Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Perbedaan Saat Bunda Menyusui Anak Pertama dan Kedua

Melly Febrida   |   HaiBunda

Rabu, 22 May 2019 07:00 WIB

Menyusui anak pertama dan kedua tentu tak sama. Inilah perbedaannya.
Ilustrasi menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Setiap ibu memiliki pengalaman yang berbeda-beda saat menyusui. Ada yang begitu mudah melakukannya, ada juga yang harus berjuang agar bisa menyusui si kecil.

Lantas, bagaimana ketika menyusui anak kedua. Lebih mudah, sulit, atau sama saja seperti sebelumnya? Memang, tidak ada dua anak yang sama. Anak pertama saya termasuk bayi yang membuat bundanya harus berjuang keras untuk menyusuinya.

Berbeda dengan ketika menyusui anak kedua, Bun. ASI saya dengan mudahnya keluar. Kalau Bunda sedang mempersiapkan kelahiran anak kedua, dan berencana menyusui, berikut beberapa hal yang bisa jadi perbedaan ketika menyusui anak pertama dan setelahnya, dilansir Romper:

1. Tubuh akan ingat cara memproduksi ASI

Menurut sebuah penelitian tahun 2015 dalam Cell Reports tubuh kita ingat bagaimana proses memproduksi ASI. Kalau Bunda pernah menyusui sebelumnya, menurut penelitian ini, kelenjar susu tetap dalam keadaan siap. Sehingga, lebih mudah untuk mulai memproduksi ASI untuk yang kedua kalinya.

2. Kelenjar susu bersiap untuk memproduksi ASI lebih cepat

Penelitian yang sama menemukan, sel-sel di dalam kelenjar susu yang bertindak sebagai rem dan menjaga atau memperlambat produksi ASI selama kehamilan, lepas dan tidak kembali. Akibatnya, kelenjar susu memproduksi ASI lebih cepat selama kehamilan berikutnya.

3. ASI keluar lebih cepat

Bunda tak hanya cenderung menghasilkan lebih banyak susu, tetapi susu itu juga bisa keluar lebih cepat. Penelitian Lancet tahun 2001 menemukan bahwa ibu yang menyusui anak kedua menyusui dengan lebih cepat.

4. Kelenjar susu akan berubah

Menurut Science News, pada penelitian yang sama menemukan bahwa kelenjar susu tikus yang pernah hamil sebelumnya memiliki lebih banyak cabang saluran susu ketimbang tikus yang belum pernah hamil. Ini artinya, kelenjar susu tidak akan pernah sama setelah wanita pernah hamil sebelumnya.

5. Ada kemungkinan menghasilkan ASI lebih banyak

Apabila Bunda pernah menyusui sebelumnya, kelenjar susu sudah berubah dan ada kemungkinan bisa menghasilkan lebih banyak ASI. Menurut sebuah studi Lancet 2001 terhadap 22 ibu, ibu yang menyusui untuk kedua kalinya menghasilkan sekitar 30 persen lebih banyak ASI ketimbang saat mereka menyusui anak pertama.

6. Bisa membakar lebih banyak kalori

Foto: iStock
Apabila Bunda menyusui secara bersamaan alias tandem nursing, seperti saat menyusui bayi yang baru lahir dan kakaknya yang balita, kemungkinan Bunda membakar lebih banyak kalori ketimbang ketika hanya menyusui seorang bayi.

Menurut Institute of Medicine, seorang ibu yang menyusui bayi yang baru lahir perlu mengkonsumsi 650 kalori tambahan. Sedangkan, ibu yang menyusui anak usia 6 - 12 bulan perlu mengkonsumsi tambahan 500 kalori.

7. Tidak terlalu tertekan

Apabila Bunda sudah berhasil menyusui anak pertama, stres bisa berkurang saat menyusui anak kedua. Selain lebih percaya diri, berbagai pengalaman menyusui anak pertama bisa membuat proses menyusui anak kedua dan selanjutnya lebih mudah.

Nah, kondisi yang sering membuat ibu stres itu umumnya ASI yang nggak keluar kerap seusai melahirkan. Namun, Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Nia Umar menyarankan ibu tak perlu khawatir. Ibu sebaiknya lekas mencari konselor ASI yang menurut Nia kini makin mudah ditemui di seluruh Indonesia.



"Segera cari pertolongan dan jangan menunda sebelum produksi ASI turun. Siklusnya tahu, mau, dan mampu hingga akhirnya bisa menyusui. Sekadar tahu belum menjamin ibu bisa menyusui, tapi pengetahuan menimbulkan kemauan memberikan ASI.

Kemauan inilah yang akhirnya membantu ibu mampu menyusui, dengan dukungan keluarga dan konselor jika kesulitan," kata Nia mengutip detikcom.

Saat menyusui Bunda mengalami puting lecet? Lihat cara mengatasinya di video berikut, Bunda.

[Gambas:Video 20detik]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda