa Qingyuan untuk mencari tahu rahasia mendapatkan anak kembar," kata warga setempat pada sebuah laporan berita harian Metropolis Xiangcheng, dikutip dari Telegraph.
Baca juga:
Penjelasan Ilmiah di Balik Fenomena 'Ngidam' Saat HamilKonon, air sumur tua yang ada di desa itulah yang membuat banyak warga desa memiliki anak kembar. Mau nggak mau banyak warga yang menggunakan air dari sumur tersebut karena katanya merupakan sumber air utama bagi masyarakat desa itu.
"Sumur itu terletak jauh dan terhindar dari polusi, posisi sumur itu berada di tempat yang indah, segar dan hijau, serta berada di kaki tebing batu putih," kata salah satu warga di sana.
"Airnya terasa 'murni dan manis' dan terasa sejuk di musim panas dan hangat di musim dingin," tambah warga lainnya.
Hmm, terlepas dari kepercayaan warga, peristiwa kembar fraternal terjadi karena ada dua sel telur yang dilepaskan dan dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Kejadian ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya usia ibu, jumlah anak yang sudah dimiliki sebelumnya, negara tempat tinggal, dan genetika.
Baca juga:
Tumbuh Rambut di Perut Saat Hamil, Ngalamin Nggak, Bun?Kalau kata Dr Hamdi Mbarek dan Prof Dorret Boomsma dari Vrije Universiteit Amsterdam, mempunyai anak kembar memang bisa terjadi karena "bakat". Menurut kedua ilmuwan ini, ada gen FSHB yang diduga berperan dalam menghasilkan 'follicle-stimulating hormone' (FSH) yang bertugas membantu mematangkan sel telur. Nah, makin banyak FSH-nya, maka peluang seorang wanita untuk menghasilkan dua sel telur sekaligus dalam satu siklus bisa meningkat. Dengan begitu peluangnya punya anak kembar juga makin tinggi, terutama yang non-identik.
Selain itu, Bun, dugaan lainnya adalah keberadaan SMAD3 yang ditengarai berperan dalam mengubah penerimaan 'sinyal' ovarium yang dikirimkan FSH. Jadi kalau ada ibu-ibu yang punya varian gen ini memang menghasilkan FSH dalam jumlah rata-rata, tetapi ovariumnya jadi lebih peka terhadap FSH. Karena itulah memicu pelepasan dua sel telur tiap bulannya.
(jos)