Jakarta -
Menyusui terlebih buat ibu baru bisa jadi tantangan tersendiri. Belum lagi ditambah berbagai komentar nggak mengenakkan atau nyinyiran dari orang yang bisa bikin diri ini down. Ya nggak, Bun? Misalnya ketika kita dikomentari kok
ASI-nya sedikit. Duh, sedih deh hati ini mendengarnya.
Tenang, ketika mendapat komentar kayak gitu Bunda nggak perlu merasa down. Seperti pesan konselor laktasi dari RS Sari Asih Ciputat dr Hikmah Kurniasari MKM, CIMI, yang dibutuhkan seorang bayi adalah ASI bundanya. Jadi, bisa dikatakan ASI Bunda sebetulnya nggak harus banyak, yang penting cukup.
"Ketika komentar soal jumlah ASI bikin ibu down, lihat aja bayinya, ASI-nya cukup apa nggak. Kalau memang nggak cukup ya mesti dipikirkan harus gimana atau mungkin konsultasi ke tenaga medis, cari bantuan," tutur dr Hikmah waktu ngobrol sama HaiBunda.
dr Hikmah menekankan, nggak perlu melihat sesuatu yang dilakukan ibu lain yang justru bisa bikin diri makin down. Contohnya, ketika melihat postingan ibu-ibu lain di media sosial yang ASI perahnya berlimpah sementara kita ASI-nya nggak sebanyak itu.
"Nggak usah dilihatlah kalau kayak gitu. Yang rugi nanti diri kita sendiri. Yang penting untuk kita sendiri sesuai nggak
produksi ASI-nya dengan kebutuhan bayi kita. Jadi lebih baik mikirin bayinya ketimbang sibuk ngelihatin orang lain. Mending fokus ke bayi, kalau memang ada masalah bisa segera cari bantuan," tambah dr Hikmah yang merupakan anggota Sentra Laktasi Indonesia (Selasi) ini.
Bicara soal ASI yang nggak cukup, ada dua hal nih, Bun, yaitu bunda yang merasa ASI-nya nggak cukup dan kondisi di mana ASI benar-benar nggak cukup. Salah satu cara melihat apakah ASI cukup untuk si kecil adalah melihat kenaikan bobot anak, apakah sesuai berdasarkan kurva pertumbuhan. Kalau sudah mengikuti kurva atau ada di atas kurva pertumbuhan Bunda nggak perlu khawatir.
Kemudian, kita bisa cek buang air kecil alias pipis anak, Bun. dr Hikmah bilang kalau anak pipis di atas 6 kali di luar pipis berbarengan dengan pup, itu tandanya bayi mendapat ASI yang cukup. Lalu, warna urine-nya juga bening, nggak kuning pekat.
"Frekuensi pipis lebih dari 6 kali biasanya setelah bayi umur 5 hari. Di hari pertama pipisnya masih 3 kali sehari ya. Untuk ngeceknya juga bayi baiknya dipakaikan popok sehingga udah berapa kali pipis keliatan. Dalam 24 jam dilihat kalau sudah lebih dari 6 kali, berarti
ASI-nya cukup," tutur dr Hikmah.
(rdn/nwy)