Jakarta -
Menyusui bisa menjadi tantangan bagi ibu yang mengidap kanker payudara. Tak jarang sebagian ibu merasa khawatir dengan kondisi sang buah hati.
Terkait hal ini, dokter spesialis onkologi dr.Yendri Januardi, SpB(K)Onk, membahana kanker payudara bukan halangan untuk menyusui. Tidak ada kaitan dan pengaruh kondisi sakit ibu ke bayinya.
"Jangan takut menyusui, karena kanker itu tidak menular, jadi boleh disusui anaknya," kata Yendri.
Mengutip
Medical News Today, menyusui bisa mengurangi risiko
kanker payudara, terutama pada wanita pre-menopause. Kehamilan dan menyusui mengurangi jumlah siklus haid seorang wanita.
Inilah yang akan mengurangi paparan terhadap hormon yang bisa meningkatkan risiko kanker tertentu. Meski begitu, setiap ibu menyusui yang mengidap kanker payudara baiknya berkonsultasi ke dokter.
Dalam kebanyakan kasus, dokter akan merekomendasikan perempuan untuk berhenti menyusui saat didiagnosis kanker payudara. Sebab, kebanyakan pengobatan kanker bisa memberikan efek pada suplai ASI yang pada akhirnya bisa berdampak pada bayi.
 Ilustrasi pemeriksaan kanker payudara/ Foto: iStock |
Berikut 3 hal yang berkaitan dengan ibu menyusui dan kanker payudara.
1. Menyusui dapat menyebabkan masalah yang mirip dengan gejala kanker payudara.
2. Dokter mungkin tidak berpikir untuk menguji benjolan pada wanita yang menyusui.
3. Pemeriksaan mamografi dan USG payudara cenderung memberikan hasil yang salah (false positive) atau tidak meyakinkan selama menyusui.
Melansir dari laman Breast Cancer, keputusan untuk menyusui bersifat pribadi dan tergantung kondisi masing-masing ibu. Jika keputusan ini adalah pilihan Bunda, sebaiknya pertimbangkan dengan baik dan matang.
Menyusui bisa memberi antibodi untuk anak, agar mereka terlindung dari infeksi bakteri dan virus. Keputusan ini harus mempertimbangkan risiko kanker payudara yang bisa terjadi saat menyusui.
Setelah masektomi pada kedua payudara, tentunya ibu tidak bisa menyusui lagi. Sedangkan setelah lumpektomi dan radiasi, payudara yang mendapatkan perawatan biasanya hanya menghasilkan sedikit
ASI. Namun, payudara yang lain masih bisa menghasilkan ASI dengan normal.
Bun, simak juga ya pentingnya deteksi kanker payudara di video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(ank/rdn)