Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ibu Merasa ASI-nya Kurang Setelah Melahirkan, Ini Penjelasannya

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Kamis, 07 Nov 2019 12:03 WIB

Setelah melahirkan, salah satu hal yang sering dikeluhkan ibu menyusui adalah ASI-nya kurang. Ini penjelasannya, Bun.
Ilustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock
Jakarta - Setelah melahirkan, beberapa keluhan kerap dialami ibu. Ketika menyusui, ASI kurang pun jadi masalah yang umum dialami. Normalkah kondisi ini?

Dijelaskan dr.Wiyarni Pambudi, Sp.A, IBCLC, secara fisiologis, ASI akan mengalir seiring luruhnya plasenta setelah bayi lahir. Memang, tetesan ASI mula-mula cuma 5 - 7 ml sekali minum atau sesuai kapasitas mulut bayi, Bun.

"Jumlahnya akan terus bertambah dalam 48 - 96 jam jika bayi sering disusui. Sehingga, ibu enggak perlu khawatir ketika setelah melahirkan ASI baru keluar sedikit," kata wanita yang akrab disapa Wi ini dikutip dari buku ANti Panik Mengasuh Bayi 0 - 3 Tahun yang disusun tim Tiga Generasi.

Di awal-awal melahirkan, biasanya payudara menghasilkan kolostrum. Kata Wi, kolostrum bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi baru lahir karena tinggi protein.

Selain itu, kolostrum membantu pematangan dinding saluran cerna bayi karena mengandung immunoglobulin A. Lantas, gimana tips melancarkan ASI?

Kata Wi, selama ibu hamil calon ayah sebaiknya ikut kelas persiapan menyusui. Kemudian, sesaat setelah si kecil lahir lekatkan dia ke payudara ibu minimal 60 menit. Sehingga, bayi punya pengalaman mencari payudara dan menyusu pertama kali.

"Usahakan bayi selalu berada dalam jangkauan ibu selama masa perawatan di rumah atau rooming in," tambah Wi.

Ilustrasi ibu menyusuiIlustrasi ibu menyusui/ Foto: iStock
Bunda juga mesti tahu nih. Salah satu penyebab ASI enggak keluar adalah pelekatan mulut bayi yang enggak tepat pada payudara ibu. Disampaikan Wi, cara melekatkan mulut bayi yang tepat yaitu sentuh bubur bayi dengan puting.

Lalu, tunggu sampai mulut bayi menganga lebar. Kemudian, dekatkan bayi ke payudara dengan sigap. Arahkan bibir bawah si kecil ke areola bagian bawah.

"Bayi dan ibu harus berada pada posisi nyaman supaya proses menyusui lebih mudah," ujar Wi.

Simak dampak tongue tie dan lip tie pada bayi di video ini. 

[Gambas:Video Haibunda]

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda