Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Menyusui Makan Jengkol, Apa Efeknya bagi Bayi?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 07 Nov 2019 17:20 WIB

Jengkol bisa jadi makanan favorit beberapa orang, termasuk ibu yang sedang menyusui.
Ilustrasi ibu menyusui makan jengkol/ Foto: thinkstock
Jakarta - Siapa Bunda yang suka makan jengkol? Kalau kebetulan sedang menyusui, biasanya Bunda ragu nih. Makan jengkok bakal berefek pada bayi enggak ya?

Menanggapi hal ini, konselor laktasi dari RSIA Tambak, dr.Yolanda Safitri, MPH(M) mengatakan selama bayi enggak memiliki alergi, ibu menyusui enggak apa-apa makan jengkol. Dengan kata lain enggak ada pantangan ibu menyusui makan jengkol.

"Yang dipantang makanan yang bikin ibunya alergi," ujar Yolanda saat berbincang dengan HaiBunda.

Kata ibu satu anak ini, sebenarnya belum ada penelitian yang meneliti apakah jengkol bisa membuat ASI jadi bau kalau dikonsumsi ibu menyusui. Untuk itu, enggak bisa dikatakan juga, Bun, kalau jengkol bisa merugikan atau tidak karena belum ada evidence based-nya.

"Jadi, kalau memang ibunya mau makan ya enggak apa-apa, sambil dilihat respons bayi dan aroma ASI. Kalau memang ada perubahan perilaku bayi misalnya dia jadi enggak mau menyusu, ya berarti distop makan jengkolnya," kata Yolanda.

ilustrasi ibu menyusui makan jengkolilustrasi ibu menyusui makan jengkol/ Foto: Instagram
Tapi, kalau enggak ada perubahan perilaku bayi, menyusunya masih lancar, silakan Bunda melanjutkan makan jengkol. Tapi ingat, jangan berlebihan juga ya, Bunda. Lantas, berapa jumlah jengkol yang aman dikonsumsi ibu menyusui?

"Nah ini juga enggak bisa dipastikan, kembali lagi karena enggak ada evidence based-nya. Sewajarnya aja, misal mulai dengan sekeping dua keping aja dulu sambil lihat reaksi bayi," pungkas Yolanda.

Simak juga tutorial memakai pompa ASI elektrik di video berikut.

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda