Jakarta -
Anak sakit ringan saja, bunda dan ayah sudah bingung dibuatnya. Apalagi kalau anak mengidap penyakit serius seperti
kanker atau HIV. Hiks.
Bicara soal anak yang mengidap penyakit serius, ada yang dikenal dengan asuhan paliatif. Apa itu? Asuhan paliatif adalah spesialisasi ilmu medis bagi orang-orang yang hidup dengan penyakit berat beserta keluarganya. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), asuhan paliatif bisa menguntungkan sistem kesehatan dengan mengurangi rawat inap yang nggak dibutuhkan. Selain itu, bisa meredakan penderitaan fisik, psikososial dan spiritual pasien.
Baca juga:
Wah! Anak-anak di RS Ini Dijenguk Captain Jack SparrowBerdiri pada tahun 2006, Yayasan Rumah Rachel merupakan pelopor layanan asuhan paliatif berbasis rawat rumah bagi anak-anak yang hidup dengan penyakit serius. Rumah Rachel sendiri telah menjangkau 2.612 anak dan keluarga, melatih 3.095 tenaga kesehatan, 2.332 anggota masyarakat serta 636 mahasiswa kedokteran dan keperawatan.
 Yayasan Rumah Rachel/ Foto: Asri Ediyati |
"Semuanya berawal saat founder, Lynna Chandra, mendengar jeritan anak-anak pasien
kanker yang kesakitan dan berada pada fase terminal (akhir) di sebuah rumah sakit. Ia merasa nggak tega dan terlintas di pikirannya, 'Bagaimana cara mengatasi nyeri-nya, bagaimana cara agar mereka tetap ceria walaupun di hari-hari terakhirnya?'. Akhirnya setelah belajar tentang asuhan paliatif, berdirilah Yayasan Rumah Rachel," ucap Kartika Kurniasari, CEO Yayasan Rumah Rachel dalam acara Media Briefing: The Living Wall, di Cilandak Townsquare, Jakarta, Jumat (13/10/2017).
Ada pun visi Yayasan Rumah Rachel adalah nggak ada lagi anak yang harus hidup atau meninggal dalam kesakitan. Menurut pihak yayasan, banyak yang harus dikerjakan demi kebaikan anak-anak pengidap kanker di Indonesia. Karena diperkirakan jumlah anak di Indonesia yang mendapatkan akses asuhan paliatif masih sangat sedikit yaitu kurang dari satu persen dari hampir 700.000 anak-anak yang mengidap kanker atau HIV.
"Asuhan paliatif sangat jarang diterapkan oleh masyarakat Indonesia kerena kesannya asuhan paliatif itu asuhan untuk anak yang menjelang hari-hari terakhirnya. Padahal, asuhan paliatif sudah bisa dilakukan anak yang baru didiagnosis," ujar dr Edi Setiawan Tehuteru, SpA(K), spesialis onkologi anak, di kesempatan yang sama.
Dokter yang berpraktik di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, ini menambahkan kalau perawatan paliatif yang dilakukan di Yayasan Rumah Rachel menggunakan morfin untuk meredakan nyeri yang dirasakan pasien anak
kanker. Yang jelas digunakan dengan kepentingan medis dan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Baca juga:
Rambut Palsu yang Indah Ini untuk Pasien Kanker AnakPada Agustus 2017, pendiri Yayasan Rumah Rachel, Lynna Chandra, diakui sebagai salah satu dari ikon Prestasi Indonesia oleh Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP) atas kontribusinya dalam asuhan paliatif yang tersedia bagi semua, khususnya anak, di Indonesia.
"Kami memiliki harapan pada Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke jenjang yang lebih baik lagi, dengan mencakup layanan asuhan paliatif dan biaya-biaya terkait baik dalam lingkungan rumah sakit maupun rumah pasien," tutur Kartika.
(rdn)