Jakarta -
Bicara soal alat kontrasepsi, di Indonesia sebagian besar wanita masih pakai pil dan suntik KB sebagai
alat kontrasepsi. Lalu gimana dengan alat kontrasepsi lain seperti implan?
"Implan salah satu kontrasepsi pilihan yang bisa digunakan jangka panjang. Penggunaannya masih sangat rendah, sekitar 4,4 persen. Jumlahnya sangat jauh dibandingkan pil KB sekitar 37 persen di Indonesia," ujar dr Julianto Witjaksono SpOG dari RS Cipto Mangunkusumo di acara Diskusi Forum Ngobras di Restoran Tjikini Lima, Jakarta, Senin (11/12/2017).
Menurut dr Julianto, banyak wanita yang masih merasa keberatan dengan
alat kontrasepsi implan karena mereka perlu lebih intens berkonsultasi ke tenaga medis. Ditambah, teknik ini belum terlalu populer, Bun.
"Pil dan suntik KB memang mudah digunakan namun angka kegagalannya masih tinggi dibandingkan implan. Apalagi pil KB harus diminum teratur dan disiplin. Sedangkan implan, sekali pasang bisa awet hingga empat atau lima tahun," papar dr Julianto.
Mengutip sebuah penelitian, dr Julianto bilang implan lebih efektif dibandingkan vasektomi atau tubektomi, Bun. Dari 1.000 wanita yang diteliti, hanya 0,5 persen yang 'kebobolan' saat pakai implan.
"Kenapa bisa begitu karena mekanisme kerja implan adalah menekan hormon penyebab ovulasi dan mengentalkan lendir pada dinding vagina sehingga sperma terhambat," tutur dr Julianto.
Hingga kini di Indonesia, jenis
alat kontrasepsi implan yang tersedia adalah sino implan-2. Dibanderol Rp 375 ribu untuk pemakaian empat hingga lima tahun.
Kalau Bunda, lebih pilih pakai alat kontrasepsi apa dan mengapa? Yuk berbagi cerita bunda di kolom komentar.
(rdn/rdn)